Hudson Pranajaya
Pria Bersuara Wanita
Apa yang dianggap kekurangan dalam diri, terkadang bisa menjadi kelebihan bahkan bisa membawa kita mencapai kesuksesan. Itulah yang dirasakan pria asal Jogjakartam Hudson Pranajaya. Penyanyi yang sukses membawakan dua karakter sekaligus dalam pertunjukkan menyanyi. Sejak ikut dan masuk dalam 4 besar kompetisi Indonesia Mencari Bakat (IMB) di Trans TV, kini siapapun mengenalnya, jadwalnya menyanyinya pun semakin padat, dii berbagai macam acara, baik on air atau off air, Hudson lebih senang menyebutnya dengan istilah ‘ngamen’. “Sekarang aku sangat bersyukur, karna jadwal ngamenku tambah banyak,” paparnya saat ditemui di acara Lampion Global TV.
Konsep ‘two face’ yang diciptakan Hudson ternyata tidak lahir begitu saja ketika ia mengikuti IMB, membagi tubuhnya menjadi dua karakter, menjadi Hudson dan Jesica sudah dilakukannya jauh sebelum ia mengikuti lomba tersebut. lama menjadi Event Manager di salah satu klub Jakarta, Hudson dituntut untuk membuat konsep pertunjukkan setiap minggunya, kalau dihitung-hitung dalam satu bulan ia harus membuat 16 konsep pertunjukkan, disinilah ia mengasah kreativitasnya dan akhirnya menemukan konsep ‘two face’ tersebut. “Setelah beberapa tahun aku bekerja di klub itu, aku sampai pada titik mentok, aku nggak tau harus membuat konsep apa lagi, sampai ada kontes IMB, aku beranikan diri untuk ikut,” paparnya.
Sementara itu, soal kemampuan bernyanyi sudah diawali sejak ia duduk di bangku sekolah dasar. Saat itu Hudson sudah diikuti kurus menyanyi oleh ibunya dan beberapa kali memenangkan lomba menyanyi. Sejak SMP, ia malah sudah dibayar untuk menyanyi di berbagai acara. “Waktu mau masuk SMA aku bilang ke ibuku, aku nggak mau ada pelajaran matematika, IPA, Fisika, dan lainnya, dan sekolah seperti itu hanya ada di SMM (Sekolah Menengah Musik), akhirnya aku sekolah disana dan masuk dalam kelas vokal,”.
Ada pengalaman unik yang akhirnya membentuk karakter vokal seorang Hudson sampai sekarang. Waktu koor di SMM, semua suara sudah dibagi masing-masing kelompok, tentunya Hudson masuk dalam kelompok suara tenor bersama teman laki-lakinya yang lain. “Waktu perkelompok, suaranya bagus semua, teratur, tenor, sopran, alto dan lainnya, tapi waktu gurunya bilang ayo semua bersamaan, suaraku langsung berubah ikut suara sopran kelompok perempuan. Dan suaraku itu sangat menggangu Kalah deh lengkingannya Mariah Carey, hahahaha,” paparnya.
Lepas dari SMM, Hudson mulai mencoba peruntungannya lewat lomba nyanyi, masih sangat jelas diingatnya, saat ia ikut lomba bintang radio Jogjakarta, waktu itu ia masuk dalam kategori penyanyi pria dewasa, sayangnya ia tak memenangkan lomba karna suaranya justru masuk dalam kategori wanita dewasa. Sejak saat itu, rentetan lomba menyanyi tidak pernah lagi dimenangkan. “Aku sempat putus asa, dan memutuskan untuk tidak lagi bernyanyi. Dan aku mulai membuat usaha sendiri, yaitu membuka toko kue, cukup lama aku menggeluti bisnis kue ini, sampai akhirnya bangkrut dan aku memutuskan untuk merantau ke Jakarta,”.
Di Jakarta inilah kemudian Hudson bekerja sebagai event manager di sebuah klub, itupun dengan perjuangan dan proses yang banyak suka dan duka. Sampai akhirnya ia dikenal banyak orang seperti sekarang dengan konsep dua karakternya. Jika diberikan pilihan, Hudson bilang ingin sekali hanya memakai satu karakter, selain tidak pusing mencari dan membuat kostum, pasti dalam pemilihan lagu lebih mudah. “Tapi di sini penyanyi pria dan wanita banyak yang bagus dan cantik dan tampan. Jadi lebih baik aku seperti ini dengan kelebihan dan kekuranganku,”.
Temen nan yuk ..!
Natalia S.
Foto2: Berbagai sumber.
Artikel Lainnya :
- TROTOAR CANTIK DI JALAN PARANGTRITIS(01/01)
- DOLANAN ANAK-ANAK MASA LALU YANG TELAH DILUPAKAN(09/12)
- Denmas Bekel(16/07)
- SAPI CONDRODIMUKO DI Tembi(22/02)
- 24 Januari 2011, Kolom - DENTINGAN MAGIS DAN VOKAL PENUH HARMONI DARI FRAU(24/01)
- 22 Maret 2011, Bothekan - RUPA NGGENDHONG REGA(22/03)
- 23 Juli 2010, Figur Wayang - Perang Babak Dua(23/07)
- Merayakan Ulang Tahun Ala Seniman(26/03)
- 19 April 2010, Kabar Anyar - SANA BUDAYA DI SURINAME(19/04)
- 31 Januari 2011, Kuliner - SGPC KULON SELOKAN(31/01)