Resep Sambel Goreng Taoco dalam Majalah Kajawen 1936

Author:editorTembi / Date:04-08-2014 / Satu lagi masakan tradisional Jawa yang dimuat dalam Majalah Kajawen yang beraksara dan berbahasa Jawa terbitan tahun 1936, yaitu “Sambel Goreng Taoco”. Resep ini dihadirkan oleh seorang wanita Jawa bernama Raden Nganten (R Ngt) Pujirah.

Sambel Goreng Taoco dalam Majalah Kajawen 1936, sumber foto: Suwandi/Tembi
Majalah Kajawen terbitan 1936 yang memuat resep sambel goreng taoco

Satu lagi masakan tradisional Jawa yang dimuat dalam Majalah Kajawen yang beraksara dan berbahasa Jawa terbitan tahun 1936, yaitu “Sambel Goreng Taoco”. Resep ini dihadirkan oleh seorang wanita Jawa bernama Raden Nganten (R Ngt) Pujirah.

Ia berbagi resep ini untuk para pembaca Majalah Kajawen, yang kala itu hanya diperuntukkan bagi kalangan bangsawan dan pedagang kelas menengah dan atas saja. Maka tidak heran, bahwa masakan ini, pada zaman dulu hanya dikonsumsi oleh kalangan bangsawan saja. Namun saat ini tentunya siapa saja boleh mengonsumsi dan merasakannya.

Dengan bahasa dan aksara Jawa, resep masakan ini disajikan dengan bahasa yang lugas, seperti pada resep sebelumnya, yakni “Terik Garing Daging Lembu”. Pada resep kedua ini, Pujirah menyampaikan bahwa bahan-bahan untuk membuat menu “Sambel Goreng Taoco” adalah sebagai berikut: hati (sapi, bisa juga lainnya seperti hati ayam) yang berkualitas bagus yang diiris-iris kecil. Hati sebagai bahan utama. Sayangnya tidak disebutkan beratnya. Jadi, bisa dikira-kira sendiri sesuai dengan porsi yang diinginkan.

Sambel Goreng Taoco dalam Majalah Kajawen 1936, sumber foto: www.ceremende.blogspot.com
Sambel goreng masa kini,
foto: www.ceremende.blogspot.com

Lalu bumbunya adalah: bawang merah, bawang putih (dalam teks disebut dalam bahasa Jawa, brambang bawang), lengkuas, serai, asam, gula Jawa, terasi, cabe merah, cabai hijau dan garam secukupnya. Proporsi semua bumbu tersebut secukupnya. Bumbu lain berupa taoco juga secukupnya.

Cara memasaknya sebagai berikut: Bawang putih dan merah diiris tipis-tipis, cabai dibuang isinya lalu diiris tipis-tipis juga. Sere dan lengkuas juga diiris. Semua bumbu tersebut digongso dengan minyak goreng sedikit di atas wajan. Tidak lupa ditambahkan bumbu lain, seperti gula Jawa dan garam secukupnya. Jika bumbu yang digongso telah matang, irisan hati dimasukkan bersama dengan taoco, diaduk hingga rata, kemudian santan dimasukkan secukupnya. Setelah itu masakan ditutup sebentar hingga masak.

Sambel Goreng Taoco dalam Majalah Kajawen 1936, sumber foto: Suwandi/Tembi
Resep sambel goreng taoco dalam tulisan Jawa

Demikian resep dan cara memasak menu tradisional berupa “Sambel Goreng Taoco” ala Majalah Kajawen tahun 1936.

Baca yuk ..!

Suwandi

Bale Dokumentasi Naskah Kuno

Latest News

  • 07-08-14

    Denmas Bekel 7 Agust

    more »
  • 07-08-14

    Bakda Kupat Kampung

    Bakda Kupat merupakan tradisi hasil akulturasi budaya Islam dan Nusantara, khususnya Jawa. Khusus untuk Kampung Pandeyan, Bakda Kupat dimeriahkan... more »
  • 07-08-14

    Mengenang Linus: Sol

    Bakdi Sumanto melihat bahwa Linus awalnya sebagai seorang penyair liris yang kuat. Puisi-puisi yang ditulis pada awal dia mulai menapaki jagat... more »
  • 07-08-14

    Perang Kera dan Raks

    Gerak tari kera (wanara) dan raksasa (buto) menjadi tontonan utama, terutama saat perkelahian di antara mereka. Lakon yang dibawakan memang... more »
  • 06-08-14

    Apakah Mereka Mata-m

    Judul : Apakah Mereka Mata-mata? Orang-orang Jepang di Indonesia (1868-1942)  Penulis : Meta Sekar Puji Astuti  Penerbit : Ombak,... more »
  • 06-08-14

    Kaya Pitik Trondhol

    Pepatahan ini sesungguhnya mengiaskan akan kondisi seseorang yang sudah hidup sengsara tetapi masih harus menanggung kesengsaraan lainnya. Papatah... more »
  • 06-08-14

    Perkutut Manggung un

    Hadir dalam acara ini beberapa teman Linus Suryadi seperti Ashadi Siregar, Bakdi Sumato, Fauzi Rizal, Sutirman Eka Ardhana, Butet Kertaredjasa, Indra... more »
  • 05-08-14

    Banyusumurup Sentra

    Ada yang menduga bahwa empu keris mulai menempati wilayah ini sejak zaman Sultan Agung Hanyakrakusuma (1613-1645). Dugaan ini didasarkan pada alasan... more »
  • 05-08-14

    Orang Wuku Wuye Muda

    Perwatakan dan sikap Wuku Wuye adalah sesuai dengan penggambaran watak dari Batara Kuwera yaitu: pandai bicara, membuat senang orang lain, lebih... more »
  • 05-08-14

    Apri Susanto Sedang

    Apri adalah peserta program Artis Residen (Artist in Residence) Tembi Rumah Budaya yang ke-14. Saat ini ia sedang menyiapkan pameran tunggalnya, yang... more »