ULANG TAHUN KE-12 Tembi RUMAH BUDAYA:
CAPAIAN DAN REFLEKSI

ULANG TAHUN KE-12 Tembi RUMAH BUDAYA: CAPAIAN DAN REFLEKSI

Tembi Rumah Budaya adalah sebuah lembaga kebudayaan yang juga memiliki unit usaha di bidang penginapan, rumah makan, paket wisata, paket pernikahan, dan lain-lain yang kini telah berusia 12 tahun. Sebenarnya cikal bakal atau embrio dari lembaga ini telah muncul sejak 1994 di Surakarta. Tahun 1995 lembaga ini mengambil lokasi kegiatannya di Tembi, Bantul. Dalam perjalanannya banyak hal dialami oleh lembaga ini hingga akhirnya apa yang dirintis sejak 1994 itu pun dibubarkan. Tahun 2000 pada lokasi yang sama dibentuk lembaga baru dengan nama Rumah Budaya Tembi. Namun dalam perkembangannya kemudian seiring dengan berdirinya unit usaha berupa rumah inap dengan segala kelengkapannya lembaga ini berganti nama menjadi Tembi House of Culture. Seiring dengan perjalanan berikutnya nama ini pun diubah lagi menjadi Tembi Rumah Budaya.

Dalam usia ke-12 ini telah banyak yang dialami Tembi. Banyak masalah yang harus diselesaikan dan dilewati. Demikianlah dinamika kehidupan. Tidak ada satu pun yang tidak punya persoalan. Akan tetapi setiap persoalan memang harus diselesaikan, di samping kadang-kadang harus ”dinikmati”. Sekian banyak persoalan ini, yang harus ditangani, juga menjadi bagian dari pendewasaan diri lembaga. Bukan menjadi hambatan yang kemudian menyebabkannya menjadi terpuruk.

ULANG TAHUN KE-12 Tembi RUMAH BUDAYA: CAPAIAN DAN REFLEKSI

Ulang tahun bukan pula sekadar hura-hura, makan-minum sepuasnya dengan menu yang mewah. Makan dan minum adalah ungkapan kegembiraan dan kebersamaan dalam balutan rasa syukur kepada Tuhan atas segala karunia, kemurahan, dan kelimpahan kasih yang selama ini telah diterima Tembi sehingga Tembi bisa terus hidup berproses dan memberikan kemanfatan bagi sebanyak-banyak orang. Bukan semata-mata dan melulu, mencari keuntungan dan kenikmatan dirinya sendiri.

Setidaknya dengan adanya lembaga ini maka lembaga ini telah menjadi semacam wahana bagi banyak orang untuk beroleh ”topangan” hidup, pengembangan diri, eksplorasi diri, pemekaran bakat dan talenta, kesenangan, esksitensi diri, bahkan kehormatan dan harga diri. Hal demikian tidak bisa dipungkiri. Bukan itu saja. Kehadiran Tembi Rumah Budaya entah sedikit atau banyak telah menjadi garam dan ragi bagi dunia kebudayaan di Bantul khususnya dan Yogyakarta pada umumnya. Menjadi ragi dan garam bagi dunia pariwisata Bantul sekaligus mata rantai pengembangan kehidupan ekonomi, sosial, budaya di wilayah ini.

ULANG TAHUN KE-12 Tembi RUMAH BUDAYA: CAPAIAN DAN REFLEKSI

Apa yang dicapai Tembi tidak boleh menjadikannya membusungkan dada. Apalagi congkak. Dalam usia yang ke-12 seperti kehidupan manusia, Tembi tengah menuju masa akhil balig. Masa antara dunia bocah dan dunia dewasa. Artinya, masih terdapat sifat-sifat ”mbocahi”-nya sekalipun telah menapakkan kakinya ke satu tangga kedewasaan. Proses pendewasaan yang identik dengan proses menuju kebijaksanaan, kebersahajaan, ketenangan, kejujuran, kesabaran, kesalehan, dan ke kewaskitaan perlu terus dipupuk. Tembi harus tumbuh berkembang dan berbuah banyak sehingga buah-buahnya semakin menegaskan siapakah Tembi dan apakah Tembi itu. Oleh karenanya segala macam hama yang menggerogoti tanaman ini harus dijauhkan.

Ulang tahun adalah semacam pos perhentian sejenak atau beberapa detik untuk merenungkan kembali apa yang telah kita terima dari Tuhan dan apa yang telah kita lakukan di masa lalu. Pada titik inilah kita perlu memiliki tekad kuat untuk memperbaiki diri dalam segala. Siapkan dirimu menjadi garam dan ragi bagi dunia dan sesama. Selamat ulang tahun, Tuhan memberkati !

ULANG TAHUN KE-12 Tembi RUMAH BUDAYA: CAPAIAN DAN REFLEKSI

a.sartono




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta