Sepur Kluthuk Itu Mengingat Kembali Sejarah Perkeretaapian Indonesia

Author:editortembi / Date:21-03-2014 / Apa yang dilakukan BBY dengan dua komunitas itu menggiring kita untuk menggali kembali, mengingat kembali sejarah kereta api di negara kita, yang diprakarsai oleh kolonialis Belanda dengan NISM (Nederlandsch Indische Spoorweg-Maatschappij) atau Perusahaan Perkeretaapian Hindia Belanda.

Salah satu model lokomotip kereta api masa lalu yang dipamerkan di Bentara Budaya Yogyakarta, difoto: Selasa, 11 Maret 2014, foto: a.sartono
Salah satu model lokomotif kereta api masa lalu 
yang dipamerkan di Bentara Budaya Yogyakarta

Bentara Budaya Yogyakarta baru saja merampungkan Pameran Foto Sepur Kluthuk & Train Modeling dengan tema “Kereta Malam”. Tema pameran tentang seluk beluk dunia kereta api masa lampau itu mengambil judul lagu yang populer di tahun 1970-an, yang dilantunkan oleh penyanyi Elvi Sukaesih. Pameran tersebut dibuka Selasa malam, 11 Maret 2014 dan berakhir Rabu 19 Maret 2014.

Untuk pameran tersebut BBY menggandeng komunitas ITMC (Indonesia Trains Modelling Community) dan Roemah Toea. Kedua komunitas ini bisa dikatakan sebagai penggila sepur (kereta api).

Pioner kereta uap Richard Travithick tahun 1790, difoto: Selasa, 11 Maret 2014, foto: a.sartono
Pioner kereta uap Richard Travithick tahun 1790

Roemah Toea secara luar biasa melakukan blusukan untuk penelusuran jalur-jalur kereta yang tidak aktif lagi dengan segala seluk-beluknya. Mereka mendokumentasikan hal itu dan mencoba menggali kembali sejarah atau kisah yang melatarbelakanginya. Sementara ITMC sebagai komunitas yang menaungi para penggemar kereta model dari seluruh Indonesia.

Intinya ITMC ingin memasyarakatkan kereta model. Tidak mengherankan jika ITMC yang punya ratusan anggota itu memiliki banyak sekali model kereta api lengkap dengan asesorinya termasuk miniatur stasiun, jembatan kereta api, depo, tangki air, dan segala macam bangunan yang berkaitan dengan kereta api. Alhasil ruang pameran BBY penuh dengan foto, model, miniatur, dan teks kisah tentang kereta api dengan segala macam asesorinya.

4.	(Suasana gerbong kereta makan luks zaman Belanda, difoto: Selasa, 11 Maret 2014, foto: a.sartono
Suasana gerbong kereta makan luks zaman Belanda

Pameran ini seperti mengajak kita untuk menengok kembali memori kita akan dunia perkeretaapian. Sebelum angkutan udara relatif murah dan mudah seperti sekarang, dahulu kereta api dapat dikatakan menjadi satu-satunya moda transportasi yang dipilih masyarakat untuk menempuh jarak yang demikian jauh.

Apa yang dilakukan BBY dengan dua komunitas itu menggiring kita untuk menggali kembali, mengingat kembali sejarah kereta api di negara kita, yang diprakarsai oleh kolonialis Belanda dengan NISM (Nederlandsch Indische Spoorweg-Maatschappij) atau Perusahaan Perkeretaapian Hindia Belanda.

Pembangunan jalur kereta api pertama di Jawa sendiri dimulai tanggal 17 Juni 1864 dengan menggunakan sepur lebar 1.435 mm, dengan upacara pencangkulan pertama oleh Gubernur Jendral Baron Sloet van de Beele. Tempat pencangkulan tersebut kemudian didirikan stasiun kereta api yang pertama, yakni Stasiun Kemijen, Semarang.

Kereta api buatan pabrik Schwartzkopff, Berlin, Jerman yang dijalankan di daerah Cepu, Jawa Tengah, difoto: Selasa, 11 Maret 2014, foto: a.sartono
Kereta api buatan pabrik Schwartzkopff, Berlin, 
Jerman yang dijalankan di daerah Cepu, Jawa Tengah

Mulai dari Kemijen itulah pembangunan jalur kereta api dilanjutkan menuju Tanggung, Grobogan, Jawa Tengah. Panjang jalur tersebut 25 kilometer dan pembangunannya diselesaikan tanggal 10 Agustur 1867.

Akhirnya, pemanjangan jalur kereta api terus dilakukan untuk semakin dapat menghubungkan orang, wilayah, dan mendistribusikan serta mengoneksikan segala macam kebutuhan hidup manusia, bahkan juga untuk kebutuhan militer. Jalur itu sendiri sampai di Lempuyangan, Yogyakarta, pada 7 Juli 1871.

Naskah & foto: A. Sartono

Peristiwa budaya

Latest News

  • 05-04-14

    Pasinaon Basa Jawa K

    Pancen menawi dipun tandhingaken kaliyan jaman rumiyin, undha-usuk basa Jawi samenika langkung ringkes. Dene ing jaman rumiyin undha-usuk basa Jawi... more »
  • 05-04-14

    Jejak Pahlawan Nasio

    Hari besar tersebut untuk mengenang jasa-jasa besar dia yang berusaha memajukan pendidikan wanita agar setara dengan pria. Hal itu dilatarbelakangi... more »
  • 05-04-14

    Kesuksesan dan Kesej

    Orang Wuku Tolu kokoh pendiriannya, teliti, serius dalam pembicaraan dan sabar, namun sedikit sombong dan mau berbohong. Agar terhindar dari mara... more »
  • 05-04-14

    Sang Hyang Patuk Ber

    Banyak orang mengira bahwa anak nomor dua yaitu Sang Hyang Patuk dan anak nomor sembilan yaitu Batara Temboro lahir kembar, karena wajah keduanya... more »
  • 04-04-14

    Judul Buku 90

             ... more »
  • 04-04-14

    Menjelajah Nusantara

    Apalagi koleksi kopi di Tirana akan terus ditambah. Dalam waktu dekat ini, akan datang anggota baru dari Toraja dan Papua. Kopi Toraja sudah banyak... more »
  • 04-04-14

    Stasiun Winongo, Sal

    Stasiun Winongo dibangun sekitar tahun 1874. Stasiun ini dibangun sebagai rangkaian dari rute kereta api yang dikembangkan NISM/NIS (Nederlands... more »
  • 03-04-14

    Empat Tahun Perjalan

    Panggung Musik Tradisi Baru (MTB) menjadi benang merah sekaligus penanda visi Forum Musik Tembi (FMT) untuk memberi ruang kreatif bagi para musisi... more »
  • 03-04-14

    Lintang Panjer Wengi

    Buku antologi puisi yang memuat karya 90 penyair Yogya, Sabtu, 29 Maret 2014, diluncurkan di Taman Budaya Yogya, Jalan Sri Wedari 1. Dalam buku itu... more »
  • 03-04-14

    Sensasi Blusukan den

    Naik andong bagi orang kota tentulah merupakan sensasi tersendiri. Betapa tidak. Karena begitu kaki penumpang menginjak foot step, untuk bisa naik ke... more »