Tembi

Yogyakarta-yogyamu»MELIHAT MONUMEN MONUMEN DI YOGYAKARTA

01 Jan 2008 04:26:00

Yogyamu

MELIHAT MONUMEN-MONUMEN DI YOGYAKARTA

Monumen menjadi simbol kenangan akan sesuatu. Kenangan itu bisa akibat jasa atau ikatan tali cinta kasih seseorang/kelompok pada orang per orang, dusun, kelurahan, negara atau masyarakat. Monumen juga melambangkan rasa hormat dan cinta dari orang kepada orang, dari masyarakat kepada masyarakat, dari masyarakat kepada orang per orang/kelompok. Di samping itu, monumen juga sering digunakan untuk memberikan tekanan makna pada sesuatu. Tekanan itu bisa sekadar sebagai cara untuk mengenang sesuatu yang sudah tidak ada lagi, tetapi juga sebagai penyimbolisasian dari berbagai harapan.

Ada banyak monumen dalam skala besar maupun kecil. Besar/kecil dalam pengertian ukuran/areal fisiknya atau besar/kecil dalam pengertian peristiwa yang hendak dikenangkan. Monumen-monumen yang besar dalam ukuran fisik atau arealnya pada umumnya juga dimaksudkan untuk mengenang peristiwa-peristiwa yang besar juga. Demikian pula sebaliknya.

Monumen Pancasila Sakti adalah monumen yang cukup besar, baik areal maupun bangunannya. Monumen ini didirikan untuk mengenang peristiwa besar pembunuhan para jenderal menjelang meletusnya G 30 S PKI. Monumen Yogya Kembali pun demikian pula. Monumen ini juga menempati areal yang luas dan bangunannya pun besar dan megah. Monumen ini didirikan untuk mengenang peristiwa besar kembalinya Yogyakarta ke pangkuan ibu pertiwi.

Di samping monumen-monumen besar dan megah itu ternyata di Yogyakarta juga banyak ditemukan monumen-monumen kecil (areal maupun wujud bangunannya). Monumen-monumen kecil ini banyak tersebar di berbagai pelosok kota Yogyakarta. Ada monumen yang digunakan untuk mengenang cikal bakal kampungnya, ada monumen yang digunakan untuk mengenang pahlawan desanya, ada monumen yang digunakan untuk mengenang kelompok/seseorang yang pernah dianggap berjasa terhadap desanya, dan sebagainya.

Monumen-monumen di Yogyakarta dan Indonesia pada umumnya, hampir selalu didirikan untuk mengenang pejuang-pejuang revolusi fisik. Monumen yang didirikan untuk mengenang pejuang ilmu (ilmuwan), pejuang-pejuang intelektual, orang-orang yang berjasa di luar kefisikan, jarang ditemukan di Yogyakarta atau Indonesia. Seolah-olah yang layak mendapat penghargaan dalam bentuk monumen adalah mereka yang berjuang untuk memerdekakan negara dari penjajahan bangsa asing.

Berikut ini Tembi menyajikan hasil bidikannya mengenai berbagai macam monumen yang bertebaran di kota Yogyakarta.

Naskah: Sartono Kusumaningrat
Foto: Didit Priya Daladi




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta