- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Berita-budaya»BUNKER TUNGGULARUM DAN OBJEK WISATA
27 Apr 2011 07:01:00Bunker sebagai tempat darurat untuk penyelamatan diri yang di bangun di seputaran kaki Gunung Merapi memang dimaksudkan sebagai tempat perlindungan bagi manusia jika Gunung Merapi memuntahkan isi perutnya. Bunker-bunker ini dibangun di beberapa tempat. Di antaranya di Sela-Boyolali, Tunggularum-Sleman, Kaliurang-Sleman, dan Kaliadem-Sleman. Namun demikian, bunker-bunker ini pada akhirnya tidak direkomendasikan sebagai tempat perlindungan lagi mengingat tragedi Bunker Maut di Kaliadem tahun 2006.
Kala itu Gunung Merapi meletus dan mengeluarkan awan panas (wedhus gembel) beserta material panas lain. Dua orang relawan yang mencoba berlindung di dalam Bunker Kaliadem justru tewas secara mengenaskan karena bunker justru berubah menjadi oven raksasa ketika material sangat panas dari Gunung Merapi menimbunnya.
Bunker di Kaliadem telah rusak dan 85 prosen terkubur material Gunung Merapi. Sementara beberapa bunker masih berdiri utuh. Salah satu bunker yang masih berdiri utuh adalah Bunker Tunggularum, Turi, Sleman. Bunker ini menghadap ke timur. Arah hadapnya berlawanan dengan arah hadap gardu pandang yang berdiri di depannya. Jadi arah hadap gardu pandang dan Bunker Tunggularum berlawanan, namun keduanya sama-sama menghadap ke jalan besar yang menjadi jalan utama Dusun Tunggularum. Bunker Tunggularum dilengkapi juga dengan atap beton dan trap (tangga), pintu baja, dinding beton berlapis baja, dan atap dalam dari beton berlapis baja pula. Luas ruangan dalam Bunker Tunggularum sekitar 10 m x 8 m. Ketinggian atapnya sekitar 4 m.
Bunker-bunker tersebut dulunya dibangun oleh Belanda untuk tempat perlindungan darurat jika Gunung Merapi meletus. Kini, bunker-bunker tersebut tidak dianjurkan lagi digunakan sebagai tempat perlindungan mengingat demikian berbahayanya letusan Gunung Merapi. Tewasnya dua relawan tahun 2006 ketika berlindung di Bunker Kaliadem menjadi petunjuk bahwa bunker memang tidak bisa diandalkan sebagai tempat perlindungan (sekalipun disebut sebagai darurat).
Kini keberadaan bunker-bunker itu nyaris kehilangan fungsi utamanya. Meskipun demikian, di Bunker Tunggularum setidaknya orang bisa menikmati bagaimana kira-kira rasanya jika orang masuk ke dalamnya. Tembi pun berkesempatan masuk pada pertengahan April 2011. Ada nuansa seram-seramnya juga rupanya. Maklum, Tembi hanya seorang diri masuk ke tempat itu. Ketika berada di dalam bunker terasa benar rasa sumpek dan pengap. Ruang gerak kita terasa tiba-tiba menyempit dan gelap.
Bunker Tunggularum ini menjadi salah satu objek wisata di tempat itu di samping objek-objek wisata lain yang ada di dusun itu. Bagi orang yang belum pernah melihat bunker objek ini menjadi salah satu daya tarik tersendiri. Setidaknya mengundang rasa penasaran. Ingin tahu dan merasakan bagaimana masuk bunker ? Silakan datangi berbagai bunker yang ada di kaki Gunung Merapi. Salah satunya adalah Bunker Tunggularum, Turi, Sleman.
a.sartono
Artikel Lainnya :
- Denmas Bekel(20/08)
- Peluncuran Album Musik Tradisi Baru 2012, Synthesizer pun Menjadi Siter(22/12)
- 3 Januari 2011, Kabar Anyar - SOSIALISASI UNDANG-UNDANG NO.33 TAHUN 2009 TENTANG PERFILMAN(03/01)
- Tembi di Pekan Raya Jakarta(13/07)
- Pekan Ini Wuku Tolu, Orangnya Ulet, Tapi Agak Sombong(10/02)
- JEMBATAN SESEK DI JOGJA(27/07)
- Kesadaran Budaya Tentang Ruang pada Masyarakat di Daerah Istimewa (18/11)
- GELAR SASTRA JAWA FKY XVI DI PENDAPA Tembi BERLANGSUNG MERIAH(01/01)
- MIE ACEH DI YOGYA(03/10)
- Watak Bayi Yang Lahir Antara 18 - 24 November 2012(14/11)