- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Yogyakarta-yogyamu»ORANG ORANG YANG SETIA MENGENAKAN BUSANA TRADISIONAL DI YOGYAKARTA
01 Jan 2008 05:10:00Yogyamu
ORANG-ORANG YANG SETIA
MENGENAKAN BUSANA TRADISIONAL DI YOGYAKARTA
Konon cara berpakaian seseorang mencerminkan watak atau kepribadian seseorang. Kebenaran pernyataan ini nampaknya masih perlu dikaji ulang. Sekalipun demikian, persoalan berpakaian yang mula-mula tujuan utamanya untuk melindungi tubuh dari hujan, angin, panas, dan goresan telah berkembang sedemikian rupa sehingga melahirkan suatu produk kebudayaan yang dikenal dengan mode. Bukan hanya itu, dunia pakaian juga telah melahirkan industri garmen, sepatu, kaus kaki, topi, dan sebagainya. Orang tidak lagi mengenakan pakaian untuk fungsi perlindungan tubuh semata, tetapi sudah merambah ke wilayah kesopanan, kepantasan, bahkan kecantikan. Pakaian bahkan berkembang menjadi alat untuk mempercantik diri.
Sekalipun demikian banyak bangsa yang mempertahankan model pakaian tertentu sebagai ekspresi identitas kesukuan atau kebangsaan bahkan agamanya. Oleh karena itu pula kita mengenal apa yang dinamakan pakaian nasional bangsa tertentu atau pakaian tradisional suku tertentu. Pada sisi ini pakaian telah difungsikan juga sebagai tanda identitas kelompok/suku/bangsa tertentu. Akan tetapi tidak setiap suku/bangsa/kelompok tertentu selalu mengenakan pakaian sebagai identitas kelompoknya. Pakaian penanda identitas kelompok tertentu itu lebih sering dikenakan pada kesempatan-kesempatan khusus semacam peringatan hari besar atau upacara-upacara tertentu.
Khusus untuk suku Jawa yang juga memiliki pakaian tradisional yang menjadi ciri identitas kesukuannya. Sekalipun demikian, apabila kita melanglang ke segenap wilayah geografis Jawa belum tentu kita akan menemukan orang yang mengenakan pakaian tradisional Jawa ini. generasi muda Jawa seperti juga generasi muda suku/bangsa lain telah mengenal dan menggemari model pakaian yang katakanlah modern. Jins, kaus oblong, jas, dasi, blazer, dan sebagainya bukan sesuatu yang asing bagi generasi muda Jawa.
Yogyakarta yang merupakan bagian dari wilayah kebudayaan Jawa juga memiliki pakaian tradisional yang mencirikan identitas kejawaannya. Sekalipun tidak setiap saat kita dapat melihat atau menyaksikan orang-orang Yogyakarta mengenakan pakaian tradisional Jawa, kita masih bisa melihat hal tersebut pada generasi tua Jawa yang bermukim di Yogyakarta, khususnya di pelosok pedesaan atau yang berasal dari daerah itu. Minimalnya kita masih bisa melihat ibu-ibu atau nenek-nenek yang mengenakan kebaya dan kain. Orang-orang generasi ini bahkan merasa jengah apabila harus mengenakan pakaian semacam daster atau kaus oblong. Mereka merasa lebih merasa nyaman bila mengenakan pakaian tradisionalnya.
Berikut ini Tembi menyajikan hasil bidikannya berkenaan dengan orang-orag yang masih setia mengenakan pakaian tradisional Jawa khususnya orang-orang yang bermukim di Yogyakarta. Silakan simak dan nikmati.
Teks: Sartono Kusumaningrat
Foto: Didit Priya Daladi
Artikel Lainnya :
- 9 Nopember 2010, Djogdja Tempo Doeloe - POSTER PERJUANGAN DI TAHUN 1949(09/11)
- Denmas Bekel(08/10)
- 28 Agustus 2010, Denmas Bekel(28/08)
- 6 Juli 2010, Ensiklopedi - KUCING-KUCINGAN(06/07)
- Dari Momen, Gigih Mencipta(20/02)
- Pedoman Pengelolaan Museum(28/09)
- Garebeg di Kasultanan Yogyakarta(18/05)
- Poenarbawa. Djilid 1(16/11)
- ANGSA, SUMUR DAN PENJARA(01/10)
- 21 April 2010, Perpustakaan - Gagasan-gagasan Sendratari Gaya Yogyakarta(21/04)