Orang Wuku Wuye Mudah Patah Semangat, tapi Cepat Pulih (3 Agustus – 9 Agustus 2014)

05 Aug 2014 Perwatakan dan sikap Wuku Wuye adalah sesuai dengan penggambaran watak dari Batara Kuwera yaitu: pandai bicara, membuat senang orang lain, lebih senang menjauhi keramaian. Suka berolah keprajuritan. Ia lebih senang memperhatikan hal-hal baik, tetapi mudah patah semangat atau mutung.

Kitab Primbon Betaljemur Adammakna adalah kumpulan pengetahuan berdasarkan ‘ilmu titen’ yang berlangsung turun-temurun dalam masyarakat Jawa. Kitab tersebut memuat 337 bab, salah satu diantaranya adalah pengetahuan untuk menghitung, memilah dan memilih hari.

Berdasarkan kitab itu dalam sepekan ini ada 3 hari baik untuk keperluan menyelenggarakan upacara penting dalam keluarga, dengan perincian sebagai berikut:

Minggu Wage, 3 Agustus 2014, kalender Jawa tanggal 6, bulan Sawal, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Sabtu sore pukul 18.00 s/d Minggu sore pukul 18.00), baik untuk menyelenggarakan upacara penting dan untuk bepergian.

Senin Kliwon, 4 Agustus 2014, kalender Jawa tanggal 7, bulan Sawal, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Minggu sore pukul 18.00 s/d Senin sore pukul 18.00), hari nahas bagi orang Wuku Wuye, tidak baik untuk menyelenggarakan upacara penting dan untuk bepergian.

Selasa Legi, 5 Agustus 2014, kalender Jawa tanggal 8, bulan Sawal, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Senin sore pukul 18.00 s/d Selasa sore pukul 18.00), baik untuk menyelenggarakan upacara penting, dan untuk bepergian.

Rabu Paing, 6 Agustus 2014, kalender Jawa tanggal 9, bulan Sawal, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Selasa sore pukul 18.00 s/d Rabu sore pukul 18.00), baik untuk menyelenggarakan upacara penting dan untuk bepergian.

Kamis Pon, 7 Agustus 2014, kalender Jawa tanggal 10, bulan Sawal, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Rabu sore pukul 18.00 s/d Kamis sore pukul 18.00), tanggal nahas pada bulan Sawal, tidak baik untuk menyelenggarakan upacara penting, dan untuk bepergian.

Jumat Wage, 8 Agustus 2014, kalender Jawa tanggal 11, bulan Sawal, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Kamis sore pukul 18.00 s/d Senin sore pukul 18.00), kurang baik untuk menyelenggarakan upacara penting dan untuk bepergian.

Sabtu Kliwon, 9 Agustus 2014, kalender Jawa tanggal 12, bulan Sawal, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Jumat sore pukul 18.00 s/d Sabtu sore pukul 18.00), hari Taliwangke pada bulan Sawal tidak baik untuk menyelenggarakan upacara penting dan untuk bepergian.

Orang yang dilahirkan pada kurun waktu 3 Agustus sampai dengan 9 Agustus, masuk dalam Wuku Wuye, wuku dengan nomor urut 22.


Penggambaran Wuku Wuye adalah sebagai berikut: 
Raden Wuye (kiri) menghadap Batara Kuwera yang sedang membawa keris terhunus. Pohonnya adalah Pohon Tal 
Burungnya adalah burung Gogik. 
Ada gambar Gedhong ‘mlumah’ tergelimpang.

Perwatakan dan sikap Wuku Wuye adalah sesuai dengan penggambaran watak dari Batara Kuwera yaitu: pandai bicara, membuat senang orang lain, lebih senang menjauhi keramaian. Suka berolah keprajuritan.

Memegang keris ligan atau terhunus menggambarkan bahwa Wuku Wuye ini cerdas perasaannya dan selalu waspada. Burung Gogik menggambarkan besar kecemburuannya dan kecurigaannya. Pohon Tal menggambarkan besar keberuntungannya dan panjang umurnya. Gedong tergelimpang menggambarkan rela dan ikhlas akan harta benda miliknya.

  • Kelemahannya : cugetan aten atau gampang mutung atau mudah patah semangat, tetapi juga cepat pulih kembali.
  • Kelebihannya : lebih senang memperhatikan hal-hal baik.
  • Bencananya : terkena sanja-baya, difitnah orang.
  • Hari nahas : Senin Kliwon.
  • Hari baik : tidak jelas.

Untuk mencegah agar terhindar dari bencana orang Wuku Wuye perlu mengadakan slametan dengan menyediakan aneka jajan pasar dan jadah (uli) dengan harga 25 dhuwit (uang yang jumlahnya 25 buah, boleh logam ataupun kertas) disertai doa keselamatan.

Selain itu, selama 7 hari (3 -9 Agustus 2014) yang bersangkutan tidak boleh pergi ke arah Barat, karena tempat bersemayam bencana yang digambarkan sebagai Batara Kala ada di Barat.

Herjaka HS

PRIMBON

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 16-12-15

    Gelaran Pasar Keronc

    Acara ini istimewa, karena dapat menghadirkan suasana baru dalam keroncong, dari keroncong asli hingga kreasi. Diharapkan acara ini digelar rutin... more »
  • 16-12-15

    Mengenalkan Ular Lew

    Sioux adalah organisasi nirlaba yang bergerak dalam konservasi dan studi tentang ular. Mereka berusaha mengubah persepsi negatif masyarakat tentang... more »
  • 16-12-15

    ‘Wajah Perempuan’ Di

    Sastra Bulan Purnama edisi ke-51 akan diselenggarakan pada Rabu, 23 Desember 2015 pukul 19.30. Satu antologi puisi berjudul “Wajah Perempuan” karya... more »
  • 15-12-15

    Kamus “Baoesastra Dj

    Pembuatan aplikasi bahasa Jawa tersebut dimaksudkan untuk menyasar kaum muda supaya lebih mudah belajar bahasa Jawa. Maklum, kebanyakan anak muda... more »
  • 15-12-15

    Wayang Klitik yang N

    Apa yang disajikan dalam foto ini setidaknya bisa “bercerita” tentang salah satu seni pertunjukan tradisional Jawa. Bagaimanapun apa yang dilakukan... more »
  • 14-12-15

    Malam ini Pembukaan

    Jupri, seorang pelukis dari Pasuruan, Jawa Timur, yang memiliki pengalaman menjadi wartawan media harian, mencoba mengangkat persoalan sosial TKI ke... more »
  • 14-12-15

    Babad Pati, Sejarah

    Babad Pati aslinya ditulis oleh KM Sosrosumarto dan S Dibyosudiro pada tanggal 1 Januari 1925 di daerah Gemolong, Sragen dan Pati, Semarang, Jawa... more »
  • 12-12-15

    Pasar Keroncong Kota

    “Pasar Keroncong Kota Gede” diselenggarakan Sabtu ini, 12 Desember 2015, pukul 16.00-24.00 WIB. Sesuai dengan nama acara, pertunjukan ini akan... more »
  • 12-12-15

    Sanggar Kummis Terba

    Festival Teater Jakarta 2015 sudah berakhir, Sanggar Kummis dari STIE Ahmad Dahlan, Jakarta berhasil menyabet juara pertama kelompok teater terbaik... more »
  • 12-12-15

    Rombongan ACICIS Ant

    Keberhasilan mereka dalam menawar ternyata membawa kebahagiaan tersendiri bagi mereka. Sekalipun selisih yang didapatkan dari tawar-menawar itu hanya... more »