Karya Cat Air yang Mempesona
Pada setiap minggunya di Jogyakarta hampir selalu ada pembukaan pameran senirupa. Namun diantara pameran-pameran yang digelar jarang sekali menggelar karya yang kesemuanya menggunakan media cat air (cat akrilik, guas, tinta Cina, dan bahan lainnya) pada kertas, seperti yang di gelar oleh Bentara Budaya Jogyakarta mulai tanggal 22 Mei – 30 Mei 2012. Pameran yang bertajuk Asian Watercolour Expression 2012 ini diorganisasi oleh Indonesian Watercolour Society yang melibatkan sebelas negara dari kawasan Asia. Kesebelas negara tersebut masing-masing adalah: Indonesia (53 lukisan), Myanmar (9 lukisan), China (2 lukisan), Hong Kong (10 lukisan), Jepang (4 lukisan), Korea (28 lukisan), Malaysia (22 lukisan), Filipina dengan (1 lukisan), Singapura (4lukisan), Taiwan (1 lukisan), Thailand (6 lukisan)
Sri Sultan Hamengku Buwono X. menandatangani buku, sebelum membuka pameran
Pameran dibuka oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Pada sambutan sebelum pameran dibuka, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan bahwa seorang pelukis mempunyai citra yang dikenal kalayak luas melalui karya-karyanya, tanpa harus membuat pencitraan diri-pribadi. Setiap karya yang dihasilkan oleh seorang perupa sesungguhnya merupakan ekspresi dari nilai-nilai kejujuran. Teristimewa pada saat ini, melalui karya-karya lukis cat air yang dipamerkan, para perupa mampu memberikan kesejukkan perasaan, seperti halnya sifat dari pada air itu sendiri.
Judul : Asak Girls, karya D. Tjandra Kirana 2012 dari Indonesia
Judul: Bed of Leaves, karya Elizabeth Que Bato tahun 2011, dari Philipina
Judul: Touch, karya Calvin Chua Cheng Koon 2010, dari Malaysia
Dengan tehnik tinggi dan pencapaian karya-karya yang luar biasa dari para pelukis handal yang mempunyai latar belakang budaya berbeda, pameran yang digelar mampu memberi banyak inspirasi bagi para perupa muda yang masih studi pada jurusan senilukis khususnya dan senirupa pada umumnya. Dari komentar sebagian besar pengunjung mengatakan bahwa ternyata lukisan dari media cat air pada kertas tidak kalah mempesona dibandingkan dengan karya-karya yang dihasilkan dari media cat minyak pada kanvas. Karena pada dasarnya karya senirupa tidaklah melihat dari sudut pandang pengunaan bahan, tetapi lebih pada nilai ekspresivitas dan pencapaian estetika setiap karya. Setelah dipamerkan di Bentara Budaya Yogyakarta pameran yang sama akan digelar di Bentara Budaya Bali dan Balai Soedjatmoko Solo.
Ratusan pengunjung pembukaan pameran yang terdiri dari kalangan perupa, seniman dan budayawan berdecak kagum kepada para perupa Asia, termasuk Indonesia, yang mampu mengukir prestasi dalam bidang senirupa. Bagaimana prestasi untuk bidang yang lain?
tulisan dan foto: herjaka HS
Artikel Lainnya :
- Prasasti Batik Dari Watu Ijo(12/12)
- Ben Sihombing(13/08)
- 8 Februari 2010, Klangenan - HARUS TERUS DIINGAT (INGAT): 40 HARI GUS DUR(08/02)
- 24 Agustus 2010. Kabar Anyar - MONYET LOE MERUSAK LINGKUNGAN(24/08)
- Kesadaran Budaya Tentang Ruang pada Masyarakat di Daerah Istimewa (18/11)
- 10 Januari 2011, Klangenan - FACEBOOK DAN PLESETAN VISUAL(10/01)
- EGGROLL UBI UNGU, OLEH-OLEH KHAS LAIN DARI JOGJA(06/07)
- 10 Desember 2010, Figur Wayang - Durpadi Sayembara(10/12)
- DAFTAR BUKU PERPUSTAKAAN RUMAH BUDAYA Tembi(04/11)
- JUDUL BUKU(01/07)