Bakmi Jawa Pak Kumis Berkabar Pakai SMS

21 Feb 2015 Yang unik dari bakmi Jawa Pak Kumis ini, kalau sudah memilih libur tidak jualan, bukan hanya hitungan hari, misalnya satu atau 3 hari, melainkan sampai 1 bulan warungnya libur. Untuk memberi kabar kepada pelanggannya bahwa ia akan libur tidak berjualan sementara, pak Kumis mengirim pesan singkat atau SMS.

Bakmi rebus dari warung bakmi Pak Kumis di jalan Abubakar Ali, kawasan Kotabaru, Yogyakarta, foto: Ons Untoro
Bakmi rebus pak Kumis

Ada yang menarik dari bakmi Jawa Pak Kumis ini. Bukan pada sajian menunya, tetapi lebih pada bagaimana cara dia mengelola pelanggannya. Warung bakmi ini terletak di kawasan Kotabaru, tepatnya di trotoar BRI Syariah, yang ada di ujung Jalan Abubakar Ali, Yogyakarta. Lokasi warungnya tidak jauh dari pintu masuk lapangan sepak bola Kridosono.

Di kawasan Kotabaru, lebih-lebih di area Jalan Abubakar Ali, tidak ada penjual bakmi Jawa selain Pak Kumis. Lokasinya jauh dari pemukiman warga, tapi kawasan perkantoran, yang tutup sore hari. Yang menarik, pelanggan dari bakmi Pak Kumis, datang dari daerah yang tidak berdekatan dengan Kotabaru, justru dari kampung-kampung yang jauh, Kotagede misalnya.

Warung tenda bakmi Pak Kumis ini buka pukul 6 sore dan pukul 22.00 atau paling tidak pukul 23.00 sudah tutup. Yang unik dari bakmi Jawa Pak Kumis ini, kalau sudah memilih libur tidak jualan, bukan hanya hitungan hari, misalnya satu atau 3 hari tidak jual, melainkan sampai 1 bulan warungnya libur.

Namun ketika warung bakminya buka, para pelanggan seperti tahu saja, bahwa pak Kumis sudah mulai jualan. Rupanya, pak Kumis mengelola pelanggannya lebih dari sekadar pelanggan, melainkan sebagai sahabat, bahkan seperti saudara.

Untuk memberi kabar kepada pelanggannya bahwa ia akan libur tidak berjualan sementara, pak Kumis mengirim pesan singkat atau SMS, memberitahukan, bahwa mulai tanggal tertentu, misalnya 18 Januari 2015, bakmi pak Kumis libur, dan jika akan kembali buka, dia akan mengirim SMS pada para pelanggannya.

“Mulai Rabu malam ini, bakmi Pak Kumis akan jual lagi,” begitulah SMS pemberitahuan dari pak Kumis. Begitulah cara pak Kumis menjaga para pelanggannya untuk selalu update dengan warungnya.

Cara dia melayani pelanggan juga santai dan akrab. Tidak jarang sambil bersendau gurau dengan pelanggannya. Ia pun hafal dengan kesukaan pelanggannya, sehingga ketika pelanggannya duduk di kursi di warungnya, ia langsung membuat masakan kesukaan pelanggan itu, berikut teh manis. Ketika pelanggan akan membayar tetapi tak ada uang kembalianya, oleh pak Kumis diminta untuk membayar esok hari, atau kapan-kapan kalau datang lagi ke warungnya.

Dari segi teknis, memasaknya pakai anglo dan areng, serta dimasak satu-satu, sesuai pesenan. Rasa bakminya memang enak, gurihnya terasa. Perpaduan antara telor ayam dan daging ayam kampung, membuat rasa bakminya seperti tak mau pergi dari lidah: menempel terus. Harganya murah, Rp 11.000 satu piring dalam porsi besar, dan ditambah harga teh Rp. 2.000.

Di warung bakmi pak Kumis, selain bakmi kuah, tersedia bakmi goreng, nasi goerng, magelangan dan bakmi nyemek. Harganya semua sama. Cara memasaknya cepat, sehingga tidak perlu menunggu lama.

Makan yuk ..!

Ons Untoro

KULINER