Tembi

Yogyakarta-yogyamu»BUK RENTENG, AKUADUK NYA JOGJA

17 Feb 2010 11:01:00

Yogyamu

BUK RENTENG: AKUADUK-NYA JOGJA

Istilah akuaduk (aquaduct) barangkali hanya populer untuk menyebutkan sebuah bangunan saluran air yang dibangun pada masa kejayaan Romawi. Akan tetapi nanti dulu. Jogja pun memiliki akuaduk dengan arsitektur unik dan menjadikannya sebagai fenomena yang menarik. Akuaduk di Jogja ini terdapat di Dusun Kedung Prau, Kalurahan/Desa Sendangrejo, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Propinsi DIY.

Akuaduk yang terdapat di wilayah ini disebut dengan istilah Buk Renteng. Buk mengacu pada pengertian jembatan. Sedangkan renteng mengacu pada pengertian bergandengan, sambung-menyambung, atau berangkai. Jika diamati Buk Renteng ini memang seolah-olah seperti jembatan panjang. Hanya saja jembatan ini menjadi wahana bagi jalan atau aliran air dari Sungai Progo menuju wilayah-wilayah Klangon, Balangan, hingga daerah-daerah atau lahan di wilayah Kecamatan Minggir.

Buk Renteng menjadi kelihatan menarik atau unik karena keletakannya yang relatif tinggi dari permukaan tanah. Bahkan di wilayah Kedung Prau keberadaan Buk Renteng ini tampak lebih tinggi daripada ketinggian atap rumah-rumah penduduk. Bangunannya yang panjang (sekitar 300-an meter) yang melintas di sisi barat-utara Jalan Klangon-Balangan menjadikannya seperti tembok besar-panjang yang membentengi salah satu sisi jalan tersebut. Lengkung-lengkung pada bagian bawah bangunan tembok panjang itu menjadikan sosoknya seperti jembatan dalam pengertian yang sesungguhnya.

Lebar bangunan Buk Renteng sekitar 2,5 meter. Tinggi dari permukaan tanah (terutama di ruas Dusun Kedung Prau) sekitar 1-4 meter. Kedalaman rata-rata saluran air yang dinamakan Buk Renteng ini adalah 2-3 meter. Pada ruas di wilayah Kedung Prau saluran air/aquaduk Buk Renteng ini mengalami penikungan dan penyeberangan di atas sebuah sungai. Bangunan Buk Renteng di atas sebuah sungai ini tidak dibuat dengan susunan batu bata berspesi, melainkan dibuat dari plat baja lengkung yang dirangkaikan dengan sistem las dan sekrup. Untuk memperkuat lengkungan baja tersebut permukaan bibir plat baja diberi silangan plat baja siku yang dirangkai satu dengan yang lain dengan sistem sekrup dan las juga.

Selain itu pada bagian bawah plat baja yang berdiri sebagai wadah saluran air ini juga diletakkan rangkaian baja bersilang yang digunakan untuk penopang plat baja lengkung tersebut. Rangkaian baja bersilang ini berfungsi untuk membuang gaya tekan dari atas akibat beban yang diangga plat baja lengkung selaku wadah saluran air yang meluncur ke arah selatan.

Posisi Buk Renteng yang tinggi di ruas Dusun Kedung Prau ini memberi banyak keuntungan karena dengan posisi yang demikian arus atau daya luncur air yang dipergunakan untuk mengairi wilayah Kecamatan Minggir dan sekitarnya ini menjadi deras atau kuat. Hal demikian terjadi karena posisi lahan di wilayah Minggir dan sekitarnya menjadi lebih landai dibandingkan saluran air dari Buk Renteng.

Buk Renteng adalah salah satu bagian pokok dari rangkaian irigasi atau Selokan Van Der Wijck yang dibangun sekitar tahun 1903. Saluran tersebut dibuat untuk meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan khususnya tanaman tebu milik Belanda yang berada di wilayah Minggir dan sekitarnya.

Dari Buk Renteng ini orang bisa menikmati indahnya areal persawahan, keunikan Buk Renteng itu sendiri, dan juga Gunung Merapi-Merbabu yang membiru nun jauh di arah utara sana.

a. sartono




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta