- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Berita-budaya»ROBOHNYA POHON BERINGIN KOTAGEDE
18 Jan 2012 12:17:00Senin sore (2/01/2012), sekitar jam 18.00 WIB satu cabang Pohon Beringin di Kompleks Makam Kotagede roboh. Akibatnya sebuah rumah yakni rumah milik warga Sanggrahan RT 14, Sayangan, Banguntapan, bantul, hancur tertimpa pohon tumbang tersebut. Seklaipun demikian tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. Sekalipun demikian ada satu warga yang terpaksa dirawat di rumah sakit karena shock akibat peristiwa itu. Hal ini akhirnya juga membuat sibuk warga setempat. Pohon tumbang pun dievakuasi oleh warga dibantu para sukarelawan dari berbagai organisasi dan pemerintah.
Pohon Beringin di Kompleks Makam Kotagede dipercaya merupakan pohon yang ditanam oleh Sunan Kalijaga. Oleh karena itu pula pohon tersebut diperkirakan telah berusia sekitar 500 tahun. Alasan ini juga menjadikan Pohon Beringin Kotagede mendapatkan tempat khusus di wilayah itu. Pohon Beringin ini bukan lagi dpandangan sebagai pohon beringin biasa, namun pohon yang memiliki makna tertentu. Menjedai simbol dari sesuatu. Pohon Beringin di Makam Kotagede ini setidaknya menjadi simbol dan kenangan bahwa di tempat itulah Sunan Kalijaga pernah menanam sebatang pohon beringin yang mungkin memang tidak besar, namun 500 kemudian menjadi pohon raksasa.
Pohon itu juga menjadi tanda bahwa di tempat itulah Kerajaan Mataram Islam mulai meletakkan dasar-dasar menuju perkembangannya. Di situlah awal mula Kerajaan Mataram berdiri hinga mampu melebarkan sayap kemana-mana. Selama perjalanan waktu di mana Kerajaan Mataram terus berganti generasi, Pohon Beringin yang ditanam itu tetap bertahan di tempat itu. Ia menjadi saksi bisu perjalanan panjang sejarah wangsa Mataram. Ia menjadi saksi dari sebuah pergerakan zaman. Saksi dari peralihan kekuasaan Mataram yang sangat sering diwarnai dengan pertikaian dan pertumpahan darah.
Kerobohan Pohon Beringin yang berkait erat dengan sejarah Dinasti Mataram ini menjadi berita yang cukup penting, salah satunya karena alasan-alasan di atas. Jika pohon ini tidak memiliki kandungan nilai seperti yang telah disebut di atas, mungkin peristiwanya akan dipandang sebagai peristiwa atau berita yang biasa-biasa saja. Akan tetapi karena muatan simbolisnya berbeda dengan pohon-pohon beringin yang lain, maka berita tentang robohnya Pohon Beringin Makam Kotagede menjadi berita yang berbeda. Setidaknya hal itu menjadi berita yang cukup mengejutkan, terutama bagi masyarakat Jogja, khususnya lagi masyarakat Kotagede.
Sebenarnya Pohon Beringin Kotagede memiliki tiga percabangan besar. Satu mengarah ke sisi utara-timur, satu mengarah ke barat-selatan, dan satu lagi mengarah ke selatan-timur. Percabangan yang mengarah ke selatan-timur itulah yang kemudian roboh dan menimpa rumah di bawahnya hingga hancur. Diameter pohon yang tumbang itu hampir mencapai 1,5 meter. Sedang panjang atau tingginya mencapai 10 meter. Dua cabang besar yang lain sebenarnya juga memiliki kerawanan untuk patah atau tumbang. Hanya saja langkah pencegahan agar hal itu tidak terjadi juga bukan merupakan perkara yang mudah dan murah.
a.sartono
Artikel Lainnya :
- Denni Pratomoaji, Aksinya Memecah Ketuban Penonton.(21/05)
Selamat dan Sukses(03/03) - 15 Februari 2010, Suguhan - NASI GANDUL PERPADUAN GULE DAN SEMUR(15/02)
- 23 Juni 2010, Perpustakaan - Majalah berbahasa Belanda di perpustakaan Tembi Rumah Budaya(23/06)
- Sang Nyai Dan mBok Jah Pada Malam Penghargaan Sastra(22/10)
- 19 Januari 2011, Perpustakaan - Folklor Jawa. Macam, Bentuk dan Nilainya(19/01)
- 30 Juli 2010, Pasinaon basa Jawa - TABUNG GAS PADHA MBLEDHOS(30/07)
- Tepung Umbi-Umbian Hadir di Festival Pendidikan (07/07)
- 18 Nopember 2010, Situs - KISAH JURUKUNCI 35 SEJARAHE CUNTHEL(18/11)
- ABON IKAN TUNA, SATU MAKANAN KHAS LAIN DARI JOGJA(19/01)