Tembi

Berita-budaya»LOMBA NULIS AKSARA JAWA: Upaya Melestarikan Budaya Jawa

13 Jul 2011 10:07:00

LOMBA NULIS AKSARA JAWA: Upaya Melestarikan Budaya JawaNasib aksara Jawa dan aksara-aksara nusantara lain, seperti aksara Lampung, Bali, Sunda, Bugis, Batak, dan lain sebagainya, dewasa ini semakin terpuruk. Apalagi setelah Sumpah Pemuda 1928 dan Kemerdekaan RI 1945, aksara-aksara nusantara tersebut semakin tidak dikenali oleh masyarakatnya sendiri termasuk generasi muda, karena secara umum bangsa Indonesia sudah menggunakan bahasa resmi bahasa Indonesia dan aksara Latin dalam berkomunikasi secara tertulis. Namun demikian, sisa-sisa upaya pelestarian terhadap aksara-aksara nusantara, termasuk aksara Jawa masih terus dipertahankan, sebagai cermin identitas budaya daerah.

Bagi masyarakat Jawa, termasuk yang ada di DIY, banyak cara yang dilakukan sebagai upaya untuk melestarikan aksara Jawa (sebagai bagian dari bahasa Jawa), antara lain lewat pendidikan dan lomba-lomba. Bahkan bahasa Jawa dewasa ini telah menjadi mata pelajaran muatan lokal bagi 3 Provinsi, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY di tingkat SLTA. Jauh sebelumnya, mata pelajaran yang sama telah diajarkan di tingkat SD dan SMP.

Lomba alih aksara Jawa Tingkat SD merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan Penyelenggaraan Kompetisi Bahasa dan Sastra Jawa dan menjadi sLOMBA NULIS AKSARA JAWA: Upaya Melestarikan Budaya Jawaalah satu upaya pelestarian aksara Jawa yang terus dilakukan oleh Provinsi DIY lewat Dinas Kebudayaan. Sudah beberapa tahun ini lomba tersebut dilakukan, termasuk yang dilakukan pada hari Minggu (10/7) lalu bertempat di SDN Lempuyangwangi, Kota Yogyakarta. Tujuan dari lomba ini, tentu saja agar siswa di wilayah DIY tetap mengenal aksara Jawa yang menjadi bagian dari bahasa Jawa dan budaya Jawa.

Banyak peserta yang mendaftar pada lomba menulis aksara Jawa tingkat SD/MIN tersebut. Mereka berasal dari wilayah kabupaten dan kota yang ada di DIY, seperti Kabupaten Gunung Kidul, Kulon Progo, Bantul, Sleman, dan Kota Yogyakarta. Beberapa SD/MIN negeri dan swasta yang andil dalam menyukseskan lomba tersebut, antara lain: SD Jejeran Bantul, MIN Tempel Sleman, SD Piyaman I Wonosari Gunung Kidul, SD Muhammadiyah Pakem Sleman, SDN Suryodiningratan III, SDN Cabean Kulon Progo, SDN Marsudi Rini Kota Yogyakarta, dan SD Muhammadiyah Condong Catur Sleman.

LOMBA NULIS AKSARA JAWA: Upaya Melestarikan Budaya JawaDalam lomba itu, setiap peserta harus mampu mengalihaksarakan 10 soal dari aksara Latin ke aksara Jawa dan 10 soal aksara Jawa ke aksara Latin. Penilaian berdasarkan kebenaran penulisan sesuai dengan ejaan Aksara Jawa dan Aksara Latin yang berlaku, serta kerapian tulisan. Menurut panitia lomba ketika dihubungi Tembi, menyampaikan bahwa lomba alih aksara Jawa ini diambil 5 juara, yakni Juara 1,2,3 dan Juara Harapan 1 dan 2. Pemenang lomba akan memperoleh piagam, tropi, dan uang pembinaan yang besarnya bervariasi antara Rp 900.000 hingga Rp 500.000,-.

Masih menurut panitia lomba, bahwa kegiatan lomba alih aksara Jawa ini terus dilakukan setiap tahun dengan jumlah peserta dan sekolah yang terus berubah-ubah. Lomba ini menjadi salah satu cara agar aksara Jawa tidak hilang dan tetap dikenal oleh generasi muda, khususnya pelajar sekolah. Para juara rencananya akan diumumkan pada hari Jumat (15/7) mendatang di Dinas Kebudayaan DIY, Jalan Cendana No. 11.

Suwandi




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta