COBLOSAN KOTA YOGYAKARTA 2011

Kota Yogyakarta di tahun ini melaksanakan lagi coblosan untuk memilih walikota dan wakilnya. Ada tiga calon pasangan yang ikut meramaikan pemilukada kota Yogyakarta di tahun ini, yaitu pasangan Zuhrif Hudaya-Auliya, pasangan Hanafi Rais-Tri Harjun, dan pasangan Haryadi-Imam. Pada saat ini, ketiga pasangan dibuat sibuk sedang melaksanakan kampanye untuk meyakinkan warga masyarakat kota Yogyakarta agar mau memilih para kontestan tersebut. Banyak program dan janji yang disampaikan, seperti dana milyaran untuk membangun kampung, tetap menjaga dan memperjuangan keistimewaan Yogyakarta, tidak akan mengambil gaji selama menjabat walikota, dan sebagainya.

Jika tidak ada halangan, warga masyarakat akan melaksanakan coblosan di hari Minggu, 25 September mendatang. Tentu saja warga masyarakat sudah mempunyai pilihan sendiri-sendiri terhadap calon yang akan dicoblos. Hanya saja tentunya masih banyak warga yang ragu-ragu, apakah calon yang dipilih besuk itu bisa mengimbangi walikota sebelumnya yang terkenal dapat membuat puas warga masyarakat. Memang masyarakat Yogyakarta masih merasa ragu, apakah calon walikota nanti itu bisa berbuat terbaik melebihi walikota sebelumnya. Padahal walikota sebelumnya, yaitu Herry Zudianto yang sudah menjadi walikota 10 tahun bagi Kota Yogyakarta sudah bisa membangun tatanan lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Tidak hanya dalam hal memberantas korupsi, tetapi juga banyak program yang bertujuan membela rakyat kecil, seperti: bab KMS, dana pendidikan BOSDA, dan sebagainya.

Itu yang membuat warga masyarakat Kota Yogyakarta masih merasa ragu, jangan-jangan yang terpilih menjadi walikota nanti kerjanya tidak bisa melebihi Herry Zudianto, bahkan justru sebaliknya. Maka tidak mudah memilih calon walikota dan wakilnya, jika memang belum terbukti bertindak. Jangan sampai walikota yang terpilih nanti justru menjadi malapetaka bagi masyarakat, mementingkan korupsi dan nepotisme. Jika sudah terjerumus ke KKN, Kota Yogyakarta sudah tidak dihargai lagi, dan yang jelas pemimpinnya tidak berbeda dengan daerah-daerah lain yang banyak terkena kasus korupsi dan masuk penjara. Apakah tidak bertambah celaka?

Teks oleh : Suwandi
Ilustrasi oleh : Sartono





Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta