PAKAIAN RAJA JAWA MASA LALU

Author:kombi / Date:08-11-2011 / Tag: Jaringan Museum / PAKAIAN RAJA JAWA MASA LALUBerikut ini adalah profil raja Jawa dalam pakaian tradisional Jawa. Tidak jelas benar, siapakah tokoh raja yang dimaksudkan dalam buku Een Blik Javaansche Volksleven karya L. Th. Meyer dan diterbitkan tahun 1890 di Leiden, Belanda ini. Hal yang jelas adalah bahwa raja tersebut mengenakan mahkota yang terbuat dari logam (mungkin emas). Mungkin sekali mahkota berbentuk ketopong yang dikenakannya juga dihiasi batu-batu mulia. Raja ini juga mengenakan sumping (asesori yang dipasangkan di pangkal daun telinga). Tampak bahwa mahkota yang dikenakannya juga dihiasi rumbai-rumbai yang menjuntai dari pelipis hingga dada. Tidak terlalu jelas, rumbai-rumbai tersebut apakah untaian bunga ataukah manik-manik.

Raja ini juga mengenakan kelat bahu (semacam gelang yang disematkan di bagian lengan atas). Ia juga mengenakan gelang di kedua tangannya. Meskipun kelihatan samara-samar tampak bahwa raja ini juga mengenakan kalung bersusun hingga menjuntai sampai sisi bawah dari dadanya. Tangan kanan raja ini kelihatan setengah mengapit tangkai atau hulu keris yang dikenakannya. Mungkin juga pada beberapa jarinya tersemat cincin emas dengan batu mulia (intan/berlian) sebagai pemanisnya.

Kain panjang bati (dodot) dikenakan sebagai pakaian terluar bagian bawah tubuhnya. Kecuali itu kemungkinan besa ia juga mengenakan celana panjang cinde di bagian sisi dalam dari dodotnya. Tampak pula bahwa telapak kakinya dihiasi dengan selop. Pada sisi kiri raja yang berpose ini juga terdapat satu meja kecil dengan satu kotak kecil di atasnya. Kemungkinan besar kotak kecil ini berisi alat untuk menginang (mengunyah sirih). Sedangkan bejana berbentuk seperti vas bunga di sampingnya mungkin sekali adalah bokor atau tempolong tempat ludah dari sang raja.

Pada sisi ini kelihatan bahwa sosok tubuh seseorang akan menjadi memiliki nilai lain jika dihiasi dengan pakaian yang mewah. Pakaian semacam itu menjadi tanda presentasi diri yang menyatakan keberbedaannya dengan orang lain. Berbeda pangkatnya, berbeda status sosialnya, berbeda derajad keningratannya, dan seterusnya. Pakaian dan asesorinya dalam skala tertentu menjadi pembeda status orang yang mengenakannya dengan orang lain. Dengan pakaian yang berbeda itu secara langsung maupun tidak orang yang bersangkutan meminta perhatian atau penghormatan lebih dibandingkan orang biasa.

Hal demikian mungkin menjadi sifat hakiki dari manusia. Dalam kaca mata modern hal itu bisa dipresentasikan melalui kepemilikan kemewahan lain seperti mobil, rumah mewah, kepemilikan barang-barang elektronik, pakaian dengan merk-merk terkenal dan berharga mahal, dengan aneka perhiasan mewah, kepemilikian macam-macam kartu kredit atau ATM, dan seterusnya.

a.sartono

sumber: : L. Th. Mayer, 1897, Een Blik in Het Javaansche Volksleven, Leiden: Boekhandel en Drukkerij.

Jaringan Museum Source Link: Jakarta

Latest News

  • 07-05-15

    Menjelajah ke Museum

    Koleksi pertama yang bisa dilihat di museum ini adalah mata uang dari berbagai negara, seperti Belanda, Hongkong, Amerika, Kanada, India, Denmark,... more »
  • 07-05-15

    Misi Kaladuta II Mat

    Batavia tidak bisa dihancurkan oleh pasukan Mataram. Di pihak Mataram sendiri banyak jatuh korban karena penyakit malaria dan kolera. Selain itu,... more »
  • 06-05-15

    Inilah Rincian Ajara

    Ajaran Sunan Pakubuwana IV ini ditulis dalam huruf Jawa, yang diterbitkan oleh Kolff-Buning di Yogyakarta tahun 1937. Buku yang masih dalam kondisi... more »
  • 06-05-15

    Launching Antologi P

    Antologi puisi berjudul “Di antara Perempuan’ karya 7 penyair, yang terdiri dari 6 penyair perempuan dan 1 penyair pria, akan di-launching dalam... more »
  • 05-05-15

    Istilah Pendok dalam

    Pendok sebagai lapisan pelindung sekaligus penghias gandar warangka keris, menurut bentuknya dibedakan menjadi empat jenis, yaitu: pendok bunton,... more »
  • 05-05-15

    Forum mBulaksumuran

    Setiap 30 April ketika Umar Kayam masih hidup, selalu ada peringatan hari lahirnya. Untuk mengenang Umar Kayam, 30 April 2015, diluncurkan satu forum... more »
  • 04-05-15

    Pasinaon Basa Jawa K

    Di bawah ini contoh penerapan kata pada tataran bahasa Jawa saat ini, dengan keterangan: n = singkatan dari bahasa ngoko, na = bahasa ngoko halus, k... more »
  • 04-05-15

    Buku Tentang Seluk B

    Buku ini mengupas berbagai hal tentang dukun. Cara-cara atau ritual yang harus dijalani sebelum menjadi dukun, mantera-mantera yang digunakan,... more »
  • 02-05-15

    Kamila Andini: Film

    Membuat film pendek yang kisahnya diambil dari kehidupan pribadi temannya, Kamila Andini sukses merangkum cerita dengan baik. Kehidupan pribadinya... more »
  • 02-05-15

    Anak Yang Lahir Pada

    Tanggal 18 (Jawa) adalah ’dina Celeng’ hari itu Allah menciptakan Matahari dan bulan dan mempertemukan Nabi Yakub dan Nabi Yusup. Anak yang lahir... more »