Watak Bayi Yang Lahir Antara 18 - 24 November 2012

Bagi bayi yang lahir pada antara hari Minggu 18 November 2012 sampai dengan Sabtu 24 November 2012 atau Minggu Legi, tanggal 4, bulan Suro tahun 1946 Jimakir sampai dengan Sabtu Pahing tanggal 10, bulan Suro, tahun 1946 Jimakir, termasuk di dalam Wuku Manahil. Wuku Manahil mempunyai kelebihan : tekun, rajin, cerdas dan suka berdamai, sedangkan kekurangannya : sombong, merasa besar sehingga meremehkan orang lain, dan penuh kecurigaan. Hari baik : Minggu Legi. Hari naas: tidak jelas. Datangnya bencana terkena senjata tajam.

Menurut catatan kitab Primbon Betaljemur Adammakna dalam satu minggu ke depan terdapat hari tidak baik, dan hari baik, untuk berpergian dan berbagai macam keperluan, yaitu, mulai hari Minggu 18 November 2012 sampai dengan hari Sabtu 24 November 2012, atau dalam kalender Jawa Minggu Legi, tanggal 4, bulan Suro tahun 1946 Jimakir sampai dengan Sabtu Pahing, tanggal 10 bulan Suro tahun 1946 Jimakir, dengan perincian sebagai berikut :

Minggu Legi, 18 November 2012, kalender Jawa tanggal 4, bulan Suro tahun 1946 Jimakir, (terhitung mulai Sabtu sore jam 18.00 s/d Minggu sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Senin Pahing, 19 November 2012, kalender Jawa tanggal 5, bulan Suro tahun 1946 Jimakir, (terhitung mulai Minggu sore jam 18.00 s/d Senin sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Selasa Pon, 20 November 2012, kalender Jawa tanggal 6, bulan Suro, tahun 1946 Jimakir (terhitung mulai Senin sore jam 18.00 s/d Selasa sore jam 18.00),tidak baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Rabu Wage, 21 November 2012, kalender Jawa tanggal 7, bulan Suro, tahun 1946 Jimakir (terhitung mulai Selasa sore jam 18.00 s/d Rabu Sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Kamis Kliwon, 22 November 2012, kalender Jawa tanggal 8 bulan Suro, tahun 1946 Jimakir (terhitung mulai Rabu sore jam 18.00 s/d Kamis Sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Jumat Legi, 23 November 2012, kalender Jawa tanggal 9 bulan Suro, tahun 1946 Jimakir (terhitung mulai Kamis sore jam 18.00 s/d Senin Sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Sabtu Pahing 24 November 2012, kalender Jawa tanggal 10, bulan Suro, tahun 1946 Jimakir (terhitung mulai Jumat sore jam 18.00 s/d Sabtu sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Hari Kamis Pon merupakan tahun baru Jawa, 1 Suro 1946 tahun Jimakir.

Dalam bulan Suro ini ada dua hari yang menjadi hari naas untuk bulan, yaitu Selasa Pon tanggal 6

Walaupun ‘ilmu titen’ yang berhubungan dengan perhitungan hari tidak dapat dijelaskan dengan logika, untuk berbagai keperluan penting, terlebih untuk upacara perkawinan, kebanyakan orang lebih mantap memilih dan menggunakan hari yang dikategorikan baik dari pada memilih dan menggunakan hari yang dikategorikan kurang baik atau pun tidak baik.

Bagi bayi yang lahir pada antara hari Minggu 18 November 2012 sampai dengan Sabtu 24 November 2012 atau Minggu Legi, tanggal 4, bulan Suro tahun 1946 Jimakir sampai dengan Sabtu Pahing tanggal 10, bulan Suro, tahun 1946 Jimakir, termasuk di dalam Wuku Manahil. Wuku nomor 23. Setiap orang yang kelahirannya masuk dalam siklus waktu wuku Manahil, mempunyai ciri dan watak sebagai berikut:

Watak Bayi Yang Lahir Antara 18 - 24 November 2012
karya Herjaka HS

Raden Manahil menghadap Batara Citragatra.

Batara Citragatra ini mempunyai watak yang angkuh, sombong, gumedhe selalu menganggap dan merasa dirinya besar. Senang berkumpul tetapi besar rasa cemburu dan kecurigaannya. Batara Citragatra membawa tombak ligan terhunus. Ini menggambarkan seorang yang cerdas dan tajam hatinya serta selalu waspada.

Hubungan antara Raden Manahil dan Batara Citragatra ini seperti hubungan antara guru dan murid. Sehingga watak dan perilaku gurunya sebagian besar mempengaruhi muridnya.

Pohonnya adalah pohon atau kayu Tengaron, menggambar watak yang rajin tetapi kurang bermanfaat.

Burungnya adalah Burung Sepahan, menggambarkan perilaku yang gesit, detail, rumit, mudah mencari nafkah tetapi sedikit rejekinya.

Gambar air di tempayan menggambarkan bahwa wuku Manahil senang suasana yang sejuk damai, tenang dan menentramkan. Untuk mewujudkan suasana tersebut orang yang bernaung dalam Wuku Manahil ini selalu menjaga bicaranya dan tingkah lakunya.

Wuku Manahil mudah terjerumus karena kebaikannya, terutama kepada temannya yang sedang mengalami kesusahan.

Dari keseluruhan watak tersebut, Wuku Manahil mempunyai :
Kelebihan : tekun, rajin, cerdas dan suka berdamai
Kekurangannya : Sombong, merasa besar sehingga meremehkan orang lain. Dan penuh kecurigaan
Hari baik : Minggu Legi
Hari naas: tidak jelas
Datangnya bencana terkena senjata tajam.

Agar terhindar dari bencana perlu membuat slametan, yaitu dengan menanak nasi lauknya daging ayam jantan serta sayuran aneka macam dan sambal gepeng disertai doa keselamatan.

Herjaka HS

Artikel Lainnya :


Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta