Tembi

Jaringan-museum»MAKAM RA. JAYENGROGO

18 Aug 2011 07:15:00

MAKAM RA. JAYENGROGOKeletakan

Makam RA. Jayengrogo secara administratif terletak di Dusun Sambi, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Propinsi DIY. Lokasi makam ini dapat dijangkau melalui perempatan Pabrik Gula Madukismo ke arah barat. Sampai di pertigaan menuju Sendang Kasihan pengunjung dapat mengikuti jalan ke arah selatan (arah Sendang Kasihan). Sampai di pertigaan dusun setempat pengunjung belok ke kiri (timur) dan harus menyeberang Sungai Konteng. Di seberang sungai inilah letak makam RA. Jayengrogo.

Kondisi Fisik

Makam RA. Jayengrogo terletak pada kompleks makam umum di dusun tersebut dan menempati posisi di bagian paling barat-utara dari kompleks makam itu. Nisan makam ini telah diberi cungkup berupa bangunan tembok yang cukup kokoh.MAKAM RA. JAYENGROGO Nisan dari RA. Jayengrogo selalu ditutup dengan kelambu (langse) berwarna putih. Nisan dari RA. Jayengrogo terbuat dari batu andesit (batu kali) warna hitam. Panjang nisan kurang lebih 120 Cm, lebar 45 Cm, dan tinggi hingga kepala jirat sekitar 65 Cm.

Makam RA. Jayengrogo dilengkapi dengan beberapa lapis pintu masuk. Pintu masuk pertama berupa gapura yang disusun dari batu bata berspesi, dengan susunan sedemikian rupa sehingga kelihatan sebagai tembok bata berlapis-lapis. Bangunan pintu masuk pertama atau gapura pertama ini kelihatan menyempit di bagian tengah namun melebar di bagian depan dan belakangnya.

Pintu gerbang kedua merupakan pintu gerbang yang dibangun sedemikian rupa sehingga juga nampak seperti bangunan tembok berlapis-lapis yang menyempit di bagian tengah namun melebar di bagian depan dan belakangnya. Pintu gerbang kedua ini pada bagian atapnya berbentuk persegi dan belum dilengkapi dengan talang air sehiMAKAM RA. JAYENGROGOngga kalau hujan air tertahan di atap. Hal demikian terjadi karena permukaan atap di gerbang kedua berupa dak semen yang memiliki cekungan (kedalaman sekitar 10 Cm).

Pintu masuk kedua merupakan pintu bergaya kupu tarung (dua daun pintu kayu). Ukuran pintu di pintu masuk ketiga ini bisa dikatakan sangat sempit, yakni sekitar setengah meter kali setengah meter. Dengan demikian, siapa pun yang akan memasuki cungkup makam RA. Jayengrogo harus mau merangkak.

Latar Belakang

Menurut sumber setempat RA. Jayengrogo yang dikenal juga sebagai RA. Brojotoko adalah istri dari Adipati Cakraningrat. Akan tetapi sumber setempat tidak bisa menjelaskan Adipati Cakraningrat yang manakah yang dimaksudkan karena ada beberapa nama Adipati Cakraningrat. Akan tetapi sumber setempat menyatakan bahwa RA. Jayengrogo melarikan diri dari wilayah Keraton Matara MAKAM RA. JAYENGROGOm sampai di Sambi serta meninggal di tempat ini karena waktu itu Keraton Mataram diserang Trunajaya. Peristiwa ini terjadi tahun 1677.

Jika memang hal ini menjadi alasannya, maka dapat diduga bahwa RA. Jayengrogo yang juga memiliki nama lain RA. Brojotoko, kemungkinan besar adalah salah satu istri dari Adipati Cakraningrat II. Adipati Cakraningrat II adalah adik dari Adipati Cakraningrat I yang ketika muda bernama Pangeran Prasena. Adipati Cakraningrat I dikawinkan dengan salah satu adik Sultan Agung. Ia juga mempunyai istri-istri selir. Dari salah satu istri selirnya ini lahirlah Demang Melayakusuma yang kelak menurunkan Raden Trunajaya.

Trunajaya ini dikabarkan menculik dan membuang pamannya, Adipati Cakraningrat II sebelum ia melakukan penyerbuan atas Mataram Plered. Kemungkinan besar ketika terjadi penculikan itu istri Adipati Cakraningrat II tercerai berai. Salah satu istrinya yang tercerai-berai itu kemungkinan bernama RA. Jayengrogo.

a.sartono




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta