Kartun Yang Gelisah Dengan Ekobis Negeri Ini
13 Oct 2015Pameran kartun yang digelar di pelataran parkir FEB UGM pada 7-10 Oktober 2015 ini secara khusus memang menyoroti persoalan ekonomi dan bisnis yang sedang aktual di Tanah Air.
Dalam rangka Lustrum XII Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada 2015, diselenggarakan aneka acara, salah satunya adalah pameran kartun dan pementasan wayang kartun. Pameran kartun dengan tema “Ekobis 2015” ini merupakan kolaborasi antara Pakyo (Paguyuban Kartunis Yogyakarta) dan FEB UGM. Ada 25-an kartunis yang terlibat dalam pameran ini. Baik itu kartunis yang berada dalam naungan Pakyo maupun kartunis nasional dan daerah lainnya.
Ada pun karya yang dipamerkan ada 85 buah. Nama-nama kartunis yang terlibat di antaranya adalah Praba Pangripta, Donni Blero, Inan Bagong Subardjo, Pramono (Sinar Harapan), GM Sudarta (Kompas), Herpri, Ananda Septa Miyosa, Priyo, Joni Swas, Absor, Rosyid (Sinar Harapan), Nurjito, Gesi Goran, Gatote (Suara Pembaruan), Darminto, Hugo, Jadut, Eddod, Non-o, Ashady, Dwi Koendoro (Kompas), Dedok, FX. Subroto, Agoes Jumianto (Koran Merapi), dan lain-lain.
Pameran kartun yang digelar di pelataran parkir FEB UGM pada 7-10 Oktober 2015 ini secara khusus memang menyoroti persoalan ekonomi dan bisnis yang sedang aktual di Tanah Air. Kartun yang menggelitik serta mengundang senyum menjadi media penyampai kritik, yang terkadang menohok, dan begitu pahit.
Kartun yang semacam itu kadang hadir dalam bentuk coretan sederhana (hitam-putih) di atas kertas. Gagasan menjadi sesuatu yang sangat pokok, sementara eksekusi di atas kertas, kanvas, atau media lain bisa menjadi sesuatu ke sekian. Pun penguasaan teknis bahan bisa menjadi yang kesekian. Oleh karena itu pameran ini menyarankan agar karya kartun ditampilkan di atas kanvas dalam bentuk lukisan agar di samping tetap menonjolkan sisi kritis dan lucu, namun secara visual dan material menjadi lukisan yang siap pajang seperti lukisan pada umumnya.
Mengambil contoh karya kartun yang cukup tajam dan mengundang senyum adalah karya Gesi Goran. Ia menggambarkan bagaimana tokoh KPK sudah demikian girang hanya karena bisa memotong buntut tikus raksasa sebagai simbolisasi dari koruptor. Secara satire hal ini menggambarkan betapa tidak mudahnya memberantas korupsi di negeri tercinta ini. Pada sisi lain KPK tidak boleh merasa puas hanya dengan menangkap “buntut-buntut” koruptor sementara kepala atau otaknya masih terus berlenggang kangkung dan tersenyum-senyum.
Karya Agoes Jumianto yang berjudul “Pangling Jogja” secara sinis menyindir kondisi Yogyakarta yang diserbu para kapitalis dengan mendirikan hotel sehingga menjamur di Yogyakarta. Wajah Yogyakarta tidak seperti dulu lagi. Karakter, lanskap, dan tata ruang kota Yogyakarta menjadi berwajah hotel. Mungkin pada sisi ini bisa dikatakan Yogyakarta semakin kaya budaya hotelnya sehingga orang pun menjadi pangling atau tidak mengenali lagi Yogyakarta dengan ciri khasnya yang selama ini dikenal yakni santun, ramah, merakyat, nyaman, tenteram, adem, dan seterusnya.
Pada intinya semua karya kartun yang dipamerkan sedemikian menggelisahkan eksistensi uang (kapital), yang di satu sisi uang dibutuhkan orang hidup, namun di sisi lain uang bisa menghancurkan orang yang hidup.
