Rahayu Supanggah Ingin Seniman Multikultural, Multidimensi dan Multidisiplin
Author:editorTembi / Date:03-08-2014 / Nama besarnya tak hanya dikenal di Indonesia. Kepakarannya dalam bidang instrumen musik tradisi Jawa membawa ia mengharumkan nama bangsa sampai ke mancanegara. Ia berharap seniman Indonesia bisa multikultural, multidimensi dan multidisiplin.
Rahayu Supanggah, Komposer Terbaik Indonesia,
foto: Wikipedia.org
Pria pria kelahiran 29 Agustus 1949 begitu gelisah dengan perkembangan dunia kesenian sekarang khususnya seni pertunjukan yang semakin menurun. Ia merasa selain minat penonton panggung pertunjukan berbau tradisi merosot tajam, ditambah lagi para pelakunya selalu cepat puas dengan kemampuan yang dimiliki. Para pelaku kebanyakan tak mau menggali lebih dalam sampai pada filosofinya.
Begitulah kegelisahan yang dia ungkapkan saat berbincang dengan Tembi di Teater Tanah Air Jakarta, beberapa waktu lalu usai mengisi ilustrasi musik dalam pagelaran musikal Drupadi. Rahayu Supanggah yang selalu ramah hanya tersenyum saat ditanya puaskah dia dengan hasil musiknya di pagelaran Drupadi kali ini. “Saya masih terus mengolah dan menggali dari apa yang sudah pernah saya buat, semoga kali ini musiknya baik dan bisa dinikmati penonton,” paparnya.
Saat diminta untuk mengisi musik dalam pertunjukan Drupadi tersebut, Rahayu mengaku senang karena temannya sekaligus sutradara pertunjukan ini sudah lama sekali ingin berkolaborasi dengannya. Dia kemudian memboyong kelompok musisinya dari Solo, Jawa Tengah.
Urusan mencipta karya mungkin bukan hal sulit bagi pria yang karya-karyanya pernah digelar di Royal Albert Hall, Opera Paris, dan Esplanade ini. “Kendalanya hanya teknis saja. Lebih banyak orang artinya lebih sulit mengatur jadwal. Tiap orang punya kepentingan berbeda-beda, karena itu jadwal latihan yang seringkali menjadi kendala,” katanya.
Di sela-sela obrolan, Ia juga menyayangkan kini banyak sekali seniman yang menjadi ‘spesialis’, dalam artian kalau sudah jadi penari ya penari saja. Padahal dulu di zamannya, ada penari yang juga mahir bernyanyi, ada juga sastrawan yang menjadi dalang dan lainnya.
Rahayu Supanggah saat memberikan workshop
di Festival Musik Tembi 2011
“Kami ingin sekali mengembalikan masa itu, dimana setiap orang menjadi multikultural, multidimensi, dan multidisiplin. Sekarang sudah mulai banyak penari di Jakarta belajar nembang, semoga ke depannya akan lebih banyak lagi,” paparnya.
Sesungguhnya Rahayu ingin beristirahat namun belum bisa diwujudkan. Dunia bebunyian masih membutuhkannya. “Sepertinya saya masih diberi kepercayaan untuk terus berkarya di bidang bebunyian ini, jadi istirahatnya selalu tertunda,” katanya sambil tertawa.
Temen nan yuk ..!
Natalia S.
Temen
Latest News
- 22-09-14
Antologi Puisi Sastr
Setiap bulan tajuk dari Sastra Bulan Purnama, yang sering disingkat SBP berganti-ganti, misalnya, ‘Lima Penyair Tiga Kota Membaca Puisi’, karena... more » - 22-09-14
Gapura Padureksa Lam
Gapura yang menghubungan antarruang atau antarkompleks bangunan di kawasan itu semuanya bergaya gapura padureksa, yakni gapura yang pada bagian... more » - 22-09-14
Inventarisasi Perlin
Judul : Inventarisasi Perlindungan Karya Budaya. Seni Ukir Kayu Jepara Penulis : Dr. Widya Nayati, M.A. Penerbit : BPNB + PSK UGM... more » - 20-09-14
Denmas Bekel 20 Sept
more » - 20-09-14
Pesona Bahasa Nusant
Judul : Pesona Bahasa Nusantara Menjelang Abad ke -21 Penyusun : Parakitri T. Simbolon Penerbit : PMB-LIPI, KPG & The Ford... more » - 20-09-14
Orang Jumat Pon Hati
Gaya bicara orang Jumat Pon menyenangkan. Hatinya baik, tidak mempunyai nafsu jahat, kuat untuk menahan tidur, cepat mencapai sejahtera lahir batin,... more » - 19-09-14
Kirab Ki Ageng Tungg
Dapat dipastikan bahwa upacara tersebut dilaksanakan pada setiap habis masa panen rendhengan atau panen raya di akhir musim penghujan yang biasanya... more » - 19-09-14
Malam Ini Landung Si
Berbeda dengan pembacaan-pembacaan Diponegoro oleh Landung sebelumnya, kali ini episode yang diangkat adalah sejak lahir hingga kematian pangeran... more » - 19-09-14
Sajian Lagu-lagu The
Musik The Beatles dihadirkan berbeda oleh Anime String Orchestra dengan konduktor Haryo “Yose” Soejoto. Musik-musik The Beatles, yang digubah oleh... more » - 18-09-14
Mengungkap Keprihati
Ada cukup banyak keprihatinan berkaitan dengan kehidupan sastra Jawa yang sepertinya hidup segan mati tak mau. Kondisi demikian sesungguhnya juga... more »