Mengintip Kudapan Favorit Para Bangsawan Yogyakarta

Author:editorTembi / Date:12-11-2014 / Buku ini berisi kumpulan tentang resep makanan dan minuman yang menjadi kegemaran bangsawan keraton Yogyakarta. Dalam perkembangannya, kuliner di keraton Yogyakarta ini mendapat pengaruh dari Barat (Belanda). Hal ini terjadi karena karena interaksi yang cukup lama, dan sikap terbuka terhadap pengaruh dari luar.

Judul : Menu Istimewa Keraton Kasultanan Yogyakarta. Kudapan Favorit Para Bangsawan 
Penulis : Retno Indarti & Amaliah 
Penerbit : Pustaka Anggrek, 2008, Yogyakarta 
Bahasa : Indonesia 
Jumlah halaman : 32

Makanan (dan minuman) adalah salah satu kebutuhan pokok manusia. Dan setiap orang pasti mempunyai makanan atau minuman yang menjadi favorit atau kegemarannya.

Buku ini berisi kumpulan tentang resep makanan dan minuman yang menjadi kegemaran bangsawan keraton Yogyakarta. Dalam perkembangannya, kuliner di keraton Yogyakarta ini mendapat pengaruh dari Barat (Belanda). Hal ini terjadi karena karena interaksi yang cukup lama, dan sikap terbuka terhadap pengaruh dari luar.

Pengaruh kuliner Barat cukup besar pada kisaran tahun 1921- 1939. Makanan atau minuman barat tersebut tidak disajikan begitu saja (seperti aslinya), tetapi disesuaikan dengan lidah Jawa dan bahan yang ada atau dimodifikasi. Misalnya menu selat usar kegemaran Sultan Hamengku Buwana VIII. Atau roti jok kegemaran Sultan Hamengku Buwana VII.

Tetapi makanan atau minuman asli juga tetap dipertahankan, misalnya getuk. Yang unik, minuman bir, oleh Sri Sultan Hamengku VII diganti dengan ramuan wedang secang. Wedang secang ini kemudian diberi sedikit air jeruk nipis sehingga warnanya mirip bir. Tetapi tidak memabukkan dan disebut bir Jawa.

Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui beberapa kudapan favorit bangsawan Yogyakarta, sekaligus bisa mempraktekan resep yang ada.

Baca yuk ..!

M. Kusalamani

Bale Dokumentasi Resensi Buku

Latest News

  • 24-11-14

    Diskusi Novel Meja 1

    Setelah diluncurkan dalam acara Sastra Bulan Purnama Senin malam 10 November 2014, novel ‘Meja 17’ karya Irwan Abu Bakar, sastrawan Malaysia,... more »
  • 24-11-14

    Liputan Gempa Bumi B

    Kejadian gempa besar itu ditulis majalah berbahasa dan beraksara Jawa, Majalah Kajawen edisi No 81 tanggal 9 Oktober 1937. Pada halaman 1.270,... more »
  • 24-11-14

    Menelusur Riwayat Ja

    Masing-masing penguasa pada zamannya berusaha membangun wilayah tersebut, yang kelak bernama Kota Jakarta. Tujuannnya antara lain untuk keamanan dan... more »
  • 22-11-14

    Watak Orang Minggu L

    Watak orang Selasa Pon : tenang, konsisten, murah senyum dan kasih kepada saudara, mudah menyerap ilmu yang diajarkan, tidak suka ditanya untuk... more »
  • 22-11-14

    Pangot, Alat Spesial

    Pangot adalah jenis pisau dapur yang bagian pucuknya runcing. Dalam penggunaan sehari-hari, pangot digunakan untuk mencukil daging kelapa yang hendak... more »
  • 22-11-14

    Petruk Dadi Guru Wa

    Lakon “Petruk Dadi Guru” persembahan Wayang Orang Sriwedari Solo akan digelar di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta 29 November 2014.... more »
  • 21-11-14

    Daya Pikat Waosan Ce

    Pembacaan cerkak dan geguritan (cerita pendek berbahasa Jawa dan puisi Jawa) dalam kemasan yang bersahaja ternyata mampu menyuguhkan kualitas... more »
  • 21-11-14

    ‘Kulepas Dia Terbang

    Lagu puisi tersebut dipentaskan di acara Sastra Bulan Purnama edisi ke-38, yang diselenggarakan Senin malam 10 November 2014 di Amphytheater Tembi... more »
  • 20-11-14

    Aku Rapopo: Jokowi B

    Pameran seni rupa tiga dimensi dengan tajuk ‘Aku Rapopo’ ini mencoba merespon gejala sosial politik tanpa heroisme, namun sangat artistik. Para... more »
  • 20-11-14

    Keris sebagai Warisa

    Keris bukan hanya unggul pada sisi fisik dan teknologi metalurgi, namun juga dalam di sisi filosofinya. Mengenakan keris dengan berbagai posisi pun... more »