Tembi

Yogyakarta-yogyamu»PENGHIJAUAN JALAN MALIOBORO

01 Jan 2008 04:11:00

Yogyamu

PENGHIJAUAN JALAN MALIOBORO

Jalan A. Yani, Malioboro, P. Mangkubumi memang merupakan jalan utama di Yogyakarta. Bahkan setiap pendatang yang mengunjungi Yogyakarta pun tidak akan pernah merasa lega hatinya jika belum menginjakkan kakinya di jalan-jalan tersebut. Tidak bisa dipungkiri, jalan-jalan tersebut telah menjadi semacam ikon yang punya nilai jual cukup tinggi di dunia parwisata Yogyakarta.

Ruas jalan tersebut pada beberapa tahun yang lalu identik dengan jalanan yang gundul. Artinya, jalanan ini nyaris tanpa pepohonan sama sekali. Beberapa tahun kemudian ada semacam kesadaran dari petinggi Kota Yogyakarta yang didukung masyarakat yang kemudian melahirkan semacam gerakan penghijauan kota. Alhasil, jalanan itu kini banyak ditumbuhi tanaman hias yang menghijau. Jenis tanaman yang ditanam meliputi jenis perdu, semak, dan rerumputan. Sentuhan yang baik, perawatan yang rutin, perpaduan tanaman yang serasi, menghasilkan taman yang cukup memberi pemandangan lain di ruas jalan yang penuh bangunan beton itu.

Jenis tanaman perdu yang selalu berbunga setiap saat dengan warna merah pada kelopaknya, turut mempercantik keindahan pemandangan di ruas jalan ini. Bukan hanya itu. Tanaman yang ditanam di bekas devider jalan itu meskipun kecil turut menyerap polutan yang sangat pekat ruas jalan yang sering menjadi objek kunjungan wisata itu. Barangkali juga dengan kehadiran taman di sepanjang jalan itu, kesegaran dan kesejukan di jalan tersebut bisa diraih.

Kesadaran menanam pepohonan tentu memberikan kemanfaatan di kemudian hari. Lebih-lebih dengan menggilanya pembalakan liar di berbagai hutan di Indonesia yang turut memberi dampak yang signifikan pada pemanasan global.

Kita bisa melihat dan memperbandingkan sendiri kondisi atau keadaan kota-kota di Indonesia. Seberapa banyakkah kota-kota di Indonesia yang kondisi kotanya tertata dengan baik, rapi, dan hijau. Memang, semuanya perlu biaya. Akan tetapi dengan alokasi tertentu toh semuanya bisa dilaksanakan. Ada banyak kota besar di Indonesia ini yang pendapatan PAD-nya lumayan besar. Meskipun demikian, kondisi kotanya banyak yang terlihat acak-adut. Jika kondisi kotanya saja acak-adut, bagaimana mungkin mereka dapat menata tamannya.

Ke depan tampaknya Yogyakarta perlu terus mewawas diri untuk penataan kota yang lebih baik sehingga motto Yogyakarta Berhati Nyaman itu bukan hanya berhenti di slogan. Bukan hanya demi formalitas atau latah saja, tetapi benar-benar bisa diwujudkan. Bukankah formalitas lebih bernuansa penyelubungan dibandingkan dengan realitas yang sesungguhnya. Untuk itu jalinan kemitraan antara pelaku pemerintahan dengan seluruh komponennya beserta dukungan masyarakatnya perlu terus dipupuk dan dipererat. Sekalipun telah mendapatkan penghargaan Adipura dan berbagai predikat lain, Yogyakarta tidak boleh berpuas diri. Semua penghargaan dan predikat itu adalah bentuk tanggung jawab yang tidak ringan yang perlu terus ditingkatkan mutunya dari waktu ke waktu.

Foto dan teks: Sartono




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta