Tembi

Yogyakarta-yogyamu»KAUS KAUS MBELING DARI JOGJA

01 Jan 2008 02:50:00

Yogyamu

KAUS-KAUS MBELING DARI JOGJA

Jika Anda berada di kota Jogja tentu Anda tidak asing lagi dengan kaus oblong gaya Jogja. Di kota ini bertumbuhan perusahaan kaus oblong yang masing-masing mencoba menawarkan ciri khasnya. Salah satu contoh perusahaan kaus yang cukup terkenal di kota Jogja adalah merk DAGADU. Kaus oblong produksi PT Aseli Dagadu Jogja sangat terkenal dengan desain gambar-gambarnya yang sangat khas: kritis, lucu, dan sarat dengan idiom-idiom yang tumbuh di kota Jogja seperti misalnya plesetan. Tak pelak karena begitu digemari atau laris, maka kaus produksi Dagadu banyak ditiru atau bahkan dijiplak mentah-mentah dan dijual dengan harga sangat murah.

Selain DAGADU ada lagi perusahaan kaus yang mencoba menghadirkan gaya etnik. Kaus-kaus etnik ini mencoba menghadirkan kaus dengan gambar-gambar tertentu yang mencerminkan identitas suatu etnik tertentu. Kaus-kaus dengan gambar etnik ini di antaranya diproduksi oleh JARAN T-Shirt Gallery dan MEGATRUH. Apabila JARAN lebih menekankan pada idiom-idiom etnik tertentu pada bendanya seperti rumah adat, senjata, model-model kuburan, dan sebagainya, maka MEGATRUH lebih menekankan pada aspek permainan rakyat, permainan anak-anak tradisional, dan lakuan atau tindakan sehari-hari yang tidak lepas dari adat seperti petan (mencari kutu), menumbuk padi, jualan nasi gudeg, dan seterusnya.

Ada lagi kaus produksi Jogja yang sengaja dibuat dengan gaya mbeling atau bahkan urakan. Boleh dikatakan kaus oblong gaya urakan ini tidak menonjolkan merk tertentu. Kemungkinan besar kaus ini juga diproduksi oleh pengusaha kaus dengan modal kecil. Sekalipun demikian kaus oblong jenis ini mudah dikenali karena warna dasar kausnya yang hampir seratus proses hitam dengan tulisan berwarna sangat kontras: merah atau putih. Kaus jenis ini selain mudah dikenali dari warna dasar kausnya, juga mudah dikenali karena bunyi tulisan yang diterakannya hampir selalu urakan. Ambil contoh misalnya : Buronan Mertua, Napi Nomor 123, 100 % Masih Gila, Pasien RSJ, Sarkem: Pusat Jajan dan Olah Raga, Sialan Aku Bagus Dhewe, Mansion House: 99,9 % Alkohol, Semua Preman Bersaudara, dan lain-lain. Kaus-kaus model ini tentu saja konsumennya sebagian besar adalah kawula muda. Gaya semacam itu menjadi segera populer karena sepertinya menjadi semacam ekspresi kebebasan bagi kawula muda untuk menyuarakan kegelisahan hatinya. Juga untuk menyalurkan segala macam kejengkelan, kesumpekan hidup, dan tentu, kembelingannya.

Jika Anda kebetulan berada di Jogja kemudian melihat orang mengenakan kaus warna hitam dengan tulisan Pasien RSJ atau 100% Masih Gila jangan lantas Anda percaya bahwa orang tersebut benar-benar gila, tapi kemungkinan besar orang tersebut sedang mengekspresikan rasa ngedan-nya. Selamat menikmati keindahan kota Jogja dengan segala pernik dan kreativitasnya.

Foto: Didit PD.
Teks: Sartono K.




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta