KURSUS MACAPAT

KURSUS MACAPAT
Gladhen 2

Materi yang dipakai Gladhen atau latihan Macapat kali ini adalah tembang karya Aris Warsita atau Ki Bodronoyo yang bertempat tinggal di dusun Puluhan kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul Jogyakarta, dengan judul wolak-Waliking Jaman. Di dalam karya tersebut Ki Bodronoyo mempredeksikan bahwa ‘tahun pikulan’ yaitu pada tahun 2012 bangsa Indonesia akan mengalami perubahan kearah kebaikan, seperti dirinci pada teks yang ditulis di bawah ini:

Wolak-Waliking Jaman
karipta dening: Ki Bodronoyo

KURSUS MACAPAT

Gambaran jaman yang sedang berjalan serta dinamikanya, jika dilihat pada tahun ini, menunjukkan bahwa para manusia mendapat peringatan dari Tuhan, maka sebaiknya selalu waspada.

2. Wiwit duk rong ewu sanga (2009)
inggih kosong-kosong kalih
keh janma tanpa pangrasa
nyimpang saking jati dhiri
dene maknanya kalih
yekti asta kalihipun
pan kinarya makarya
samya hangupaya bukti
nyuwun karidhane Kang Maha Kuwasa

Mulai tahun 2009, tahun yang mempunyai dua angka kosong, banyak manusia tidak menggunakan hati, ingkar akan jati dirinya. Sedangkan manaknya dua angka kosong adalah kedua tangan yang dipakai untuk berkarya untuk mencari makan, dengan mohon kemurahan kepada Yang Maha Kuasa.

3. Mlebet kalih ewu sdasa (2010)
sinengkalan duk ing nguni
‘Sirna Janma Tanpa Rowang”
lamun tan kersa manunggil
lan tan manembah Gusti
gampil-crah persatuanipun
dene kalih (2) lan endas (0)
kalih dasa sifat Gusti
manungsa ngudi sampurnaning agesang

Memasuki tahun 2010, dengan ‘sengkalan’ ‘Hilang Manusia Tanpa Teman’ jika tidak mau menjadi satu serta menyembah Tuhan, akan mudah pecah persatuannya. Sedangkan angka 2 dan angka kosong adalah duapuluh sifat Tuhan, manusia berusaha menggapai kesempurnaan hidup.

4. Sinengkalan jroning warsa
kalih ewu swelas yekti
“jagading Manungsa Sirna”
kalamun datan “Kinanthi”
lan tan kersa nyawiji
yekti makna taunipun
seneng crah gawe bubrah
bebrayan keh mosak-masik
rakyat demo pangwasa nguja angkara

Untuk ‘sengkalan’ tahun duaribu sebelas adalah ‘Dunianya Manusia lenyap’ jika tidak dibarengi dan tidak mau menjadi satu, sungguh makna tahunnya adalah senang bertengkar mengakibatkan rusak, keluarga berantakan, rakyat demo penguasa mengumbar angkara.

5. Lumebet tabuh kalih wlas
nyuwun kawlasaning Gusti
tumrap sagung pra manungsa
kudu eling jati dhiri
jamane wolak-walik
mula waspada den emut
wolak-walike jaman
jaman edan ing samangkin
lamun “becik ketitik ala ketara”

Memasuki pukul duabelas, mohon belaskasih Tuhan, untuk semua manusia harus menyadari jati dirinya di dalam jaman yang berubah-ubah, maka hati-hati dan waspada, menghadapi jaman edan, jika baik akan dikenali dan yang jahat akan ketahuan.

6. Wus manjing taun pikulan (2012)
mikul tanggung jawab dhiri
sapa gawe hanganggowa
lan ngundhuh wohing pakarti
brahala bakal tapis
lamun samya tindak jujur
nilar tumindak nasar
wit jaman gilir gumanti
bakal ngundhuh wong prihatin nemu mulya

Telah berada di tahun ‘pikulan’ (angka dua berada di muka dan di belakang) yaitu tahun 2012. Memikul tanggungjawab pribadi, siapa berbuat akan memakai, dan menuai buah dari perbuatannya, yang membuat bubrah dan menebar kejahatan bakal teratasi jika semuanya bertindak jujur, meninggalkan perbuatan yang meyimpang. Sebab jaman telah berganti, orang yang prihatin akan menuai kemuliaan.

7. Mangkana taun pikulan
angka kalih ngajeng wingking (2012)
pilihen kekalihira
kang ala klawan kang becik
akeh janma kecelik
wit saking tumindhakipun
getun wuri tan guna
beja-bejaning kang lali
luwih begja kang eling klawan waspada

begitulah angka ‘pikulan,’ dua di depan dan dua di belakang, memilih keduanya, yang jahat dan yang baik. Banyak manusia tertipu karena perbuatannya sendiri. Menyesal tiada guna. Seberapa pun besar keberuntungannya, lebih beruntung bagi orang yang sadar dan waspada.

herjaka HS




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta