Gemi, Nastiti, Ngati-ati
Pepatah Jawa di atas secara harfiah berarti hemat, cermat (teliti), ber (-hati-hati).
Gemi atau hemat tidak sama artinya dengan pelit atau kikir. Gemi mengacu pada pengertian bahwa pengeluaran segala sesuatu (belanja) hendaknya diperhitungkan dengan matang. Pertimbangan semacam ini perlu dilakukan mengingat manusia memiliki nafsu dan keinginan yang jika tidak dibatasi dan tidak dikendalikan akan dapat merugikan diri sendiri.
Gemi berkaitan erat dengan sikap nastiti. Nastiti kecuali berarti cermat atau teliti juga mengandung pengertian dapat menyisihkan pendapatan. Penyisihan itu dapat dilakukan sedikit demi sedikit. Hal ini berhubungan dengan bagaimana mengelola keuangan atau pendapatan. Upah yang kecil yang mungkin memang kurang jika dibelanjakan untuk satu bulan dapat saja disisihkan sebagian kecilnya. Bagian kecil itu bisa berjumlah 100, 200, 500, atau 1.000 rupiah. Bagian kecil ini dapat disisihkan dalam setiap bulannya. Jika hal itu terkumpul dalam waktu 3 atau 5 tahun tentunya akan berjumlah cukup berarti.
Nastiti juga berhubungan dengan sikap cermat dalam menyimpan atau merawat segala sesuatu sehingga apa pun yang dimiliki dapat berdaya guna dengan awet dan tidak boros. Selain itu hal demikian juga berhubungan dengan sikap ngati-ati atau hati-hati. Dengan perpaduan sikap itu apa yang dimiliki kecuali bisa awet dan efisien, juga bisa ditemukan tempat penyimpannya dengan mudah. Tidak ”ketlingsut”, apalagi hilang.
a.sartono
Artikel Lainnya :
- YANGKO, KUE KENYIL-KENYIL DAN WANGI: SALAH SATU MAKANAN KHAS KOTAGEDE, YOGYAKARTA(08/09)
- Denmas Bekel(19/05)
- 13 April 2010, Ensiklopedi - DOLANAN ONCIT(13/04)
- Hudson Pranajaya Pria Bersuara Wanita(23/07)
- 31 Maret 2011, Kabar Anyar - EKSPLORASI SAWAH DARI KASIH(31/03)
- Kamus-kamus Adat Istiadat II(01/11)
- 9 Nopember 2010, Kabar Anyar - Bangunan Kayu Jati dan Pengaruhnya(09/11)
- TJAP TOEGOE MONAS PESAN CINTA HARSONO SAPUAN(21/11)
- Nilai Filosofis Kidung Pakeliran(03/10)
Jembatan Baru di Titik Nol Jogja(02/05)