Apri Susanto Sedang Berproses dalam Residensinya
Author:editorTembi / Date:05-08-2014 / Apri adalah peserta program Artis Residen (Artist in Residence) Tembi Rumah Budaya yang ke-14. Saat ini ia sedang menyiapkan pameran tunggalnya, yang rencananya diadakan pada 28 Agustus 2014 di galeri Tembi Rumah Budaya.
Apri Susanto, peserta program Artis Residen
Tembi Rumah Budaya ke-14
Apri Susanto tampak tekun mengamplas tanah liat berbentuk gayung. Rambut panjangnya dikucir di belakang punggung. Di dekatnya tergeletak berbagai peralatan dan perlengkapan berkarya. Masing-masing dikelompokkan menurut jenisnya. Ada kaleng-kaleng cat, ada alat-alat pertukangan, dan sebagainya. Beberapa karyanya yang masih belum selesai tersebar di sudut-sudut ruangan, baik keramik, resin, lukisan, maupun instalasi.
Mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ini kemudian mengambil mata bor. Secara manual, perlahan-lahan ia mulai menusukkannya ke dasar gayung, lantas memutarnya dengan hati-hati. Ia sengaja tak memakai mesin bor. Meski memakan waktu lebih lama namun langkah ini menurutnya lebih aman, mengurangi risiko retak atau pecah.
Dari cara kerjanya, terkesan Apri adalah seniman yang perfek. Durasi dan tempo menyesuaikan proses kerjanya. Misalnya ia rela menghabiskan waktu selama dua hari dari pagi sampai sore hanya untuk menggosok sebatang kayu sepanjang 45 cm dan selebar 5 cm agar mengilap. Memakan waktu begitu lama karena Apri menggunakan daun pisang untuk menggosoknya. Menurutnya, ini cara yang dipakai orang zaman dulu, dan ia ingin mencobanya. “Jika digosok terus, minyak daun pisangnya akan keluar,” jelasnya.
Daun pisang dari bahan resin yang masih dalam penyelesaian
Ia juga pernah berlama-lama mengobrak-abrik tumpukan pakaian di dalam keranjang sebuah toko awul-awul. Awul-awul adalah pakaian bekas yang ditumpuk di keranjang-keranjang. Namun Apri tidak sedang mencari pakaian. Ia hanya mencari sebuah kancing untuk dipasang di karya daun pisangnya. Sebelumnya ia mencarinya di toko yang terkenal lengkap di Pasar Beringharjo tapi tidak ada. Akhirnya setelah dua jam, di toko awul-awul ini ia menemukan kancing yang diinginkannya di sebuah jaket. Jadilah Apri membeli kancing itu, tentu bersama jaketnya.
Apri adalah peserta program Artis Residen (Artist in Residence) Tembi Rumah Budaya yang ke-14. Saat ini ia sedang menyiapkan pameran tunggalnya, yang rencananya diadakan pada 28 Agustus 2014 di galeri Tembi Rumah Budaya. Meski latar akademisnya adalah kriya keramik di ISI Yogyakarta namun Apri tidak hanya berkutat dengan keramik. Dalam program ini, ia juga membuat karya dari resin untuk membuat imitasi daun pisang dan kardus. Ia juga melukis di kanvas berukuran sekitar dua meter.
Apri juga sedang menyiapkan kotak bergenerator yang dapat menggerakkan pedal sepeda. Kotak kayu ini berfungsi sebagai postek karya daun pisang kering di dalam kotak kaca. Ia mengatur tempo kayuh yang lambat sebagai ajakan untuk memikirkan dan menafsirkan makna karya daun pisang keringnya. Ajakan yang sebenarnya lebih untuk mengingatkan simbol dan peranan pisang dalam kehidupan sehari-hari dan dalam tradisi Jawa.
Dalam program artis residen ini, Apri mengangkat filosofi pisang dalam tradisi masyarakat Jawa. Di studio tergeletak beberapa buku mengenai primbon, sajen dan kebudayaan Jawa. Pisang memang bagian penting dalam tradisi Jawa. Daun dan buahnya menjadi bagian sajen. Pada upacara perkawinan, sudah pasti ada buah pisang baik sebagai tuwuhan maupun sanggan. Sedangkan pada upacara ruwatan, dipakai buah, daun maupun batangnya. Dalam kehidupan sehari-hari, daun pisang dipakai sebagai piring untuk bubur krecek atau pembungkus jajan pasar.
