Malam ini Obituari Niesby dalam Pertunjukan Sastra Di Tembi
Dengan mengolah puisimenjadi pertunjukan, Sastra Bulan Purnama akan semakin diminati.
Poster Sastra Bulan Purnama
Kali ini, Sastra Bulan Purnama edisi ke-29, Jumat, 17 Januari 2014, pukul 19.30 di Tembi Rumah Budaya, J Bantul, Yogyakarta, memadukan cerpen dan puisidalam satu pertunjukan sastrayang diolah secara dramatikal. Tiga sutradara teater: Merits Hindra, Puntung CM. Pujadi dan Nano Asamarandhana, mengolah proses untuk menjadi pertunjukan, dan musik digarap oleh Pardiman Djojonegoro.
Sastra Bulan Purnama sejak awal memang mendasarkan diri pada pertunjukan sastra, sehingga sastramenjadi hidup di depan publik.
Model mengolah sastramenjadi pertunjukan tidak hanya dengan dramatisasi atau teaterikalisasi, tetapi bisa digarap dengan musik, dengan tari dan seterusnya. Bahkan bisa dibacakan seperti laiknya membaca puisiatau cerpen, tetapi penampilannya mampu menghidupkan imajinasi penonton.
Dua cerpen karya (alm) Niseby Sabanginkin yang berjudul “Gundik” akan dibacakan Meritz Hindra dan dua pemain lainnya, dan ‘Suami ke 1000’ akan dibacakan aktor Liek Suyanto bersama anggotanya.
Puisi yang akan dibacakan dan diperuntukkan bagi Niesby Sabakingkin, adalah karya Budhi Wiryawan, Syam Chandra, Sri Wintala Ahmad, Ons Untoro, Tegoeh Ranusastra Asmara, Daru Maheldaswara, Latief Noor Rochman dan Evi Idawati.
Selain dibacakan penyairnya sendiri, ditampilkan pembaca puisilain: Sashmita Wulandari membacaka puisi karya Daru Maheldaswara, Umi Kulsum membacakan puisiSri Wintala Ahmad, Ndari Sulandari dan Gege Hang Andhika membacakan puisikarya Ons Untoro dan Maria Widy Aryani membacakan puisikarya Latief Noor Rochman, Titi Yuliati membacakan puisi Budi Wiryawan.
Desy saat latihan membaca puisi
Karena Sastra Bulan Purnama sekaligus untuk mengenang seorang wartawan-pemain teater-penulis cerpen Niesby Sabakingkin, maka diberi tajuk ‘Obituari Niesby Dalam Pertunjukan Sastra’. Akan tampil juga Ketua PWI Cabang Yogya Sihono HT, untuk memberikan testimoni tentang Niesby. Azwar AN, aktor senior/pimpinan Teater Alam, tidak ketinggalan akan memberikan testimoni.
Niesby Sabakingkin beberapa kali menghadari acara Sastra Bulan Purnama di TembiRumah Budaya, meski dia belum sempat tampil membacakan karya sastranya. Pada saat Sastra Bulan Purnama menampilkan tema ‘Orang-orang teater membaca puisi’ dan edisi lain mengambil tema ‘Wartawan Membaca Puisi’ Niseby tidak ikut tampil.
“Saya tidak pernah menulis puisi,” kata Niesby sambil tersenyum ketika diminta untuk ikut tampil di Sastra Bulan Purnama.
Dalam beberapa kali edisi, Sastra Bulan Purnama memang telah menampilkan karya sastrayang diolah menjadi pertunjukan, misalnya Ana Ratri, bersama komunitas difabel mengolah puisiRendra menjadi pertunjukan teater. Mila Rosita, Sekar dan Made Diah Agustina tiga koreografer muda menggarap puisimenjadi pertunjukan tari modern, dan beberapa kali Jazzy puisi, yaitu mengolah puisimenjadi musik jazz.
Puntung CM Pujadi, penulis skenario dan sutradara teater melihat pentingnya sastramenjadi pertunjukan dan bukan hanya sekadar dibacakan.
“Dengan mengolah puisimenjadi pertunjukan, Sastra Bulan Purnama akan semakin diminati, ” kata Puntung.
Para penampil bersiap latihan di Tembi
Pada tanggal 6 Februari 2014, para pengisi Sastra Bulan Purnama berlatih di Amphytheater Taman Budaya Yogyakartadari pukul 3-6 sore. Pada tanggal 14 Januari 2014 mereka latihan di Pendapa Tembi, dan latihan terakhir sebelum pentas akan dilakukan tanggal 16 Januari 2014 pukul 21.00 di Pendapa Temmbi Rumah Budaya, sekaligus untuk ngecek tata lampu dan tata suara.
Ons Untoro
Foto:Teguh
Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net - Rumah Sejarah dan Budaya
Baca Juga Artikel Lainnya :
- Satu Dekade Cibiran Sosial Sukribo(11/01)
- Komunitas Lima Gunung Berbagi dan Pameran di Jakarta(09/01)
- Universitas Gadjah Mada pun Menggelar Lomba Macapat dan Geguritan(07/01)
- Inklinasi Patung-patung Jhoni Waldi(06/01)
- Penghargaan Teater untuk Bakdi Soemanto(06/01)
- Berjoget Ria di Malam Puncak Dies Natalis Antropologi Budaya UGM ke-49(04/01)
- Peristiwa Sebuah Kelas di Sangkring Art Space(04/01)
- Gelar Maestro untuk Dua Seniman Tradisi(03/01)
- Sastra di Tengah Hujan Bulan Purnama(02/01)
- Libur Natal & Tahun Baru(23/12)