Tembi

Bale-dokumentasi-resensi-buku»PANEN RAYA PADI ORGANIK PANDAN WANGI PEDUKUHAN SERUT DESA PALBAPANG BANTUL

18 Aug 2006 08:43:00

Perpustakaan

PANEN RAYA PADI ORGANIK PANDAN WANGI
PEDUKUHAN SERUT DESA PALBAPANG BANTUL

Pada Kamis 27 Juli 2006 di pedusunan Serut desa Palbapang Bantul diadakan panen raya padi organik yang dihadiri beberapa pejabat pemerintahan kabupaten Bantul, aparat desa Palbapang, tokoh masyarakat dan masyarakat dusun Serut. Dalam acara tersebut kepala dusun Serut Rahmad Tobadiyana, SPd mengatakan petani dusun Serut mulai melakukan pertanian organik sejak tahun 2003 dan tahun 2006 meluas menjadi 25 hektar. Petani dusun Serut memilih benih lokal “Pandanwangi” dengan pertimbangan :

  1. Jenis padi yang tidak rakus dengan pupuk

  2. Umur tanam pendek

  3. Kualitas padi/berasnya disenangi masyarakat

  4. Produksi cukup tinggi

  5. Mudah perawatannya

  6. Tahan terhadap stres lingkungan (misalnya kekurangan air akibat gempa Sabtu 27 Mei 2006 kemarin)

Petani dusun Serut dalam mengolah tanah menggunakan pupuk organik produksi sendiri (menggunakan kotoran sapi dan kambing peliharaan petani sendiri) yang mempunyai beberapa keunggulan yaitu dapat menekan tumbuhnya bibit penyakit, hama, biji gulma, bebas racun dan yang jelas dapat menekan biaya pembelian bila dibandingkan dengan menggunakan pupuk kimia (buatan pabrik). Dalam perawatan petani juga jarang menggunakan pestisida kalau pun menggunakan dipilih pestisida hayati yang ramah lingkungan.

Dosis pupuk yang digunakan 250 kg/100 lubang atau 1000 m2 mampu menekan biaya produksi sampai 60% dari biaya sebelumnya. Hasil yang diperoleh :

  1. Tanaman tahan terhadap bencana alam, panen lebih cepat dan masih mampu berproduksi 7 ton per hektar sesuai perkiraan saat menabur benih pertama kali. Terbukti sama-sama kurang terawat setelah terjadi gempa benih lokal masih mampu berproduksi lebih tinggi dibanding benih hibrida

  2. Penggunaan pupuk organik secara benar terbukti mampu meningkatkan produksi, dan yang jelas padi/beras organik harganya di atas beras non organik dan sampai saat ini masih mampu terserap pasar

Keuntungan pertanian organik mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) antara lain :

  1. Secara ekonomi dapat meningkatkan pendapatan petani karena biaya produksi bisa ditekan. Sebagai bahan pangan yang lebih sehat dibanding produk non organik dapat meningkatkan daya saing produk di pasaran. Mampu menciptakan lapangan kerja baru di pedesaan

  2. Secara sosial dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kualitas tanah meningkat karena lahan menjadi gembur dan subur sehingga mudah diolah.

Untuk lebih meningkatkan diri di dusun Serut berkembang kelompok tani yaitu kelompok tani ternak Hanggoro Manis, kelompok tani ternak Sidodadi, kelompok wanita tani Harapan Subur, kelompok tani Harapan dan..kelompok lumbung Harapan Makmur.

Kepala dusun Serut dan masyarakat juga berharap dusun Serut mampu menjadi pusat pelatihan dan pengembangan pertanian khususnya padi dengan standar SNI.

Sebelum diadakan acara panen secara simbolis oleh wakil bupati bantul Bapak Sumarno, diadakan upacara tradisional “wiwitan” yang sekarang sudah jarang dilakukan. Wiwitan adalah upacara adat tradisional yang dilakukan sebelum padi dipanen dengan tujuan menghormati Dewi Sri (penjaga padi, menurut kepercayaan Jawa) dan ucapan terima kasih kepada Tuhan karena anugerah yang diberikan berupa panen padi yang melimpah.

Acara terakhir adalah makan bersama dengan menu nasi wiwitan terdiri dari nasi putih berlauk sambal gepeng (kedelai hitam, ikan asin, bawang putih, cabai yang digoreng kemudian ditumbuk dan dicampur dengan ditambahi garam), telur rebus, dan daging ayam.

Sedangkan perlengkapan lain yang disediakan dalam upacara wiwitan adalah bunga setaman (mawar, melati, kenanga, kantil), air putih dan jajan pasar.




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta