Resep Sambel Tumpang Versi Majalah Kajawen Edisi 1937

Author:editorTembi / Date:11-11-2014 / Bagi masyarakat Surakarta atau Kota Solo dan sekitarnya, tentu sudah tidak asing lagi dengan masakan sambel tumpang. Masakan ini sering kali dihadirkan oleh para ibu rumah tangga dalam menu sehari-hari. Selain itu, masakan sambel tumpang juga dijajakan para bakul nasi di pinggir-pinggir jalan.

Resep Sambel Tumpang Ala Majalah Kajawen 1937, sumber foto: Suwandi/Tembi
Resep sambel tumpang dalam Majalah Kajawen 1937

Bagi masyarakat Surakarta atau Kota Solo dan sekitarnya, tentu sudah tidak asing lagi dengan masakan sambel tumpang. Masakan ini sering kali dihadirkan oleh para ibu rumah tangga dalam menu sehari-hari. Selain itu, masakan sambel tumpang juga dijajakan para bakul nasi di pinggir-pinggir jalan.

Masakan sambel tumpang ternyata juga sudah populer di tahun 1930-an. Buktinya, resep masakan ini pernah dimuat di Majalah Kajawen No 36 tanggal 5 Mei 1937. Resep masakan ini aslinya ditulis dalam aksara dan bahasa Jawa oleh Raden Nganten Adi. Uraian selengkapnya diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, sebagai berikut ini.

Resep Sambel Tumpang Ala Majalah Kajawen 1937, sumber foto: Suwandi/Tembi
Uraian resep sambel tumpang dalam 
tulisan dan bahasa Jawa

Resep sambel tumpang dibuat dengan bahan dan bumbu, yaitu: bawang merah 10 butir, bawang putih 5 siung, lombok merah besar 10 buah, dan tempe bosok (basi) secukupnya (aslinya tertulis: seharga 0,5 sen –nilai uang di tahun 1937). Selanjutnya tempe bosok dicuci bersih. Biasa juga dicampur dengan tempe segar secukupnya. Bersama dengan bumbu lainnya dibungkus dan dikukus.

Sambil menunggu kukusan matang, langkah selanjutnya memeras kelapa tua 1 butir dibuat santan kental sebanyak 1,5 mangkuk (atau secukupnya). Lalu santan tersebut dicampur dengan irisan tahu, petai, ebi, daun salam, lengkuas, jeruk purut secukupnya (bisa juga daunnya), dan gula jawa secukupnya.

Resep Sambel Tumpang Ala Majalah Kajawen 1937, sumber foto: Suwandi/Tembi
Hidangan sambel tumpang memakai pincuk

Kukusan yang sudah matang lalu dilembutkan dengan ditambah garam dan terasi secukupnya. (bahan-bahan yang dikukus itu bisa pula dilakukan dengan cara direbus hingga matang). Setelah itu dimasukkan ke dalam santan dan kemudian dimasak hingga mendidih sambil diaduk-aduk. Setelah matang dan sebelum diangkat, dicampur lagi dengan rambak.

Resep Sambel Tumpang Ala Majalah Kajawen 1937, sumber foto: Suwandi/Tembi
Hidangan nasi sambel tumpang dalam acara senam 
di Museum TNI AD Yogyakarta

Cara menyajikan menu sambel goreng biasanya dengan nasi dan sayur-sayuran rebus, seperti kacang panjang, kecambah, bayam, kenikir, dan lainnya. Makan nasi sambel tumpang, kalau di warung-warung nasi tradisional di pinggir jalan biasanya memakai pincuk. Namun jika warung nasinya lebih permanen, biasanya memakai piring. Untuk lauk, biasanya dilengkapi dengan tahu tempe bacem, tempe kripik, peyek, telur dadar hingga ayam goreng.

Baca yuk ..!

Suwandi

Bale Dokumentasi Naskah Kuno

Latest News

  • 26-12-14

    Voice of Asmat, Perp

    Pertunjukan musik akustik dibawakan sekelompok anak muda berbakat, yaitu Putri Soesilo, Aji Setyo, Dika Chasmala, dan Alwin. Mereka memadukan rasa... more »
  • 26-12-14

    Puntadewa Masuk Nera

    Puntadewa tersentak hatinya. Ia tidak dapat membayangkan betapa sakit dan sengsara keempat adiknya. Tanpa berpikir panjang, Puntadewa bergegas... more »
  • 24-12-14

    Rumah Kebangsaan. Da

    KRT Jayadipura adalah salah satu tokoh gerakan kebangsaan. Karena itu, tidak heran apabila dalem Jayadipuran sering dipakai untuk pertemuan atau... more »
  • 24-12-14

    Cuplikan dari Festiv

    Kirab atau pawai ini merupakan awal atau pembukaan Festival Seni Budaya Klasik yang diselenggarakan oleh Pura Paku Alaman pada tanggal 17-20 Desember... more »
  • 23-12-14

    Gladhen Tembang Maca

    Pada Gladhen 22 ini tembang yang dipakai untuk belajar adalah tembang Asmarandana yang dilagukan dengan notasi Slobok. Sedangkan teks tembang,... more »
  • 23-12-14

    Pembacaan Puisi untu

    Jalan menuju Desa Kedunggubah sedikit terjal, dan terasa agak terpencil, jauh dari pusat kota. Jalann menuju desa bukan hanya berlubang, tetapi juga... more »
  • 23-12-14

    Pameran Tunggal Visu

    Bulan Desember 2014 ini Ong ditantang untuk berpameran tunggal oleh Bentara Budaya Yogyakarta, yang sempat membuat dirinya ragu-ragu, antara meng-iya... more »
  • 22-12-14

    Ini Buku Akutansi Za

    Perpustakaan Tembi, yang terbuka untuk umum, menyimpan buku kuno ini yang berisi tentang pengantar ilmu dagang. Istilah sekarang akuntansi. Buku... more »
  • 22-12-14

    “Kecubung Pengasihan

    Perkumpulan Seni Nusantara Baca (PSBN) menggarap cerpen karya Danarto itu menjadi sebuah pertujukan, yang memadukan antara musik, alunan dan... more »
  • 22-12-14

    Tangis Gandrik dalam

    Lakon Tangis yang merupakan naskah karya almarhum Heru Kesawa Murti yang berjudul Tangis, memang menyuguhkan kritik sosial tentang pusaran tipu-tipu... more »