Ayo Lawan! Teriak Encik Krishna

Author:editortembi / Date:25-03-2014 / Lirik lagu karya Encik Krishna memang berbeda dengan kebanyakan lagu pop yang mendayu-dayu. Meski tidak puitis, liriknya enak didengar saat dilagukan. Liriknya bersifat balada, yang memberi kisah, bahkan bisa disebut sebagai kritik terhadap keadaan.

Sri Krishna, yang lebih dikenal dengan panggilan Encik pentas musik dengan tajuk ‘Ayo Lawan” di Sosistet Militer, Taman Budaya Yogyakarta, foto: Mbah Sumobagror-FMI
Sri Krishna

Pertunjukan musik yang diberi judul ‘Ayo Lawan’ diambilkan dari salah satu judul dari 15 judul yang dinyanyikan oleh Encik Krishna. Pementasan dilakukan Minggu malam, 16 Maret 2014 di Sosietet Mililter, Taman Budaya Yogyakarta, yang sering disingkat menjadi TBY Jalan Sri Wedari 1, Yogyakarta.

Sri Krishna, demikian nama yang sekarang disandangnya, tidak tampil sendirian dengan gitar, melainkan berkolaborasi dengan kelompok musik yang diberi nama Mataram Swa Orchestra. Dalam pertunjukan, Sri Krishna mengenakan kemeja putih dan celana jins yang terlihat lusuh, rambutnya dikuncir gimbal, ciri khas penampilan Sri Krishna, yang dikenal dengan panggilan Encik.

Ruang pertunjukan penuh sesak orang. Selain penonton duduk di kursi di dalam gedung yang semunya berwarna merah, ada banyak penonton duduk lesehan di depan panggung, atau di sela-sela kursi. Di bagian belakang setelah pintu masuk, penonton berjubel berdiri sehingga menghalangi orang yang hendak masuk ke dalam gedung.

Selain itu, ada banyak penonton yang memilih berada di luar gedung sambil menikmati pertunjukan Encik melalui layar yang disediakan. Ada penonton yang melihat sambil berdiri di teras gedung. Ada yang duduk dan berdiri di bawah pohon beringin yang ada di halaman Sosietet Militer.

Sambil memainkan gitar, Sri Krishna terus menyanyikan lagu-lagu karyanya, yang diiringi Mataram Swa Orchestra.

Suara Encik memang tidak istimewa, sebutlah biasa saja. Bahkan terlihat dia sudah lelah. Tetapi dukungan komunitas Folk Mataram Institute, membuat semangat Encik tambah berlipat.

Mataram Swa Orchestra berkolaborasi sekaligus mengiringi pementasan Encik dengan tajuk ‘Ayo Lawan’, foto: Mbah Sumobagor-FMI
Mataram Swa Orchestra dan Sri Krishna

Lirik lagu karya Encik Krishna memang berbeda dengan kebanyakan lagu pop yang mendayu-dayu. Meski tidak puitis, liriknya enak didengar saat dilagukan. Liriknya bersifat balada, yang memberi kisah, bahkan bisa disebut sebagai kritik terhadap keadaan. Salah satunya berjudul ‘Ayo Lawan’.

AYO LAWAN

Tiap hari ku smakin heran 
Keanehan di mana-mana 
Tak ada sebuah kepastian 
Kebobrokan merajalela

Betapa malang negeri kita 
Rakyat semakin sengsara 
Para pemimpin sudah lupa 
Mereka sibuk gendutkan perutnya

Benar apa katanya orang 
Ini jaman...jaman edan 
Cari-cari kesempatan 
Yang penting dapat bagian

Jangan kau ikut-ikutan 
Dengan pemimpin edan 
Perjuangkan kebenaran 
Pasti rakyat akan menang

Reff : 
Yo...ayo ayo lawan... 
Para pemimpin edan 
Yo...ayo...ayo sikat 
Wakil rakyat yang kianat

Yo...ayo...ayo lawan 
Para elit yang hipokrit 
Garuda ada di dada kita 
Pasti akan membela

Lagu yang menjadi tajuk pertujukan sekaligus judul rekaman, rasanya bukan jenis lagu yang berdiri sendiri. Lagu ini bisa dikaitkan dengan lagu lainnya, yang pernah dirilis dan menjadi single lagunya yang berjudul ‘Bicara’.

Jadi, sebelum mengajak melawan, Encik Krishna mengajak bicara. Karena bicara tidak jalan, maka pilihannya pada melawan. Tentu saja, ‘Ayo Lawan’ bukan kata ganti dari ‘Ayo Golput’’ meski saat mengalunkan lagu itu ia mengenakan baju warna putih.

Lalu bagaimana melawannya, Sri Krishna?

Ons Untoro 
Foto: Mbah Sumobagor

Peristiwa budaya

Post new comment

Latest News

  • 29-03-14

    Joglo Kweden Pernah

    Sejak tahun 1960-an di tempat ini secara rutin diselenggarakan upacara merti dusun, namun selama dekadea 1970-an vakum. Merti dusun Dusun Kweden... more »
  • 29-03-14

    Hari Sangat Baik bag

    Orang Wuku Kurantil teguh pendiriannya, rajin, disenangi banyak orang, namun boros dan tidak dapat dijadikan pelindung. Agar terhindar dari mara... more »
  • 29-03-14

    Seni Fotografi dalam

    Meski ada kata amatir dalam perkumpulan ini, tetapi sesungguhnya para kreatornya adalah orang-orang yang memiliki kemampuan teknis dalam fotografi,... more »
  • 29-03-14

    Tari Gatotkaca Gandr

    Tari ini ingin menunjukkan sisi romantisme Gatotkaca yang selalu diidentikkan dengan ksatria yang gagah perkasa di medan perang. Penggambaran profil... more »
  • 28-03-14

    Empat Keris Tangguh

    Kerajaan Galuh termasuk salah satu kerajaan yang pernah ada dan terkenal di Jawa Barat. Itulah sebabnya, kerajaan ini juga menghasilkan produk-produk... more »
  • 28-03-14

    Sumur Sinaba

    Sumur sinaba sesungguhnya ingin menggambarkan tentang orang yang selalu menjadi tujuan orang lain untuk diminta pertolongan. Artinya orang yang... more »
  • 27-03-14

    ‘Pesta Rakyat’ dalam

    Karya seni patung yang dipamerkan ini masing-masing mengundang imajinasi yang berbeda, sehingga ketika kita memasuki ruang pamer Taman Budaya... more »
  • 27-03-14

    Upacara Wiwit dan Pa

    Upacara Wiwit ini biasa dilakukan pada hari tertentu yang “jatuhnya” dimaknai sebagai baik sesuai dengan perhitungan hari dan pasaran Jawa. Setelah... more »
  • 27-03-14

    Dari Moloku Kie Raha

    Judul : Dari Moloku Kie Raha hingga Negara Federal. Biografi Politik Sultan Ternate Iskandar Muhammad Djabir Sjah  Penulis : Irza Arnyta... more »
  • 26-03-14

    Jalan Parangtritis:

    Perubahan nama Jl Danunegaran menjadi Jl Parangtritis terjadi sejak tanggal 7 Oktober 1956. Nama Jl Parangtritis tidak lagi hanya sepanjang jalan... more »