Jenang Sumsum Menandai Pembubaran Panitia FMT 2014
Author:editorTembi / Date:16-06-2014 / Dalam filosofi budaya Jawa, jenang yang terbuat dari olahan tepung beras dan kuah gula Jawa ini berfungsi untuk mengganti tenaga yang telah terkuras sebelumnya usai bekerja bersama. Jenang sumsum yang nikmat menutup rangkaian kepanitiaan FMT 2014.
Saat bertemu kembali untuk valuasi, foto: Claudius Barli
Festival Musik Tembi (FMT) 2014 telah usai digelar pada 20-22 Mei lalu di Tembi Rumah Budaya. Tercatat lebih dari 1.300 penonton hadir selama tiga hari berlangsungnya festival. Jumlah yang meningkat cukup signifikan dibandingkan tahun lalu sekitar 1.000 orang. Dari empat tahun penyelenggaran festival, antusiasme publik dirasakan terus meningkat dari tahun ke tahun dan apresiasi positif terhadap festival ini terus bertambah.
Di balik kelancaran dan kesuksesan FMT 2014 tentu ada panitia yang menyiapkan berbagai hal untuk penyelenggaraan festival ini. Sebut saja dari divisi publikasi, perlengkapan, kru panggung, transportasi, konsumsi, dan masih banyak lagi.
Dari empat tahun penyelenggaraan FMT, ada yang berbeda di tahun ini. Mulai tahun ini Forum Musik Tembi (foMbi) sebagai wadah dari kepanitiaan mulai membuka rekrutmen untuk volunteer yang ingin bergabung, mengurusi FMT 2014. Rekrutmet terbuka ini berlangsung pada pertengahan April lalu.
Ternyata rekrutmen perdana ini mendapat tanggapan yang baik. Lebih dari 40 pendaftar mengajukan diri untuk bergabung dalam kepanitiaan FMT 2014. Para pendaftar kemudian dites wawancara oleh foMbi pada tanggal 19 April di Tembi Rumah Budaya. Terbentuklah kepanitiaan yang terdiri dari anggota foMbi sebelumnya dan rekan-rekan volunteer, yang akhirnya juga menjadi keluarga baru foMbi.
Festival telah berlangsung dengan sukses dan lancar. Saatnya panitia melakukan evaluasi untuk persiapan festival yang semakin baik di tahun-tahun mendatang. Pada Selasa malam, 10 Juni 2014, panitia FMT 2014 berkumpul kembali di Tembi Rumah Budaya setelah lebih dari dua minggu berpisah usai festival.
Wajah-wajah ceria panitia tampak sebagai tanda kelegaan usai tugas-tugas yang cukup melelahkan selama festival berlangsung. Yophei Edo, sebagai ketua panitia festival memimpin evaluasi. Satu per satu panitia menyampaikan evaluasi dan apreasiasi mereka atas FMT 2014. Rekan-rekan volunteer yang baru pertama kali merasakan bagaimana mengurus Festival Musik Tembi menyatakan rasa senang bisa bergabung dan menjadi bagian dalam kepanitiaan. Banyak pengalaman berharga dan berkesan selama festival berlangsung.
Tentu saja, evaluasi selain mengungkapkan perasaan senang dan lega juga menjadi ruang untuk bercermin. Selama penyelenggaraan festival masih banyak pos yang harus diperbaiki. Dari divisi transportasi misalnya, Rizky yang bekerja seorang diri merasa kewalahan untuk mengurusi semua kebutuhan transportasi selama tiga hari festival berlangsung. Ia menyaranka agar kelak divisi transportasi ditambah jumlah panitia dan armadanya.
Panitia saat pembukaan Festival Musik Tembi 22 Mei lalu foto: Gardika Gigih
Selain itu dari divisi publikasi merasa bahwa masih banyak titik publikasi terutama untuk penyebaran poster yang belum tersentuh. Sebabnya, ada beberapa anggota dari tim yang tidak tahu secara mendalam mengenai pemetaan Yogyakarta, misalnya lokasi-lokasi SMA di Yogyakarta, dan sebagainya.
Evaluasi ini dicatat sebagai bagian penting untuk terus memperbaiki sistem penyelenggaraan FMT yang akan berlangsung setiap tahun. Tentu diharapkan setiap tahun FMT terus berkembang dan semakin rapi sistem kinerja kepanitiaannya. Usai evaluasi dari masing-masing panitia, giliran Yophei Edo yang sudah menjadi ketua panitia selama dua tahun berturut-turut menyampaikan rencana regenerasi ketua festival untuk tahun depan. “Ada yang berminat?”, tanyanya yang kemudian dijawab oleh celetukan-celetukan panitia yang saling melempar tawaran pada rekannya yang lain.
Usai evaluasi, pembubaran panitia ditandai dengan makan jenang sumsum bersama. Dalam filosofi budaya Jawa, jenang yang terbuat dari olahan tepung beras dan kuah gula Jawa ini berfungsi untuk mengganti tenaga yang telah terkuras sebelumnya usai bekerja bersama. Jenang sumsum yang nikmat menutup rangkaian kepanitiaan FMT 2014. Sampai jumpa lagi tahun depan!
Nonton yuk ..!
Teks: Gardika Gigih Pradipta
Bale Karya Pertunjukan SeniLatest News
- 21-06-14
Selama Sepekan Ini O
Orang Wuku Pahang suka berbicara berlebih, cenderung menentang bila merasa benar, mudah curiga hingga amat berhati-hati dalam bekerja. Kadangkala ia... more » - 21-06-14
Wastra Borneo. The B
Judul : Wastra Borneo. The Beauty of Diversity Penulis : Judi Achjadi, Benny Gratha Penerbit : Museum Tekstil, 2013, Jakarta... more » - 21-06-14
Permainan Gamelan ol
Mereka datang ke Tembi selain karena ingin menikmati suasana di Tembi juga karena ingin belajar musik tradisional yang dalam hal ini adalah karawitan... more » - 20-06-14
Ada Buk Renteng Bant
Selain berfungsi sebagai sarana irigasi, bangunan Buk Renteng Bantul ini memberikan pemandangan yang khas, sama seperti Buk Renteng yang berada di... more » - 20-06-14
Besek, Tempat Menyim
Hingga saat ini, besek masih sering dipakai oleh masyarakat Jawa, yang salah satunya difungsikan sebagai tempat bumbu dapur. Namun sering pula besek... more » - 19-06-14
Pameran Lukisan Kuwo
Pameran itu menyuguhkan karya dari enam perupa, yakni Andon Esty, Budi Yonaf, Yoyok Sahaja, Joko Atmaja, Agung Gunawan, dan Yuli Kodo. Edi... more » - 19-06-14
Aksi Bad Cellists di
Lelagu yang sudah memasuki edisi ke-10 merupakan program pertunjukan musik bulanan yang rutin diadakan sejak pertengahan tahun lalu. Lelagu edisi... more » - 19-06-14
Nikmatnya Rawon Bunt
Daging dan urat yang empuk-kenyal dalam bumbu rawon memberikan dampak nagih di lidah. Kandungan lemak dalam menu ini cukup ternetralkan dengan... more » - 18-06-14
Judul Buku 92
... more » - 18-06-14
Ada “Pohon Kehidupan
Pada lukisan Pohon Kehidupan yang terbuat dari kain itu tertulis nama-nama dari Nabi Adam hingga raja-raja di Jawa, termasuk dari dinasti Mataram... more »