Pelepah pisang dari tanah liat yang belum dibakar
Cukup menarik bagaimana perupa asal Kulon Progo ini menafsirkan kembali ikon lokal dengan visualisasi kontemporer. Apri sendiri tergolong seniman yang aktif dalam berkesenian, dan rajin berpameran. Semangatnya tinggi dalam belajar dan mencoba. Dalam seni keramik misalnya, ia membuat tungku sendiri yang praktis dan murah. Ia juga sering menjadi pemateri workshop keramik di Yogya dan luar Yogya. Prestasinya juga bagus. Dalam kompetisi seniman muda tahun 2012 yang diselenggarakan Korean Cultural Center, Jakarta, ia meraih juara tiga untuk kategori instalasi dan patung.
Masih dalam proses pengerjaan, kotak bergenerator
sebagai postek karya daun pisang
Mahasiswa kelahiran 1989 ini masih terus menyelesaikan karya-karyanya di studio yang disediakan Tembi Rumah Budaya di daerah Rendeng Lor. Sehari-hari ia ditemani seekor kucing kecil yang manis. Beberapa temannya sesama anggota Komunitas Titik Lenyap terkadang menyambanginya. Ada pula perupa senior yang mampir dan mengobrol.
Proses memang merupakan bagian penting dalam berkarya. Baiklah, kita tunggu pameran tunggal Apri Susanto pada 28 Agustus 2014 di galeri Tembi Rumah Budaya.
Pameran yuk ..!
Naskah dan foto: Barata
Latest News
- 07-08-14
Denmas Bekel 7 Agust
more » - 07-08-14
Bakda Kupat Kampung
Bakda Kupat merupakan tradisi hasil akulturasi budaya Islam dan Nusantara, khususnya Jawa. Khusus untuk Kampung Pandeyan, Bakda Kupat dimeriahkan... more » - 07-08-14
Mengenang Linus: Sol
Bakdi Sumanto melihat bahwa Linus awalnya sebagai seorang penyair liris yang kuat. Puisi-puisi yang ditulis pada awal dia mulai menapaki jagat... more » - 07-08-14
Perang Kera dan Raks
Gerak tari kera (wanara) dan raksasa (buto) menjadi tontonan utama, terutama saat perkelahian di antara mereka. Lakon yang dibawakan memang... more » - 06-08-14
Apakah Mereka Mata-m
Judul : Apakah Mereka Mata-mata? Orang-orang Jepang di Indonesia (1868-1942) Penulis : Meta Sekar Puji Astuti Penerbit : Ombak,... more » - 06-08-14
Kaya Pitik Trondhol
Pepatahan ini sesungguhnya mengiaskan akan kondisi seseorang yang sudah hidup sengsara tetapi masih harus menanggung kesengsaraan lainnya. Papatah... more » - 06-08-14
Perkutut Manggung un
Hadir dalam acara ini beberapa teman Linus Suryadi seperti Ashadi Siregar, Bakdi Sumato, Fauzi Rizal, Sutirman Eka Ardhana, Butet Kertaredjasa, Indra... more » - 05-08-14
Banyusumurup Sentra
Ada yang menduga bahwa empu keris mulai menempati wilayah ini sejak zaman Sultan Agung Hanyakrakusuma (1613-1645). Dugaan ini didasarkan pada alasan... more » - 05-08-14
Orang Wuku Wuye Muda
Perwatakan dan sikap Wuku Wuye adalah sesuai dengan penggambaran watak dari Batara Kuwera yaitu: pandai bicara, membuat senang orang lain, lebih... more » - 05-08-14
Apri Susanto Sedang
Apri adalah peserta program Artis Residen (Artist in Residence) Tembi Rumah Budaya yang ke-14. Saat ini ia sedang menyiapkan pameran tunggalnya, yang... more »