Museum Sandi Yogyakarta Menggelar Wayang Kulit

Museum Sandi Yogyakarta Menggelar Wayang Kulit

Hari Kamis malam (5/4) lalu Museum Sandi Yogyakarta, yang menempati lokasi menyatu dengan Museum Perjuangan Yogyakarta yang terletak di Jalan Kol. Sugiyono 24 Brontokusuman Yogyakarta tampak lebih meriah dibandingkan dengan malam-malam lainnya. Lantunan suara gending-gending Jawa terlihat jelas, saat para tamu undangan menapaki halaman museum. Malam itu, ternyata Museum Sandi sedang memperingati Ulang Tahun Persandian RI ke-66. Puncak acara dengan menampilkan pementasan wayang kulit semalam suntuk dengan lakon Gathutkaca Tandang.

Museum Sandi Yogyakarta Menggelar Wayang Kulit

Ulang Tahun ke-66 Persandian RI sengaja digelar di Yogyakarta, karena di daerah inilah Museum Sandi berdiri pada tahun 2008 lalu. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam rangka ulang tahun antara lain: Bakti Sosial, Donor Darah, Kerjabakti, Tasyakuran, dan pementasan wayang kulit. Pagelaran Wayang Kulit ini menampilkan dalang Ki Gebes Taat Sumbogo, salah satu sandiman (alumni sandi) dari Yogyakarta. Acara ini sendiri diselenggarakan oleh Lembaga Sandi Negara dan Forum Komunikasi Sandi Daerah (Forkomsanda) DIY.

Tema Ulang Tahun ke-66 Persandian RI adalah ”Dengan HUT ke-66 Persandian RI Kita Bertekad Menyatukan Semangat Reformasi Birokrasi demi Terwujudnya Persandian yang Solid dan Profesional dalam Rangka ikut serta Mewujudkan Kepemerintahan yang Baik”.

Museum Sandi Yogyakarta Menggelar Wayang Kulit

Hadir dalam acara Pagelaran Wayang Kulit, antara lain Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Kepala Sandi Negara, Bupati dan Walikota di Provinsi DIY, para birokrat, Kepala-Kepala Museum, tamu undangan, dan para alumni Persandian Indonesia. Gubernur DIY dalam sambutannya antara lain menyampaikan bahwa penyelenggaraan Ulang Tahun Persandian ke-66 di Yogyakarta kali ini seolah-olah napak tilas pendiri persandian yaitu dr. Roebiono Kertopati. Selain itu hadirnya Museum Sandi di Yogyakarta juga semakin mengukuhkan Yogyakarta sebagai Kota Perjuangan.

Sementara itu Kepala Lembaga Sandi Negara, Mayjen TNI Dr. Djoko Setiadi, M.Si., dalam sambutannya mengatakan bahwa Kota Yogyakarta merupakan awal persandian RI. Ketika itu bernama Dinas Kode yang berdiri pada 4 April 1946 dengan pendirinya dr. Roebiono Kertopati. Setelah 72 tahun namanya berubah menjadi Lembaga Sandi Negara. Ia juga mengatakan bahwa persandian mendukung sejarah perjuangan bangsa.

Museum Sandi Yogyakarta Menggelar Wayang Kulit

Pementasan Wayang Kulit semalam suntuk dimeriahkan dengan bintang tamu Sunyahni, Dalijo Angkring, dan lainnya. Sebelum pentas mulai, diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Pemotongan Tumpeng oleh Kepala Lemsaneg.

Suwandi


Artikel Lainnya :


Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta