Surabaya di Akhir Tahun 1945

Author:editorTembi / Date:30-04-2014 /

Judul : Surabaya di Akhir Tahun 1945 
Penulis : H. Mohammad Moestadji, BA 
Penerbit : CV. Agung Karya Perkasa, 2003, Yogyakarta 
Bahasa : Indonesia 
Jumlah halaman : x + 117

Seperti daerah-daerah lain di Indonesia, setelah proklamasi kemerdekaan, suasana di kota Surabaya “memanas”. Rakyat Surabaya secara heroik dan gigih melawan kedatangan tentara Sekutu (Inggris) yang diboncengi oleh Belanda, dalam pertempuran tiga hari (28, 29 dan 30 Oktober 1945).

Surabaya di Akhir Tahun 1945

Kemerdekaan adalah harga mati. Merdeka atau mati adalah tekad bangsa Indonesia yang sudah tidak bisa ditawar-tawar. Perlawanan rakyat Indonesia di Surabaya adalah salah satu bentuk perjuangan dalam mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Seperti daerah-daerah lain di Indonesia, setelah proklamasi kemerdekaan, suasana di kota Surabaya “memanas”. Rakyat Surabaya secara heroik dan gigih melawan kedatangan tentara Sekutu (Inggris) yang diboncengi oleh Belanda, dalam pertempuran tiga hari (28, 29 dan 30 Oktober 1945).

Dalam peristiwa tersebut Brigadir Jenderal Mallaby, salah satu dari perwira Sekutu, terbunuh. Terbunuhnya Mallaby membuat pihak Sekutu sangat marah, dan mengeluarkan ultimatum. Inti ultimatum tersebut adalah penyerahan diri kepada Sekutu yang harus dilakukan selambat-lambatnya pukul 06.00 tanggal 10 November 1945. Pejuang dan rakyat Surabaya tentu saja merasa terhina dan dengan tegas menolak ultimatum tersebut.

Akibat penolakan ultimatum tersebut, Surabaya diserang melalui kekuatan darat, laut dan udara oleh Sekutu. Pecahlah pertempuran hebat di berbagai sudut di Surabaya pada 10 November 1945. Banyak pejuang bahkan rakyat biasa yang gugur dalam membela bumi pertiwi. Untuk mengenang peristiwa tersebut, maka tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Buku ini selain mengupas berbagai pertempuran yang terjadi, juga berisi situs-situs sejarah perjuangan di Surabaya. Situs-situs yang perlu dilestarikan karena mempunyai makna yang tinggi.

Baca yuk ..!

M. Kusalamani

Bale Dokumentasi Resensi Buku

Latest News

  • 21-06-14

    Selama Sepekan Ini O

    Orang Wuku Pahang suka berbicara berlebih, cenderung menentang bila merasa benar, mudah curiga hingga amat berhati-hati dalam bekerja. Kadangkala ia... more »
  • 21-06-14

    Wastra Borneo. The B

    Judul : Wastra Borneo. The Beauty of Diversity  Penulis : Judi Achjadi, Benny Gratha  Penerbit : Museum Tekstil, 2013, Jakarta... more »
  • 21-06-14

    Permainan Gamelan ol

    Mereka datang ke Tembi selain karena ingin menikmati suasana di Tembi juga karena ingin belajar musik tradisional yang dalam hal ini adalah karawitan... more »
  • 20-06-14

    Ada Buk Renteng Bant

    Selain berfungsi sebagai sarana irigasi, bangunan Buk Renteng Bantul ini memberikan pemandangan yang khas, sama seperti Buk Renteng yang berada di... more »
  • 20-06-14

    Besek, Tempat Menyim

    Hingga saat ini, besek masih sering dipakai oleh masyarakat Jawa, yang salah satunya difungsikan sebagai tempat bumbu dapur. Namun sering pula besek... more »
  • 19-06-14

    Pameran Lukisan Kuwo

    Pameran itu menyuguhkan karya dari enam perupa, yakni Andon Esty, Budi Yonaf, Yoyok Sahaja, Joko Atmaja, Agung Gunawan, dan Yuli Kodo. Edi... more »
  • 19-06-14

    Aksi Bad Cellists di

    Lelagu yang sudah memasuki edisi ke-10 merupakan program pertunjukan musik bulanan yang rutin diadakan sejak pertengahan tahun lalu. Lelagu edisi... more »
  • 19-06-14

    Nikmatnya Rawon Bunt

    Daging dan urat yang empuk-kenyal dalam bumbu rawon memberikan dampak nagih di lidah. Kandungan lemak dalam menu ini cukup ternetralkan dengan... more »
  • 18-06-14

    Judul Buku 92

             ... more »
  • 18-06-14

    Ada “Pohon Kehidupan

    Pada lukisan Pohon Kehidupan yang terbuat dari kain itu tertulis nama-nama dari Nabi Adam hingga raja-raja di Jawa, termasuk dari dinasti Mataram... more »