Tembi

Makanyuk»PECEL KEMBANG TURI, SAJIAN KHAS TAMAN WISATA CANDI PRAMBANAN

04 Aug 2008 09:25:00

Makan yuk ..!

PECEL KEMBANG TURI:
SAJIAN KHAS TAMAN WISATA CANDI PRAMBANAN

Jika orang habis berkunjung ke kompleks Candi Prambanan, pada perjalanan keluar kompleks candi tentu akan melewati kompleks tamannya yang demikian luas. Kompleks taman yang luas dan sekarang tertata bagus ini pada titik-titik tertentu digunakan atau ditempati para pengasong. Di antara sekian pengasong di kompleks ini salah satunya adalah pengasong Pecel Kembang Turi.

Pecel barangkali memang sudah begitu merakyat bagi bangsa Indonesia. Akan tetapi Pecel Kembang Turi mungkin hanya bisa didapatkan di tempat-tempat tertentu. Salah satunya adalah di Kompleks Taman Candi Prambanan.

Bagi banyak orang kembang turi mungkin tidak begitu lazim digunakan sebagai masakan karena rasanya yang agak-agak pahit. Akan tetapi bagi kebanyakan orang Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur hal itu sudah menjadi sesuatu yang biasa sekalipun banyak juga yang tidak suka karena sedikit rasa pahitnya itu. Selain itu, kembang turi tidak bisa didapatkan setiap saat sebab pada saat ini budidaya turi juga semakin sedikit. Pohon turi mengeluarkan banyak kembangnya terutama justru pada musim kemarau.

Pecel Kembang Turi menurut Bu Tris (71) yang telah berjualan jenis makanan ini sejak 31 tahun yang lalu merupakan sajian khas Kompleks Taman Wisata Candi Prambanan. Menurutnya, banyak orang ketagihan dengan Pecel Kembang Turi karena meskipun rasa kembangnya sedikit pahit namun memberikan efek segar dan adem di tubuh. Paduan gurih, pedas, manis, segar, dan sedikit pahit itu justru membuat orang ingin menikmatinya. Barangkali rasa sedikit pahitnya itu sama seperti nikotin yang terdapat dalam tembakau sehingga meskipun pahit dan sengak banyak juga orang yang ketagihan merokok karena setelah pahit nikotin akan muncul rasa gurih dan nyaman di dalam mulut (lidah).

Pecel Kembang Turi di Kompleks Taman Wisata Candi Prambanan ini juga dilengkapi dengan mie kuning. Nah, bagi banyak orang mungkin perpaduan ini terasa aneh. Akan tetapi perpaduan ini tampaknya sudah lazim di tempat ini dan rasanya pun memang terasa komplementer. Rasa segar, pedas, gurih pecel berpadu dengan sedikit rasa liat dan klenyer-klenyer mie. Cocok-cocok saja.

Pecel dalam pengertian umum, yang dijual di rumah-rumah makan hampir tidak pernah menyertakan kembang turi di dalamnya. Banyak orang menganggap tidak enak atau kurang cantik, dan sebagainya. Akan tetapi bagi orang yang sudah terbiasa menyantapnya, kembang turi memang memberi rasa yang spesifik. Tidak akan pernah bisa disamakan dengan jenis sayuran lain. Selain itu jenis sayuran ini rasanya hanya pas untuk pecel atau lotek. Jenis sayuran ini citarasanya akan terasa asing jika dimasak oseng-oseng atau sup.

Sepincuk Pecel Kembang Turi yang ditawarkan Bu Tris dibandrol dengan harga 4000 rupiah. Jika tambah sepotong tahu atau bakwan berarti harus menambah 1000 rupiah per potongnya. Pecel ini terasa nikmat disantap setelah kita lelah mengelilingi kompleks candi. Rasa pedas, manis, gurih, sedikit pahit dan segar dari pecel ini seperti memompa semangat kembali sehingga kelelahan akibat mengelilingi candi bisa terobati. Udara yang nyaman, taman yang indah dan sejuk, pepohonan yang rindang, dan sepincuk pecel di tangan yang disantap sambil lesehan di bawah pohon mungkin menjadi sensasi tersendiri yang barangkali memang tidak bisa ditemukan di tempat lain.

Sekali-sekali boleh juga menikmati pecel sederhana yang disantap dalam suasana alamiah sambil membayangkan masa lalu yang dipresentasikan oleh sosok-sosok candi. Mungkin juga nenek moyang kita dulu menyantap masakan seperti Pecel Kembang Turi ini. Kesederhanaan yang nikmat dan alamiah.

sartono




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta