Tembi

Yogyakarta-yogyamu»PERANG CAT SEMPROT DI KOTA YOGYAKARTA

01 Jan 2008 05:19:00

Yogyamu

PERANG CAT SEMPROT DI KOTA YOGYAKARTA

Kota Yogyakarta yang berslogan Berhati Nyaman (Bersih Sehat Indah dan Nyaman) itu ternyata belum juga mampu membangkitan warga Yogyakarta sendiri untuk menindaklanjutinya dengan konsekuen. Untuk tingkat bersih saja belum apalagi menuju sehat indah, lebih-lebih nyaman. Apanya yang sehat indah dan nyaman kalau lingkungannya saja kotor.

Grafiti atau sering dikatakan sebagai seni corat-coret di kota Yogyakarta barangkali boleh dikatakan bukanlah seni. Kehadirannya justru membuat orang lain risih dan jegkel. Lebih-lebih bagi warga yang merasa benda/tempat/huniannya menjadi aksi ini. Untuk dapat dikatakan sebagai sebuah kesenian konon sebuah ekspresi tertentu dari manusia paling tidak bersangkutan dengan tiga unsur pokok, yakni bentuk, komposisi, dan harmoni. Kalau disimak, ditimbang-timbang, dirasa-rasakan, laikkah corat-coret yang menggila di Yogyakarta ini disebut sebagai sebuah seni grafiti ? Dilihat dari alasan kehadirannya saja aksi ini jelas bukan dipresentasikan untuk memunculkan rasa/jiwa berkesenian. Agaknya ia muncul sebagai sebuah pengumuman akan eksistensi dari seseorang/kelompok tertentu. Sayang, aksi yang mereka lakukan ini dilakukan dengan sembarangan tanpa mempedulikan lingkungan sekitarnya. Dilihat dari sisi ini jelas aksi semacam ini merupakan aksi yang demikian egois. Orang lain tidak akan pernah mendapatkan keuntungan apa pun dari aksi-aksi semacam ini. Barangkali hanya orang/kelompok tersebutlah yang memperoleh leuntungan. Setidaknya sebagai letupan pengumuman akan eksistensinya.

Corat-coret yang muncul di kota ini demikian meresahkan warga Yogya sehingga tidak aneh kalau kemudian persoalan ini pun pernah diangkat sebagai bahan pembicaraan oleh sebuah media di Yogyakarta. Ada banyak pendapat/saran dalam forum itu yang pada akhirnya sampai sekarang pun belum bisa katakanlah, menyembuhkan tangan-tangan iseng tersebut dari aksi corat-coretnya. Berikut ini Tembi menyajikan beberapa contoh foto dari aksi corat-coret yang merebak di Yogyakarta.

Naskah: Sartono Kusumaningrat
Foto: Didit Priya Daladi




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta