Tembi

Yogyakarta-yogyamu»GEREJA HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN, GEREJA BERWAJAH JAWA

30 Sep 2009 11:28:00

Yogyamu

GEREJA HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN: GEREJA BERWAJAH JAWA (II)

Candi Hati Kudus Tuhan Yesus

Kompleks Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus juga dilengkapi dengan candi. Di dalam candi tersebut diletakkan patung Tuhan Yesus dengan gaya Jawa (sebagai raja) dengan Hati-Nya yang bersinar karena kasih-Nya kepada umat manusia. Candi tersebut terletak di sisi timur gereja. Arah hadap candi sama dengan arah hadap gereja, yakni ke selatan. Patung yang sama juga terdapat di dalam altar Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus.

Candi Hati Kudus Tuhan Yesus ini dibangun dengan bahan baku utama adalah batu andesit (batu kali) yang diambil dari lereng Gunung Merapi. Gaya arsitektur candinya sama dengan gaya arsitektur candi Jawa Tengah pada kisaran abad 8-9 Masehi. Candi ini tidak memiliki ornamen apa pun pada keseluruhan dindingnya. Tangga menuju bilik candi terdiri atas 9 tingkat (trap). Jumlah bilangan 9 ini menjadi simbol bagi orang yang berziarah ke tempat ini agar orang tersebut mampu menutupi babahan hawa sanga (menutup atau mengekang 9 jenis hawa nafsu yang ada di dalam dirinya). Kemuncak candi tidak dihiasi dengan ratna namun dengan salib yang dipahatkan pada batu yang berbentuk bersegi dengan keempat sudut yang tumpul.

Pada sisi utara-barat dari candi ini terdapat 9 kran air yang pipa-pipanya mencuat dari candi-candi kecil yang juga berjumlah 9 buah. Jumlah 9 dari mata air ini kecuali melambangkan untuk mengendalikan 9 nafsu juga lambang dari 9 kali doa novena kepada Hati KudusTuhan Yesus. Hal ini sesuai dengan nama kompleks gereja dan candi tersebut yang memang dipersembahkan untuk Hati Kudus Tuhan Yesus. Kran-kran air ini mengalirkan air yang bersumber pada mata air yang terdapat dibawah kompleks candi. Mata air ini ditemukan pada kedalaman 6 meter. Ketika ditemukan mata air ini memiliki debit 30.000 liter per menitnya. Jumlah mata air yang ditemukan adalah 2 buah. Satu mengarah ke tenggara, satunya lagi mengarah ke barat daya.

Pada dinding sekeliling candi ini terdapat 15 panil yang di dalamnya berisi relief kisah kesengsaraan Tuhan Yesus, wafat di kayu salib, dan bangkit dari kematian-Nya. Kisah kesengsaraan ini dalam tradisi Katolik dikenal sebagai stasi atau jalan salib. Umumnya jalan salib ini dalam tradisi Katolik berjumlah 14. Namun di tempat ini dengan sengaja dibuat menjadi 15. Pemberkatan pembangunan panel jalan salib di tempat ini dilakukan pada tanggal 22 Juni 1997 dan pada prosesi Juni 2008 panel ini diresmikan.

Di bagian belakang gedung gereja ini terdapat kantor Unit Usaha Panti Asuhan Santa Maria Ganjuran dan panti asuhan. Di samping gereja terdapat ruang untuk mis dinar dan kantor. Di sebelah barat gedung gereja terdapat kantor sekretariat dan pos jaga. Pada bagian barat daya dari pos jaga ini terdapat kompleks makam. Di belakang kompleks makam terdapat Rumah Sakit Elisabeth.

Pada sisi paling selatan dari halaman gereja terdapat sederetan kios yang menjual cenderamata dan benda-benda untuk keperluan peribadatan Katolik dan buku-buku serta kios makanan, kerajinan, dan produk pertanian organik petani Ganjuran. Pada halaman depan paling timur terdapat kamar mandi dan toilet. Di depan deretan kios terdapat dua buah pendapa kecil untuk keperluan peristirahatan para peziarah dan keperluan lain (doa kelompok, diskusi, dan sebagainya). Di antara halaman gereja sisi timur dan kapel terdapat lokasi parkir kendaraan roda dua. Sedang di sisi utara tempat parkir terdapat kantor pastoran.

bersambung

foto dan teks a sartono
sumber:
Abdi Tyas Dalem Hati Kudus Tuhan Yesus Candi Ganjuran, t.t., Doa-doa untuk Ziarah di Ganjuran, Yogyakarta: tanpa nama penerbit.
Obed Asmoditomo dan Agustinus Sunarto, 2001, Hati Kudus Tuhan Yesus dari Ganjuran, Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta