Dalam Semangat Sumpah Pemuda, Anak-anak Muda Bermain Keroncong

Author:editorTembi / Date:03-11-2014 / Ikrar ini diucapkan oleh seluruh hadirin yang datang menyaksikan pegelaran musik yang dihadirkan oleh Komunitas Keroncong Bentara di Bentara Budaya Jakarta yang melibatkan pelajar-pelajar SMP Tarakanita dan SMA Pangudi Luhur.

Pergelaran keroncong sumpah pemuda, foto: Marcellina Rosiana
Semua pemain musik beserta hadirin mengucapkan ikrar Sumpah Pemuda

Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia, Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Teks Sumpah Pemuda ini selalu diucapkan oleh para pelajar di setiap sekolah pada setiap tanggal 28 Oktober. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. Rumusan teks ini dibuat oleh Moehamad Jamin selaku sekretaris Kongres Pemuda dan dibacakan pertama kali oleh Soegondo Djojopoespito selaku ketua Kongres Pemuda pada saat pidato keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) dari seluruh Indonesia, pada tanggal 28 Oktober 1928.

Jika biasanya ikrar ini diucapkan di sekolah-sekolah, Senin malam tanggal 27 Oktober 2014, ikrar ini diucapkan oleh seluruh hadirin yang datang menyaksikan pegelaran musik yang dihadirkan oleh Komunitas Keroncong Bentara di Bentara Budaya Jakarta yang melibatkan pelajar-pelajar SMP Tarakanita dan SMA Pangudi Luhur yang mengambil ekstrakurikuler musik. Hadirin dari berbagai kalangan dengan lantang mengucapkan ikrar Sumpah Pemuda bersama para pelajar, yang dipimpin lantang oleh Agustinus Esti Sugeng Dwiharso atau lebih dikenal dengan Ages Dwiharso, selaku guru musik di kedua sekolah tersebut dan inisiator komunitas keroncong Bentara.

Pergelaran keroncong sumpah pemuda, foto: Marcellina Rosiana
Kelompok Musik string SMP Tarakanita dan konduktor Ages Dwiharso

Para pelajar menampilkan berbagai format kelompok bermusik yaitu kelompok musik keroncong, kelompok musik karawitan dan kelompok musik string yang dipimpin langsung oleh Ages, yang berkolaborasi juga dengan Komunitas Keroncong Bentara dan Bentara Muda. Seperti semangat para pemuda di Kongres Pemuda, para pelajar ini juga bersemangat dan merasa bangga menampilkan keterampilan mereka memainkan alat musik dengan melantunkan lagu-lagu keroncong, lagu daerah dan lagu-lagu wajib Indonesia yang pada umumnya lagu-lagu ini sudah jarang diminati oleh kalangan muda mudi saat ini.

Selain memperingati Sumpah Pemuda, Ages menerangkan juga bahwa acara ini juga sebagai tempat apresiasi serta melatih para pelajar untuk dapat mempresentasikan keterampilan mereka dalam bermusik di depan orang tua dan kalangan umum, sebagai hasil pembelajaran di sekolah. Ages menjelaskan, tingkat keterampilan para pelajar juga bermacam-macam, ada yang memang sudah belajar di luar sekolah dengan kursus, tetapi banyak diantaranya yang baru memulai belajar dari dasar di ekstrakurikuler sekolah.

Pergelaran keroncong sumpah pemuda, foto: Marcellina Rosiana
Kelompok Musik Keroncong SMA Pangudi Luhur

Ages merasa bertanggung jawab terhadap setiap murid yang diajarnya, sehingga Ages memiliki ide untuk bekerja sama dengan Komunitas Keroncong Bentara pada acara rutin “Tjroeng Nyuk” di Bentara Budaya Jakarta, menyelenggarakan pagelaran ini. Ages juga menjelaskan bahwa pagelaran semacam ini penting agar para siswa memiliki motivasi dalam belajar.

Naskah dan Foto: Marcellina Rosiana

Berita budaya

Latest News

  • 13-11-14

    Promo Indonesia Mena

    Para penari yang terdiri dari peserta pemilihan Abang None Jakarta dan siswa dari sejumlah sanggar tari Jakarta tersebut sedang mempromosikan acara “... more »
  • 13-11-14

    Museum Tembi Punya D

    Semasa Kerajaan Kasultanan Yogyakarta berdiri dan mempunyai kekuasaan otonomi, maka daerah ini memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan... more »
  • 13-11-14

    Kisah Kelahiran Rama

    Buku keluaran tahun 1964 dalam bahasa Jawa ini mengisahkan tentang kelahiran dan perjalanan hidup Rama, yang diambil dari epik Ramayana. Judul :... more »
  • 12-11-14

    Obituari Gandung Und

    Namanya Wahyudiono, tetapi lebih dikenal dengan nama Gandung. Usianya masih muda, baru 44 tahun. Dia sahabat para seniman di Yogya dan selalu... more »
  • 12-11-14

    Museum 10 November d

    Di museum ini disimpan dan dipamerkan sejumlah benda milik Bung Tomo di antaranya adalah radio, mobil, senjata, dan perlengkapan pribadi. Ada pula... more »
  • 12-11-14

    Mengintip Kudapan Fa

    Buku ini berisi kumpulan tentang resep makanan dan minuman yang menjadi kegemaran bangsawan keraton Yogyakarta. Dalam perkembangannya, kuliner di... more »
  • 11-11-14

    100 Patung Doraemon

    Doraemon akan hadir di Ancol Beach City Mall, Jakarta Utara selama 100 hari, lengkap dengan 100 patung Doraemon, 100 gadget yang pernah keluar dari... more »
  • 11-11-14

    Sejarawan Besar Pete

    Peter Carey tertarik mendalami perihal Diponegoro ketika ia tengah menjalankan tugas studi/penelitian di Oxford University. Saat itu ia tertarik... more »
  • 11-11-14

    Resep Sambel Tumpang

    Bagi masyarakat Surakarta atau Kota Solo dan sekitarnya, tentu sudah tidak asing lagi dengan masakan sambel tumpang. Masakan ini sering kali... more »
  • 10-11-14

    Teater Koma Suguhkan

    Teater Koma menampilkan lakon terbarunya “Republik Cangik” yang akan dipentaskan di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) dari tanggal 13 hingga 22 November... more »