Naskah dan foto: a. sartono
Berita BUDAYABaca Juga
- 10-10-15
Pameran Batik Peringatan Setahun Yogyakarta Sebagai Kota Batik Dunia
Karya-karya batik yang ditampilkan pada pameran batik kali ini spesial batik-batik khas Yogyakarta, baik menampilkan motif klasik maupun motif... more » - 05-10-15
Batik Kudus di Hari Batik Nasional Karya Deni Wirawan
Setelah peluncuran labelnya ‘Bali Java’ desainer Denny WIrawan membuat aneka kreasi Batik Kudus. Dalam rangka Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2... more » - 03-10-15
Rumah Kreasi Indonesia Hebat Buka JPN Center Jakarta
JPN Center merupakan lembaga pendidikan nonformal dalam bidang Art & Culture Edutainment. Tujuan lembaga ini untuk membangun masyarakat bermental... more » - 02-10-15
Ketua LPSK Pidato Kebudayaan Di Tembi
Dalam melakukan sosialisasi, kata Semendawai, LPSK pernah menggunakan kesenian wayang kulit. Dari kesenian ini, kita memberi muatan pada pergelaran... more » - 02-10-15
Para Komponis Muda Berbagi Pengalaman
Pada lokakarya yang diselenggarakan di museum Tembi Rumah Budaya, Sabtu, 26 September 2015, KKM 6,5 Composers Collective mengundang komponis tamu... more » - 22-09-15
Lukisan Kaca Kontemporer Rina Kurniyati: Melukis Dalam Bening
Media kaca dipilih Rina karena sangat menantang kreativitas. Selain itu, ada keunikan teknik di dalamnya. Lukisan kaca memiliki kesan puitik karena... more » - 21-09-15
Layar Terkembang, 33 Tahun Perjalanan Bentara Budaya Yogyakarta
Kelahiran BBY bisa dikatakan serba kebetulan. Mungkin juga dalam perjalanannya apa yang dinamakan kebetulan itu terus terjadi. Keberadaan BBY dimulai... more » - 19-09-15
Merti Bakpia 2015 Membagi Gratis Empat Kuintal Bakpia
Grebeg Bakpia ini diawali dengan kirab gunungan bakpia lanang (lelaki) dan gunung bakpia wedok (perempuan). Keseluruhan kue bakpia yang digunakan... more » - 19-09-15
Konser Reog N Roll Bersama Slank
Konser musik dianggap paling efektif untuk menyampaikan pesan sosial kepada masyarakat. Atas dasar itulah Kementerian Pariwisata menggandeng grup... more » - 18-09-15
Terima Kasih Bu Susi, Seru Pewarta Foto Indonesia
Acara penutupan pameran ini terasa istimewa karena tidak saja dilakukan oleh menteri, namun juga karena diiringi acara yang relatif lebih banyak dari... more »
Artikel Terbaru
- 17-10-15
Roro Mendut, Ketangg
Sanggar seni Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengangkat kisah Roro Mendut dimaksudkan untuk menyampaikan pesan kepada anak muda agar memiliki... more » - 17-10-15
Tari Edan-edanan Mus
Tari Edan-edanan itu mengiringi penampilan “Loro Bonyo”, sepasang pangantin yang naik andong. Sepasang pengantin yang mengenakan busana pengantin... more » - 17-10-15
Minggu Kliwon Hari B
Penghitungan hari jenis ini disebut perhitungan Panca Suda, yang menentukan risiko baik atau buruk dari arah kita bepergian. Minggu Kliwon, 18... more » - 17-10-15
Sapa Serakah Ora Ber
Pepatah ini menjadi semacam peringatan akan perilaku, niatan, tindakan, dan perbuatan orang supaya tidak serakah karena keserakahan tidak akan... more » - 16-10-15
Kisah Kelahiran Dasa
Dengan membaca cerita dalam buku ini kita akan lebih mengetahui pedalangan gaya Jawa Timuran dan perbedaannya dengan gaya daerah lain. Judul :... more » - 16-10-15
Wanto Tirta Penyair
Selain menulis puisi Wanto juga menulis geguritan, yaitu puisi bahasa Jawa. Jadi, dia penyair sekaligus penggurit. Tapi, agaknya, ia lebih tekun... more » - 16-10-15
Wayang Bocor Tawarka
Jangan bayangkan bentuk wayang kulit tradisional Jawa dengan segala bentuk lekuknya, pada pertunjukan Wayang Bocor. Di tangan Eko Nugroho bentuk... more » - 15-10-15
Pohon Lontar Yang Mu
Manfaat pohon lontar di samping dapat disadap niranya untuk bahan pembuatan gula dan tuak, buah mudanya pun enak disantap, campuran minuman, dan lain... more » - 15-10-15
Pelajar Global Schoo
Ada beberapa kegiatan budaya yang mereka praktekkan secara langsung, baik di lahan terbuka maupun di dalam ruangan. Praktek di lahan terbuka berupa “... more » - 13-10-15
Buku Lawas Tentang K
Ini tergolong naskah kuno, terbitan Kolf Buning, 1929. Buku yang menjadi koleksi Perpustakaan Tembi ini berisi tentang gugurnya raja Bukbis (salah... more »