- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Yogyakarta-yogyamu»SATU EKSEMPLAR BUKU JAWA
20 May 2009 12:08:00Yogyamu
SATU EKSEMPLAR BUKU JAWA
Laiknya, buku dibuat dalam jumlah yang banyak. Apalagi tehnologi cetak memungkinkan untuk itu. 500 eksemplar adalah jumlah yang paling minimal, meski sekarang dengan fasilitas print warna, buku bisa hanya dibuat satu eks, itupun memerlukan bantuan tehnologi. Yang mudah ditemui, semua buku berukuran standar, artinya bisa dimasukan di tas dan disimpan di rak buku.
Ini ada satu eksemplar buku yang unik. Ukurannya tidak lazim, seperti umumnya buku. Ukuran buku 88 x 66 cm. Bisa dibayangkan betapa besar ukuran buku ini, dan pasti tidak bisa dimasukan kedalam tas untuk dibawa kemana-mana. Jumlah buku hanya 1 eks dan tidak ada lainnya. Jadi, hanya satu orang yang memiliki. Tidak ada copynya. Yang menarik lagi, buku ini menggunakan huruf Jawa ha-na-ca-ra-ka. Tidak dalam bentuk cetak, tapi tulis tangan. Kalau diperhatikan, alat yang dipakai untuk menulis spidol kecil warna hitam.
Apa judul buku ini?
‘Abimayu Kepam’ demikian judul dari buku ini. Ditulis oleh Sukir dan disalin oleh orang Madura. Tidak disebutkan tahun berapa buku ini ditulis dan disalin. ‘Kepam’ artinyu kerem. Buku yang disalin dalam bahasa Jawa Madura ini dengan tebalnya 92 halaman.
Karena belum dibaca keseluruhan, sehingga belum bisa menceritakan kisah ‘Abimanyu Kepam’ yang menjadi judul buku ini. Namun, kata Abimanyu orang bisa mengerti, bahwa buku ini berkisah mengenai wayang. Abimanyu adalah anak dari Arjuna.
Secara teknis, membuka dari satu halaman ke halaman berikutnya tidak semudah seperti membuka buku-buku dalam ukuran kecil. Membutuhkan tempat yang cukup luas untuk menaruhnya. Karena itu, ketika ditaruh dilantai, mudah sekali membukanya. Tentu saja, membuka halaman sambil duduk selonjor. Selain itu, buku ini cukup berat dibawa, sehingga memerlukan bantuan orang lain untuk mengambilnya. Anak kecil, pastilah tidak bisa membawa buku ini sendirian.
Tinggi buku ‘Abimanyu Kepam’ ketika disejajarkan dengan seorang anak berusia lima tahun dan tinggi anak sekitar 0,5 M. Tinggi buku sepundak dari anak kecil itu. Artinya, tinggi buku tidak lazim sebagaimana umunya buku, yang biasanya 20 cm
Buku ini dimiliki seorang dosen di jurusan sastra Jawa, Fakultas Ilmbu Budaya UGM, Christanto Wismanugroho namanya. Buku itu diperoleh dari seorang dalang dari Sidoarjo, Jawa Timur, Surwedi namanya. Ini adalah satu-satunya buku yang menggunakan bahasa Jawa Madura dan tidak ada duanya.
Jadi, kalau perlu untuk melihat (dan membaca) buku ‘Abimanyu Kepam’, tidak ada pilihan lain, harus menemui pemiliknya. Sebab, tidak ada diperpustakaan manapun kecuali di rumah pemiliknya.
Ons Untoro
Artikel Lainnya :
- MENGENAL DARI DEKAT MUSEUM SAMPOERNA SURABAYA (1)(18/02)
- 23 Januari 2010, Adat Istiadat - UPACARA ADAT SAPARAN KI AGENG WONOLELO DI PONDOK WONOLELO, WIDODOMARTANI, NGEMPLAK, SLEMAN, PROPINSI DIY(23/01)
- Masjid Kauman tahun 1888 dan 2002(17/10)
- Denmas Bekel(28/07)
- KREASI DI JOGJA TAK ADA MATINYA(22/02)
- Tembi Juga Menanam Padi Organik(10/12)
- RIBETNYA MENGENAKAN TUTUP KEPALA DI MASA LALU(04/11)
- 29 Juni 2010, Kabar Anyar - PAMERAN SENIMAN MYANMAR DAN YOGYA DI CEMETI(29/06)
- ROMUSHA DI JOGJA TAHUN 1943-AN(26/10)
- ALAT MEMBATIK: GAWANGAN DAN DHINGKLIK BATIK (8)(27/01)