Tembi

Jaringan-museum»SENDANG NGEMBEL DAN LEGENDANYA

25 Aug 2011 07:34:00

SENDANG NGEMBEL DAN LEGENDANYAKeletakan

Sendang Ngembel secara administrative terletak di Dusun Beji Wetan, Kalurahan Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Propinsi DIY. Lokasi sendang ini dapat dijangkau melalui jalan di sisi utara Masjid Agung Bantul ke barat-pertigaan ke kiri (selatan)-perempatan ke kanan (barat)-sebelah barat Jembatan Bedog ke selatan (kiri)-ke arah Pijenan (Makam Sewu/Panembahan Bodo). Letak sendang berada di sisi barat-utara makam Panembahan Bodo. Dapat juga lokasi ini dijangkau dari LP Pajangan, Bantul ke barat. Setelah sampai di pertigaan Dusun Beji Wetan masuk ke kiri (selatan).

Kondisi Fisik

SENDANG NGEMBEL DAN LEGENDANYASendang Ngembel memiliki diameter rata-rata sekitar 50 meter. Kedalaman air rata-rata sekitar 0,5-4 meter. Sendang Ngembel memiliki pintu air di sisi selatan-barat. Pintu air ini berfungsi untuk mengatur suplai air yang dialirkan ke sistem saluran irigasi yang mengoncori sawah-sawah di wilayah itu.

Sendang Ngembel merupakan mata air yang masih alami. Dinding sendang tetap dibiarkan alamiah (tidak/belum diberi penguat dari tembok atau beton). Pada seputaran sendang yang yang nyaris berbentuk bundar ini terdapat tanaman jenis gayam yang tumbuh hampir di sepanjang tepian sendang. Perakaran pohon-pohon ini mampu menahan tanah di bibir sendang untuk tidak longsor. Kecuali itu, tanaman ini juga dipercayai sebagai penangkap dan penyimpan air.

SENDANG NGEMBEL DAN LEGENDANYASendang Ngembel juga memiliki semacam pulau di bagian tengahnya. Luas pulau ini sekitar 2,5 x 2,5 m. Di pulau tersebut tumbuh tiga buah pohon cemara. Kecuali itu, di pulau tersebut juga terdapat bangunan tempat duduk yang wujudnya menyerupai payung. Bangunan ini menurut sumber setempat menjadi penanda bahwa di tempat itu terdapat sebuah patok batu yang ditanam di zaman Ki Ageng Mangir masih berkuasa.

Kecuali itu, di pulau kecil ini juga terdapat suatu benda terbuat dari semen dan pasir yang bentuknya menyerupai batu datar. Pada permukaan benda tersebut terdapat dua cekungan. Benda ini oleh warga setempat difungsikan untuk meletakkan sesaji. Sarana penghubung pulau kecil dengan daratan berupa jalan setapak.

SENDANG NGEMBEL DAN LEGENDANYAPada sisi utara-barat dari sendang ini terdapat juga sebuah rumah kecil (cungkup) yang menurut sumber setempat digunakan untuk meletakkan sesaji dan bertirakat bagi orang yang berziarah. Ukuran cungkup sekitar 2 x 3 m. Cungkup memiliki sebuah pintu yang mengarah ke barat. Cungkup ini dianggap menjadi kediaman penunggu Sendang Ngembel yang disebut sebagai Kyai dan Nyai Beji yang dikenal juga dengan nama Kyai dan Nyai Temburu. Pada cungkup ini pula sering diletakkan sesaji.

Keberadaan sendang ini cukup vital sebagai penyedia air mengingat daerah di sekitar sendang merupakan tanah berkapur yang realtif kering. Kebetulan, seperti disebut sumber setempat, Sendang Ngembel tidak pernah kering meskipun pada saat musim kemarau.

SENDANG NGEMBEL DAN LEGENDANYALatar Belakang

Sendang Ngembel sebenarnya dikenal juga dengan nama Sendang Beji. Nama Beji digunakan untuk menamai dusun di wilayah sendang ini berada. Sendang ini dinamai Sendang Ngembel karena pada waktu ditemukan airnya bercampur lumpur. Lumpur dalam bahasa Jawa sering disebut dengan istilah mbel. Selain itu istilah mbel lebih mengacu kepada pengertian lumpur yang pekat (tidak cair).

Sendang Ngembel pertama kali ditemukan oleh seorang janda yang bernama Nyai Sariti. Nyai Sariti adalah warga setempat yang kala itu bertempat tinggal tidak terlalu jauh dari kompleks Sendang Ngembel. Temuan ini sangat membantu kehidupan Nyai Sariti terutama dalam pemenuhan akan kebutuhan air, sebab sumur milik Nyai Sariti hampir selalu kering bila musim kemarau tiba.

Pada tanggal 15 bulan Besar selalu diadakan syukuran di Sendang Ngembel. Bentuk syukurannya adalah dengan membuat kenduri. Pelaksanaan acara ini biasanya dimulai jam 14.00 WIB. Syukuran wujud kenduri dengana sajian makanan utama berupa tumpeng sega megana ini dilakukan setahun sekali sebagai ungkapan rasa yukur warga atas berkah air dari Sendang Ngembel yang mampu mengairi sawah dalam areal cukup luas. Selain itu dengan adanya Sendang Ngembel wilayah itu menjadi relatif mudah untuk mendapatkan air.

a.sartono




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta