Semarang Tempo Dulu. Teori Desain Kawasan Bersejarah

Author:editortembi / Date:01-04-2014 /

Judul : Semarang Tempo Dulu. Teori Desain Kawasan Bersejarah 
Penulis : Wijanarka 
Penerbit : Ombak, 2007, Yogyakarta 
Bahasa : Indonesia 
Jumlah halaman : xii + 190

Dengan membaca buku ini kita akan lebih mengenal kawasan-kawasan bersejarah di kota Semarang. Mulai dari sejarah terbentuknya kawasan tersebut, fungsinya, tata letak dan arsitekturnya serta perkembangannya sampai saat ini.

Semarang Tempo Dulu. Teori Desain Kawasan Bersejarah

Semarang adalah salah satu kota yang mengalami sejumlah tahapan pembangunan, dan memiliki sejumlah kawasan bersejarah. Sebagai kawasan bersejarah, desain kawasan tersebut perlu dipelihara dan dikembangkan sesuai desain awal mula kawasan yang bersangkutan.

Potensi kawasan bersejarah di Semarang antara lain meliputi Kampung Kauman, Little Netherland, Pecinan, Kampung Melayu, Pemukiman Sewa Mlaten, kawasan Tugu Muda dan kawasan Candi Baru. Masing-masing kawasan mempunyai ciri khas tersendiri. Misal arsitektur bangunan dan seni budaya yang berkembang.

Kawasan bersejarah di kota Semarang tersebut pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua model.Yaitu kawasan yang sengaja dirancang, dan kawasan yang tidak dirancang. Salah satu karakteristik dari kawasan rancangan adalah adanya sistem pengaturan. Termasuk penggembangannya ke depan. Kawasan tersebut misalnya Little Netherland, Pecinan dan Candi Baru.

Kawasan yang tidak dirancang atau tumbuh alami adalah kawasan dalam struktur utama kota yang terjadi tanpa perencanaan atau spontan. Kawasan tersebut tercipta oleh adanya partisipasi masyarakat dalam membentuk pemukiman. Sebagai contoh adalah Kampung Kauman dan Kampung Melayu. Karena tidak didahului oleh perencanaan insfrastruktur, maka secara umum jaringan kotanya kurang memadai.

Dengan membaca buku ini kita akan lebih mengenal kawasan-kawasan bersejarah di kota Semarang. Mulai dari sejarah terbentuknya kawasan tersebut, fungsinya, tata letak dan arsitekturnya serta perkembangannya sampai saat ini. Serta kemungkinan-kemungkinan yang bisa dikembangkan tanpa harus menghilangkan ciri khas yang ada.

Baca yuk ..!

M. Kusalamani

Bale Dokumentasi Resensi Buku

Latest News

  • 05-04-14

    Pasinaon Basa Jawa K

    Pancen menawi dipun tandhingaken kaliyan jaman rumiyin, undha-usuk basa Jawi samenika langkung ringkes. Dene ing jaman rumiyin undha-usuk basa Jawi... more »
  • 05-04-14

    Jejak Pahlawan Nasio

    Hari besar tersebut untuk mengenang jasa-jasa besar dia yang berusaha memajukan pendidikan wanita agar setara dengan pria. Hal itu dilatarbelakangi... more »
  • 05-04-14

    Kesuksesan dan Kesej

    Orang Wuku Tolu kokoh pendiriannya, teliti, serius dalam pembicaraan dan sabar, namun sedikit sombong dan mau berbohong. Agar terhindar dari mara... more »
  • 05-04-14

    Sang Hyang Patuk Ber

    Banyak orang mengira bahwa anak nomor dua yaitu Sang Hyang Patuk dan anak nomor sembilan yaitu Batara Temboro lahir kembar, karena wajah keduanya... more »
  • 04-04-14

    Judul Buku 90

             ... more »
  • 04-04-14

    Menjelajah Nusantara

    Apalagi koleksi kopi di Tirana akan terus ditambah. Dalam waktu dekat ini, akan datang anggota baru dari Toraja dan Papua. Kopi Toraja sudah banyak... more »
  • 04-04-14

    Stasiun Winongo, Sal

    Stasiun Winongo dibangun sekitar tahun 1874. Stasiun ini dibangun sebagai rangkaian dari rute kereta api yang dikembangkan NISM/NIS (Nederlands... more »
  • 03-04-14

    Empat Tahun Perjalan

    Panggung Musik Tradisi Baru (MTB) menjadi benang merah sekaligus penanda visi Forum Musik Tembi (FMT) untuk memberi ruang kreatif bagi para musisi... more »
  • 03-04-14

    Lintang Panjer Wengi

    Buku antologi puisi yang memuat karya 90 penyair Yogya, Sabtu, 29 Maret 2014, diluncurkan di Taman Budaya Yogya, Jalan Sri Wedari 1. Dalam buku itu... more »
  • 03-04-14

    Sensasi Blusukan den

    Naik andong bagi orang kota tentulah merupakan sensasi tersendiri. Betapa tidak. Karena begitu kaki penumpang menginjak foot step, untuk bisa naik ke... more »