Pameran Fotografi
Refleksi Kaca

Pameran Fotografi Refleksi Kaca

Ketika memasuki ruang galeri Tembi Rumah budaya, nampaklah 21 karya tergantung berjajar memenuhi dinding ruang galeri. Beberapa pengunjung awam yang melihat, pada awalnya mengira bahwa karya-karya yang dipajang tersebut adalah karya lukisan. Namun setelah didekati dan diamati dengan seksama, ternyata karya-karya tersebut merupakan hasil digital print dari karya-karya fotografi.

Karya-karya fotografi yang dipamerkan merupakan hasil karya Susanto Umboro dalam kaitannya dengan tugas akhir studi S2 ISI Jogyakarta. Menurutnya, karya fotografi merupakan suatu praktik berbahasa visual yang di dalamnya terdapat pesan-pesan serta mempunyai wacana pengetahuan dan wacana makna.

Pameran yang di beri tajuk “Refleksi Kaca Dalam Fotografi Ekspresi” ini Santo mencoba mengangkat tentang imajinasi-imajinasi yang ada dalam dirinya, dengan menggunakan pantulan-pantulan serta refleksi cahaya dari pecahan kaca warna-warni sebagai ungkapan metaforis dari apa yang ada. Dengan hasil karyanya tersebut, Santo mengajak penikmat seni berimajinasi sesuai dengan persepsinya masing-masing.

Dalam proses kreatifnya, Santo berusaha mengolah berbagai elemen seni untuk menghasilkan karya yang menarik dan berbeda dengan karya-karya fotografi pada umumnya. Berawal dari pengamatan terhadap kaca warna-warni yang dihancurkan sehingga menjadi pecahan-pecahan. Pecahan-pecahan tersebut ketika terkena sinar matahari akan menimbulkan pantulan refleksi yang menarik. Dengan fenomena tersebut, maka tercetuslah gagasan sebagai konsep dasar ide dalam proses penciptaan karya seni fotografi.

Pameran Fotografi Refleksi Kaca

Hasil refleksi dari pantulan pecahan kaca warna-warni sebagai subyek penciptaan yang kemudian dieksplorasi dipadukan dengan visualisasi dari benih imajinasi, dan di foto dengan tehnik makro yang ekstrem yaitu lensa yang dibalik, akan menghasilkan karya fotografi yang menghadirkan imaji-imaji estetis yang beraneka ragam corak, gaya dan bentuk yang abstrak.

Atas hasil dari proses kreatif penciptaan karya fotografi, secara substansial Santo telah berusaha merangkai, menangkap serta memadukan ciptaan manusia dengan alam yang natural sebagai bagian artistik yang kombinatif, demikian kata Dio Pamola dalam sambutannya di katalog pameran.

Karya-karya Santo yang dibarengi dengan olahan rasa (emosi) yang penuh pertimbangan, mampu membicarakan sesuatu yang beragam, sehingga sensasi yang disuguhkan dengan serta merta dapat menyentuh kepekaan artistik untuk berimajinasi dan bermimpi sehingga mencapai titik interpretasi yang beragam.

Pameran yang digelar dari 3 Juli sampai dengan 8 Juli 2012 ini merupakan kelajutan dari ujian pendadaran S2 ISI Jogyakarta yang dilakukan siang hari sebelumnya.

21 karya fotografi kreasi yang digelar di galeri Tembi Rumah Budaya dan dapat dinikmati oleh masyarakat umun merupakan hasil dari sebuah proses panjang, dengan pendampingan Bapak Prof. Drs. Soeprapto Soedjono MFA, PhD yang dengan sabar membimbing dan memberi masukan ide cemerlang. Selain itu, Bapak Soebroto Sm, M.Hum selaku penguiji ahli juga banyak memberi masukan untuk kesempurnaan tugas akhir ini.

Pameran Fotografi Refleksi Kaca

Pembukaan Pameran dihadiri oleh keluarga besar Susanto Umboro, para kerabat dan kawan-kawan program pasca Sarjana Institut Seni Indonesia Jogyakarta, serta dimeriahkan oleh musik perkusi kolaborasi antara musik Sunda dan Jawa Timur.

Foto: Sartono, teks: Herjaka




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta