Jathilan Alias Aja Methakil

Kesenian Jathilan hidup tidak hanya di desa-desa Jawa Tengah, tapi juga di DIY, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Sebutannya bermacam-macam: Oglek, Incling, Sentherewe, Ebek, Jaranan.

Dr. Sumaryono, MA dan Sutanto Mendut, narasumber dalam sarasehan Kesurupan Kuda Lumping di Omah Petroek, Karang Klethak, Wanareja, Hargobinangun Pakem, Sleman, foto: a.sartono
Dr. Sumaryono, MA dan Sutanto Mendut, narasumber dalam sarasehan “Kesurupan Kuda Lumping” di Pakem, Sleman

Jathilan menurut beberapa ahli berasal dari kata “jathil” yang berarti menari dengan menunggang kuda kepang. Sekalipun demikian, ada juga yang mengartikannya sebagai: ” aja methakil” atau jangan banyak tingkah.

Dr.GP. Sindhunata, SJ kurator dalam sarasehan Kesurupan Kuda Lumping di Omah Petroek, Pakem, Sleman, foto: a.sartono
Dr.GP. Sindhunata, SJ

Tarian rakyat ini tumbuh dan berkembang di desa-desa wilayah Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Jathilan untuk beberapa daerah disebut dengan istilah yang berbeda-beda. Ada yang menyebutnya sebagai Oglek, Incling, Sentherewe, Ebek, Jaranan, dan sebagainya.

Hariyadi Saptono, Direktur Pusat Bentara Budaya, memberikan pengantar dan ucapan selamat datang kepada peserta sarasehan Kesurupan Kuda Lumping di Omah Petroek, Pakem Sleman, foto: a.sartono
Direktur Pusat Bentara Budaya Hariyadi Saptono

Demikian seperti yang diungkapkan Dr. Sumaryono, MA. pada acara ”Sarasehan Kesurupan Kuda Lumping” di Omah Petroek, Karang Klethak, Wanareja, Hargobinangun, Pakem, Sleman pada Minggu pagi, 7 Oktober 2012. Sarasehan itu menghadirkan dua pembicara yakni Dr. Sumaryono, MA dan Sutanto Mendut dengan kurator Dr. GP. Sindhunata, SJ.

Pertunjukan kesenian Jathilan oleh kelompok Turonggo Bekso Ambar Ketawang, Gamping, Sleman dalam sarasehan Kesurupan Kuda Lumping di Omah Petroek, Pakem, Sleman, Minggu, 7 Oktober 2012, foto: a.sartono
Kelompok jathilan Turonggo Bekso, dari Ambar Ketawang, Gamping, Sleman, unjuk gigi

A. Sartono




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta