Sanggar Kummis Terbaik di Festival Teater Jakarta 2015

12 Dec 2015

Festival Teater Jakarta 2015 sudah berakhir, Sanggar Kummis dari STIE Ahmad Dahlan, Jakarta berhasil menyabet juara pertama kelompok teater terbaik dengan lakon ‘Tengul’ karya Arifin C Noer. Dari aspek penyutradaraan, permainan, tata artistis, musik, pencahayaan dan naskah Sanggar Kummis dianggap paling baik oleh para juri.

Berdiri sejak tahun 1991, Sanggar Kummis yang kepanjangan dari Kumpulan Mahasiswa Muhammadiyah Insan Seni STIE Ahmad Dahlan ini sudah malang melintang di dunia teater. Sebagai unit kegiatan mahasiswa (UKM) di bidang seni, beberapa kali Sanggar Kummis membuktikan dapat memberikan kontribusi positif untuk kampusnya.

Salah satunya adalah kemenangan dalam Festival Teater Jakarta 2015 yang digelar di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta sejak 30 November 2015 – 10 Desember 2015. Sanggar Kummis berhasil menyabet juara umum dari 17 sanggar teater yang terpilih dalam festival.

“Tengul,” karya Arifin C Noer, yang dipentaskan Sanggar Kummis, bercerita tentang Korep seorang pegawai negri rendahan yang beristrikan Turah yang begitu ingin kaya dan banyak menuntut. Korep akhirnya tergoda dan memilih pesugihan sebagai jalan untuk menjadi kaya. Ia diharuskan menikahi 14 perempuan demi tujuannya menjadi kaya, sayangnya Korep tetap tidak bahagia sampai akhirnya ia bertemu wanita ke-15 yang mau dinikahi asalkan Korep meninggalkan kekayaan dan pesugihannya.

Dewan juri yang terdiri dari Dindon WS, Nano Riantiarno, Titarubi, Putu Wijaya dan Seno Joko Suyono, akhirnya memilih s\Sanggar Kummis sebagai juara utama karena dianggap paling baik dari segala aspek dalam pertunjukan teater, antara lain penyutradaraan, permainan, tata artistis, musik, pencahayaan dan naskah, menyisihkan 16 kelompok teater lainnya.

Dalam diskusi yang digelar sebelum acara puncak penganugerahan Festival Teater Jakarta 2015 Kamis, 10 Desember 2015, Seno Joko Suyono mengungkapkan, secara umum kelompok-kelompok teater yang berhasil ikut dalam FTJ 2015 sudah sesuai dengan sub-tema Teater dan Cahaya. Namun demikian, Seno menganggap masih ada beberapa kekurangan yang perlu dibenahi, misal detail artistik yang belum dikaji secara mendalam.

Sementara itu, Putu Wijaya berpendapat, ke depan FTJ tidak lagi harus terpaku oleh tema yang mengikat secara teknis, namun lebih mempertimbangkan aspek teater dan hubungannya dengan masyarakat, seperti penentuan tema yang membicarakan kebhinekaan, HAM, dan permasalahan sosial lainnya yang tengah terjadi di masyarakat.

Usai pemberian penghargaan, kelompok musik Horjabius yang terkenal dan kental mempersembahkan karya-karya musik etnik Batak dipadukan dengan musik modern menutup pesta teater malam itu,.

Berikut pemenang dalam perhelatan Festival Teater Jakarta 2015: 
1. Lakon Asli Terbaik: Budi Yasin Misbach, Teater Alamat 
2. Penata Cahaya Terbaik: Esggy Iskandar, Arlojik Teater 
3. Musik Terbaik: Ujang Muchlis, Sanggar Kummis 
4. Penata Artistik Terbaik: Mata Belo Art, Teater Alamat 
5. Pemeran Pembantu Pria Terbaik: Rangga Armayansjah, Teater Alamat 
6. Pemeran Pembantu Wanita Terbaik: Arlita, Sanggar Kumis 
7. Pemeran Utama Pria Terbaik: Muchlis, Sanggar Kummis 
8. Pemeran Utama Wanita Terbaik: Ani Surestu, Teater Gumilar 
9. Sutradara Terbaik: Budi Yasin Misbach, Teater Alamat 
10. Teater Terbaik: Sanggar Kummis

Natalia S
Foto: Dokumentasi FTJ

Sanggar Kummis, Terbaik di Festival Teater Jakarta 2015 Sanggar Kummis, Terbaik di Festival Teater Jakarta 2015 Sanggar Kummis, Terbaik di Festival Teater Jakarta 2015 Berita BUDAYA

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 16-12-15

    Gelaran Pasar Keronc

    Acara ini istimewa, karena dapat menghadirkan suasana baru dalam keroncong, dari keroncong asli hingga kreasi. Diharapkan acara ini digelar rutin... more »
  • 16-12-15

    Mengenalkan Ular Lew

    Sioux adalah organisasi nirlaba yang bergerak dalam konservasi dan studi tentang ular. Mereka berusaha mengubah persepsi negatif masyarakat tentang... more »
  • 16-12-15

    ‘Wajah Perempuan’ Di

    Sastra Bulan Purnama edisi ke-51 akan diselenggarakan pada Rabu, 23 Desember 2015 pukul 19.30. Satu antologi puisi berjudul “Wajah Perempuan” karya... more »
  • 15-12-15

    Kamus “Baoesastra Dj

    Pembuatan aplikasi bahasa Jawa tersebut dimaksudkan untuk menyasar kaum muda supaya lebih mudah belajar bahasa Jawa. Maklum, kebanyakan anak muda... more »
  • 15-12-15

    Wayang Klitik yang N

    Apa yang disajikan dalam foto ini setidaknya bisa “bercerita” tentang salah satu seni pertunjukan tradisional Jawa. Bagaimanapun apa yang dilakukan... more »
  • 14-12-15

    Malam ini Pembukaan

    Jupri, seorang pelukis dari Pasuruan, Jawa Timur, yang memiliki pengalaman menjadi wartawan media harian, mencoba mengangkat persoalan sosial TKI ke... more »
  • 14-12-15

    Babad Pati, Sejarah

    Babad Pati aslinya ditulis oleh KM Sosrosumarto dan S Dibyosudiro pada tanggal 1 Januari 1925 di daerah Gemolong, Sragen dan Pati, Semarang, Jawa... more »
  • 12-12-15

    Pasar Keroncong Kota

    “Pasar Keroncong Kota Gede” diselenggarakan Sabtu ini, 12 Desember 2015, pukul 16.00-24.00 WIB. Sesuai dengan nama acara, pertunjukan ini akan... more »
  • 12-12-15

    Sanggar Kummis Terba

    Festival Teater Jakarta 2015 sudah berakhir, Sanggar Kummis dari STIE Ahmad Dahlan, Jakarta berhasil menyabet juara pertama kelompok teater terbaik... more »
  • 12-12-15

    Rombongan ACICIS Ant

    Keberhasilan mereka dalam menawar ternyata membawa kebahagiaan tersendiri bagi mereka. Sekalipun selisih yang didapatkan dari tawar-menawar itu hanya... more »