Pekan Ini Orang Wuku Wayang Jangan Memanjat, Karena Bencana Ada di Atas (9 Februari - 15 Februari 2014)

08 Feb 2014 / Tag: PRIMBON Primbon

Pekan Ini Orang Wuku Wayang Jangan Memanjat, Karena Bencana Ada di Atas
(9 Februari - 15 Februari 2014)


Agar terhindar dari mara bahaya, orang Wuku Wayang perlu memasak daging kambing kendhit dan tetelan jadah. Dewa yang menaungi Wuku Wayang adalah Batari Sri. Kelebihannya: murah hati, mempunyai wibawa besar, tajam pikirannya dan cermat namum bicaranya serba lungit, sukar untuk dipahami.

Kitab Primbon Betaljemur Adammakna adalah kumpulan pengetahuan berdasarkan ‘ilmu titen’ yang berlangsung turun-temurun dalam masyarakat Jawa. Kitab tersebut memuat 337 bab, salah satu diantaranya adalah pengetahuan untuk menghitung, memilah dan memilih hari.

Berdasarkan kitab itu dalam sepekan ini, ada 3 hari baik untuk upacara penting dalam keluarga, dengan perincian sebagai berikut:

Minggu Wage, 9 Februari 2014, kalender Jawa tanggal 8, bulan Bakdamulud tahun 1947 Alip, (terhitung mulai Sabtu sore pukul 18.00 s/d Minggu sore pukul 18.00),baik untuk menyelenggarakan upacara penting dan untuk bepergian.

Senin Kliwon, 10 Februari 2014, kalender Jawa tanggal 9, bulan Bakdamulud tahun 1947 Alip, (terhitung mulai Minggu sore pukul 18.00 s/d Senin sore pukul 18.00),baik untuk menyelenggarakan upacara penting dan untuk bepergian.

Selasa Legi 11 Februari 2014, kalender Jawa tanggal 10, bulan Bakdamulud, tahun 1947 Alip, (terhitung mulai Senin sore pukul 18.00 s/d Selasa sore pukul 18.00), tanggal nahas di bulan Bakdamuludtidak baik untuk menyelenggarakan upacara penting, dan untuk bepergian. Khusus untuk wuku Wayang juga tidak baik.

Rabu Paing, 12 Februari 2014, kalender Jawa tanggal 11, bulan Bakdamulud, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Selasa sore pukul 18.00 s/d Rabu Sore pukul 18.00)baik untuk menyelenggarakan upacara penting dan untuk bepergian.

Kamis Pon 13 Februari 2014, kalender Jawa tanggal 12, bulan Bakdamulud, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Rabu sore pukul 18.00 s/d Kamis Sore pukul 18.00),tidak baik untuk menyelenggarakan upacara penting, dan untuk bepergian.

Jumat Wage, 14 Februari 2014, kalender Jawa tanggal 13, bulan Bakdamulud, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Kamis sore pukul 18.00 s/d Senin Sore pukul 18.00),kurang baik untuk menyelenggarakan upacara penting dan untuk bepergian.

Sabtu Kliwon, 15 Februari 2014, kalender Jawa tanggal 14, bulan Baldamulud, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Jumat sore pukul 18.00 s/d Sabtu sore pukul 18.00),tidak baik untuk menyelenggarakan upacara penting dan untuk bepergian.

Orang yang dilahirkan pada kurun waktu 9 Februari sampai dengan 15 Februari 2014, masuk dalam Wuku Wayang, wuku dengan nomor urut 27.


Penggambaran Wuku Wayang adalah sebagai berikut:
Raden Wayang (kiri) menghadap Batari Sri
Gambar Gedong menggambarkan kerelaannya memberikan harta bendanya.
Gambar jembangan air menggambarkan hati yang tenteram damai.
Pohonnya adalah Pohon Cepaka, disenangi orang banyak.
Burungnya adalah burung Ayam Hutan, harum bicaranya.
Batari Sri memegang keris terhunus, tajam budinya dan waspada sikapnya.

Perwatakan dan sikap Wuku Wayang adalah sebagai berikut :

    • Kelebihannya : Rupawan, murah hati, penuh belas kasihan, menjadi pelindung. Kuat mendapat jabatan tinggi dan mempunyai wibawabesar.      
      Tajam pikirannya dan cermat dalam bekerja. Mampu memberi cahaya bagi orang yang sedang berada dalam kegelapan.

    • Kelemahannya : apa yang dibicarakan serba semu, lungit (dalam dan penuh perlambang) sehingga sukar untuk dipahami dan dimengerti.

    • Bencananya : tertipu karena kebaikannya.

    • Hari nahas : Selasa Legi.

    • Hari baik : hampir semua.

Untuk mencegah agar terhindar dari celaka orang Wuku Wayang perlu mengupayakan slametan. Caranya adalah membuat tumpeng lauknya daging kambing kendhit dimasak macam-macam dan jadah tetelan atau leresan disertai doa keselamatan.

Selain itu, selama 7 hari, saat datangnya siklus wuku Wayang (9 s/d 15 Februari) yang bersangkutan tidak boleh memanjat, karena tempat bersemayamnya bencana yang digambarkan sebagai Batara Kala berada di atas.

Herjaka HS

PRIMBON Source Link: Jakarta

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 12-11-15

    Indonesia Menari 201

    Sukses digelar sejak tahun 2012, Indonesia Menari yang digagas Galeri Indonesia Kaya kembali hadir mengajak masyarakat untuk menari massal dengan... more »
  • 12-11-15

    Merti Tuk Wujud Komi

    Merti Tuk ini dilakukan dengan kirab yang melibatkan hampir semua warga Dusun Ngepring dan Kemiri. Ada pun yang dikirab adalah nasi tumpeng, nasi... more »
  • 11-11-15

    Giryadi, Penyair dan

    Sebagai ulusan seni rupa, dia malah menekuni sastra dan teater, dan puisi adalah karya yang terus diciptakan dia. Makanya, dia dikenal sebagai... more »
  • 10-11-15

    Budaya Nonbendawi Yo

    Gamelan Jawa, selain menjadi ciri khas masyarakat Jawa di DIY, juga masyarakat Jawa yang ada di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bahkan gamelan... more »
  • 10-11-15

    Menyimak Sejarah Kot

    Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui pasang surut berbagai kota di Indonesia, seperti peranan pemerintah Kolonial Belanda maupun penguasa... more »
  • 09-11-15

    Italia Beri Bintang

    Prosesi penyerahan penghargaan bintang jasa kepada Sunan Pakubuwana X dari negara Italia terekam dalam majalah berbahasa dan beraksara Jawa, yakni... more »
  • 09-11-15

    Sawitri (1): Kesetia

    Jika dikatakan bahwa Sawitri terlalu banyak memilih, itu memang iya. Namun Sawitri memilih jodoh bukan karena ketampanan atau kekayaan atau pun... more »
  • 09-11-15

    Rumah Joglo RB Sutri

    Bangunan joglo ini menurut sumber setempat dibangun sekitar tahun 1819 dan telah mengalami beberapa perbaikan atau penambahan yang tidak terlalu... more »
  • 07-11-15

    Pertunjukan Musik Et

    Acara malam itu dibuka dengan pementasan teatrikal oleh gabungan mahasiswa Jurusan Etnomusikologi, Tteater dan Tari yang mengangkat cerita tentang... more »
  • 07-11-15

    Kamis Kliwon Hari Ba

    Ada empat perhitungan yang menentukan risiko baik atau buruk dari arah kita bepergian, yaitu: slamet (selamat), lara (sakit), urip (hidup) dan pati (... more »