Sang Hyang Patuk Berwajah Lucu dan Bersahaja

Author:editortembi / Date:05-04-2014 / Banyak orang mengira bahwa anak nomor dua yaitu Sang Hyang Patuk dan anak nomor sembilan yaitu Batara Temboro lahir kembar, karena wajah keduanya sangat mirip. Bahkan ada yang mengira bahwa Sang Hyang Patuk sama orangnya dengan Batara Temboro, demikian sebaliknya.

Sang Hyang Patuk dalam bentuk wayang kulit, koleksi museum Tembi Rumah Budaya. (Foto: Sartono)

Sang Hyang Patuk adalah salah satu diantara sepuluh bersaudara, anak Batara Ismaya yang berpasangan dengan Dewi Senggani. Sesuai dengan urutan kelahiran, Sang Hyang Patuk berada di urutan kedua. Ia mempunyai kakak Sang Hyang Bongkokan atau Sang Hyang Wungkuam.

Sedangkan kedelapan adiknya yang lahir kemudian berurutan sebagai berikut: anak nomor tiga bernama Batara Kuwera, nomor empat Batara Candra, nomor lima Batara Mahyati, nomor enam Batara Yamadipati, nomor tujuh Batara Surya, nomor delapan Batara Kamajaya, nomor sembilan Batara Temboro, dan nomor sepuluh Dewi Darmastuti atau Dewi Darmanasiti, satu-satunya anak yang lahir putri.

Banyak orang mengira bahwa anak nomor dua yaitu Sang Hyang Patuk dan anak nomor sembilan yaitu Batara Temboro lahir kembar, karena wajah keduanya sangat mirip. Bahkan ada yang mengira bahwa Sang Hyang Patuk sama orangnya dengan Batara Temboro, demikian sebaliknya.

Setelah kesepuluh anak Batara Ismaya dan Dewi Senggani tersebut dewasa, masing-masing diberi tugas pekerjaan oleh Batara Guru, dewa penguasa kahyangan. Sang Hyang Bongkokan diberi tugas untuk menguasai halilintar dan petir, Sang Hyang Patuk dengan Batara Temboro menjadi ‘Gandhek Sakembaran’ dua orang berpasangan yang bertugas menyampaikan titah raja baik lisan maupun tertulis.

Batara Kuwera bertugas menjadi Dewa Kekayaan, Batara Candra menjadi Dewa Bulan, Batara Mahyati Dewa Kearifan, Batara Yamadipati menjadi Dewa Pencabut Nyawa dan mengawasi pintu neraka, Batara Surya sebagai Dewa Matahari, Batara Kamajaya bersama Dewi Ratih menjadi simbol cinta sejati, Dewi Darmanasiti menjadi istri Resi Bagaspati.

Sedangkan Batara Ismaya diperintahkan turun ke dunia oleh Batara Guru, untuk menjadi pamomong ksatria. Dalam melaksanakan tugasnya, Batara Ismaya ‘manitis’ masuk ke dalam cucunya sendiri anak Sang Hyang Bongkokan yang bernama Semarasanta.

Selain rajin dalam menjalankan tugas menjadi pembantu raja, yang Sang Hyang Patuk dan Batara Temboro juga pandai menghibur dengan modal bawaan pada raut mukanya, dan kelucuan-kelucuan alami yang dilontarkan dalam kesederhanaan.

Herjaka HS

Ensiklopedi Figur Wayang

Latest News

  • 05-04-14

    Pasinaon Basa Jawa K

    Pancen menawi dipun tandhingaken kaliyan jaman rumiyin, undha-usuk basa Jawi samenika langkung ringkes. Dene ing jaman rumiyin undha-usuk basa Jawi... more »
  • 05-04-14

    Jejak Pahlawan Nasio

    Hari besar tersebut untuk mengenang jasa-jasa besar dia yang berusaha memajukan pendidikan wanita agar setara dengan pria. Hal itu dilatarbelakangi... more »
  • 05-04-14

    Kesuksesan dan Kesej

    Orang Wuku Tolu kokoh pendiriannya, teliti, serius dalam pembicaraan dan sabar, namun sedikit sombong dan mau berbohong. Agar terhindar dari mara... more »
  • 05-04-14

    Sang Hyang Patuk Ber

    Banyak orang mengira bahwa anak nomor dua yaitu Sang Hyang Patuk dan anak nomor sembilan yaitu Batara Temboro lahir kembar, karena wajah keduanya... more »
  • 04-04-14

    Judul Buku 90

             ... more »
  • 04-04-14

    Menjelajah Nusantara

    Apalagi koleksi kopi di Tirana akan terus ditambah. Dalam waktu dekat ini, akan datang anggota baru dari Toraja dan Papua. Kopi Toraja sudah banyak... more »
  • 04-04-14

    Stasiun Winongo, Sal

    Stasiun Winongo dibangun sekitar tahun 1874. Stasiun ini dibangun sebagai rangkaian dari rute kereta api yang dikembangkan NISM/NIS (Nederlands... more »
  • 03-04-14

    Empat Tahun Perjalan

    Panggung Musik Tradisi Baru (MTB) menjadi benang merah sekaligus penanda visi Forum Musik Tembi (FMT) untuk memberi ruang kreatif bagi para musisi... more »
  • 03-04-14

    Lintang Panjer Wengi

    Buku antologi puisi yang memuat karya 90 penyair Yogya, Sabtu, 29 Maret 2014, diluncurkan di Taman Budaya Yogya, Jalan Sri Wedari 1. Dalam buku itu... more »
  • 03-04-14

    Sensasi Blusukan den

    Naik andong bagi orang kota tentulah merupakan sensasi tersendiri. Betapa tidak. Karena begitu kaki penumpang menginjak foot step, untuk bisa naik ke... more »