Tim Fombi Nonton Solo City Jazz
Author:editorTembi / Date:27-09-2014 / Malam itu Benteng Vastenburg terlihat sangat eksotis dengan balutan artistik bambu dan lampu-lampu indah yang membelit. Ternyata di benteng itu juga sedang berlangsung Bamboo Biennale.
Tim Fombi di depan Benteng Vastenburg, arena Solo City Jazz
Ajang musik jazz tahunan, Solo City Jazz, yang sudah memasuki tahun ke-5, menjadi agenda kunjungan tim Forum Musik Tembi (Fombi). Jarak dari markas Fombi di Bantul, Yogyakarta, ke Kota Solo sejauh sekitar 60 km.
Sebelum menikmati panggung jazz, Sabtu malam, 20 September 2014, tim Fombi memutuskan untuk icip-icip makanan khas kota kelahiran Jokowi: nasi liwet. Kami memutuskan untuk bertengger di Nasi Liwet ‘Bu Wongso Lemu’ yang sangat kondang di Kota Solo. Nasi liwet ini berlokasi di Jalan Teuku Umar, Keprabon. Rasa kuah santan dan lauk ati ampelanya sangat krenyes di lidah.
Usai perut diganjal nasi liwet, tujuh orang dalam tim Fombi langsung menuju venue pertunjukan Solo City Jazz di Benteng Vastenburg. Malam itu Benteng Vastenburg terlihat sangat eksotis dengan balutan artistik bambu dan lampu-lampu indah yang membelit. Ternyata di benteng itu juga sedang berlangsung Bamboo Biennale, yaitu pameran kreatif yang merevitalisasi bambu menjadi dekorasi yang inspiratif dan inovatif.
Venue utama Solo City Jazz bertempat di halaman dalam Benteng Vastenburg. Serentak kami dibuat kagum oleh keindahan panggung yang berada di antara 2 pohon beringin dengan sentuhan artistik bambu. Ditambah lagi, banyak lapak media partner dan sponsor yang berada di sekitar panggung utama. Lapak-lapak tersebut terlihat tidak mainstrim dengan setting bambu yang berbentuk kerucut.
Panggung Solo City Jazz nan artistik
Para penampil di panggung yang indah itu para jazzer lokal maupun nasional. Beberapa diantaranya adalah 'Alajabar' dari Semarang, 'Hajar Bleh Big Band', 'Fusion Stuff', 'Beben Jazz & Friends' yang didatangkan langsung dari Jakarta, dan seniman lokal yang juga tengah mempersiapkan konsernya di Jepang, Endah Laras. Lalu ada 'Bukan Pitu Langit' dan Woro “DARR” yang berkolaborasi dengan Endah Laras. Selanjutnya masih banyak lagi musisi jazz kenamaan yang menghibur masyarakat Solo malam itu.
Perhelatan musik jazz ini didukung oleh Dinas pariwisata setempat. Sesampai di penghunjung acara, tim Fombi memutuskan untuk kembali ke Yogya dan jarum jam sudah bertumpu di angka 1.
Sistiono Pambudi
Berita budayaLatest News
- 27-09-14
Tim Fombi Nonton Sol
Malam itu Benteng Vastenburg terlihat sangat eksotis dengan balutan artistik bambu dan lampu-lampu indah yang membelit. Ternyata di benteng itu juga... more » - 27-09-14
Apri Menggali Tradis
Apri Susanto menggali nilai pisang dalam tradisi Jawa, memaknainya kembali, dan memvisualkannya secara kontemporer, dengan tajuk ‘Menembus Batas’.... more » - 27-09-14
Woodbury & Page.
Judul : Woodbury & Page. Photographers Java Penulis : Steven Wachlin Penerbit : KITLV Press, 1994, Leiden Bahasa :... more » - 26-09-14
Latihan Wayang Orang
Para peserta yang memang kebanyakan bukan pemain teater ini benar-benar baru merasakan betapa tidak mudah menjadi pemain wayang orang. Aneka... more » - 26-09-14
Sifat Ksatria Jadi F
Tema ksatria sengaja diambil untuk terus-menerus mengingatkan orang akan arti pentingnya nilai keksatriaan tersebut. Cerita tentang Tripama dan... more » - 26-09-14
Makna Baju Surjan da
Surjan bisa berbagai macam motif dan corak warnanya. Namun baju pranakan selalu satu corak dan warna, yakni lurik biru nila yang cara memakainya... more » - 25-09-14
Tidak Ketinggalan FE
Minggu, 21 September 2014 siang Tembi Rumah Budaya menerima tiga kelompok pengunjung dengan tujuan yang berbeda-beda. Satu kelompok menghendaki dapat... more » - 25-09-14
Badai Puisi Di Dusun
Satu acara yang diberi tajuk ‘Badai Puisi Di Dusun Candi’ akan digelar, Minggu siang 28 September 2014 mulai pukul 10.00 WIB di Dusun Candi, Desa... more » - 25-09-14
Lukman Hakim Khusus
Kim saat ini sedang mengikuti kursus privat aksara Jawa di Tembi Rumah Budaya. Ia memerdalam pengetahuan tentang aksara Jawa untuk bisa membuat... more » - 24-09-14
“Jakob Oetama” Menun
Patung Jakob Oetama menuntun sepeda yang menjadi koleksi Bentara Budaya Yogyakarta selalu dihadirkan dalam setiap acara ‘Pasar Jakoban’ yang digelar... more »