- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Berita-budaya»GARIS BESAR PIDATO DIREKTUR (PENGURUS HARIAN) DIAN INTERFIDEI PADA ULANG TAHUNNYA YANG KE 20
11 Nov 2011 07:14:00Dalam Konferensi Nasional Jaringan Antariman yang berlangsung di UC UGM 13-15 Oktober 2011 juga disampaikan pidato dari Pengurus Harian (Direktur) Dian Interfidei, Elga Joan Sarapung. Dalam pidatonya secara garis besar disampaikan bahwa kita merayakan iman kita semua dengan latar belakang yang berbeda-beda. Iman menegakkan sikap untuk teguh berjuang pada kemanusiaan dan keadilan yang beradab untuk seluruh Indonesia.
Bahwa agama-agama tidak cukup hanya dengan beritual dan upacara-upacara, tetapi dengan aski-aksi solidaritas perjuangan serta sikap menghargai sesama secara sungguh-sungguh. Interfidei telah berdiri sejak 20 tahun yang lalu. Selama itu pula Interfidei berjuang terus dengan penuh semangat. Berjuang dengan iman yang memberi kekuatan dan kehidupan. Sejak 20 tahun yang lalu hingga kini Interfidei tetap berkomitmen dengan jelas, berjuang untuk keadilan dan perdamaian bagi Indonesia.
Interfidei juga mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya atas kebersamaan berbagai pihak sehingga dengan demikian Interfidei bisa terus kuat, terus berkembang, dan terus berlangsung. Tanpa kebersamaan, keterlibatan jaringan, tanpa teman-teman, maka Interfidei tidak akan berarti apa-apa. Untuk itu kita selalu perlu bekerja sama karena tugas masih banyak dan perjalanan masih jauh.
Interfidei bersyukur pada ulang tahunnya yang ke-20 yang jatuh pada bulan Oktober 2011 ini atas dasar keimanan. Ke depan Interfidei makin berharap untuk terus bisa melangkah dan bekerja tanpa kekerasan. Interfidei berharap kita semua dapat selalu terbuka terhadap perbedaan dan terus meningkatkan rasa syukur kita. Ada banyak generasi muda calon penentu masa depan kita yang ikut bergabung. Jangan mundur atau jangan pernah berpikir tentang mundur.
Pidato ini juga disatukan dengan acara pemutaran film tentang 20 Tahun Perjalanan Interfidei. Film ini berisi dokumentasi tentang bagaimana mula-mula gagasan perjuangan jaringan antariman ini terbentuk. Apa cita-cita utama dari perjuangan atau gerakan itu. Siapa pula yang mula-mula menggagas. Bagaimana mereka menentukan perjuangan dan perangkat apa yang dipergunakan untuk mencapai apa yang diperjuangakan itu. Bagaimana perjalanan perjuangan Interfidei itu sendiri. Apa saja kendala yang dihadapi di lapangan. Bagaimana mereka yang berbeda-beda latar belakang suku, agama, dan keyakinan di dalam Interfidei ini bisa saling membantu dan menukung untuk mencapai apa yang disebut keadilan dan perdamaian itu.
Tidak mudah memang. Akan tetapi Interfidei menyadari benar ketidakmudahan itu. Ketidakmudahan yang harus ditaklukkan untuk tercapainya keadilan dan perdamaian bagi seluruh bangsa Indonesia. Bukan untuk kelompok, unit, atau golongan tertentu, namun untuk semua. Untuk bangsa Indonesia. Film ini juga menyajikan bagaimana capaian-capaian yang telah berhasil diraih Interfidei. Apa pula yang belum tercapai. Apa pula yang terus dicoba diraih dan dipecahkan. Persoalan tidak pernah berhenti atau selesai, namun semua perlu ditangani dan dicarikan solusinya. Interfidei terus mengupayakannya. Waktu 20 tahun bukan waktu yang pendek. Telah ada banyak capaian, namun masih begitu banyak yang belum tercapai. Persoalan masih menggunung di depan.
Bagaimana perjalanan sebuah gerakan yang mendasarkan diri pada perjuangan untuk keadilan dan menuai perdamaian. Pada sisi ini pula Interfidei mencermati bahwa perjuangan untuk kesejahteraan, perdamaian, dan keadilan perlu terus-menerus diupayakan. Hukum di Indonesia hingga saat ini belum berhasil ditegakkan secara murni dan konsekuen. Hal ini perlu terus dicarikan solusinya. Selain itu keberbedaan yang ada di Indonesia atau bahkan dunia adalah sesuatu yang kodrati dan tidak terelakkan.
a.sartono
Artikel Lainnya :
- 26 April 2010, Suguhan - SOTO KUDUS DI BANTUL(26/04)
- FFD ke-11: Mengajak Bersikap Atas Sebuah Fenomena(21/12)
- 3 Desember 2010, Kabar Anyar - ETNOEKOLOGI DAN PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP AKTIVITAS GUNUNG MERAPI(03/12)
- Membangun Keadilan Sosial Ekonomi dari Koperasi(23/05)
- Pameran Fachriza Jayadimansyah Antara Realita dan Pergulatan Mencari Jati Diri(18/10)
- Popo Solo Exhibition Numpang Nampang(10/03)
- 27 Januari 2011, Kabar Anyar - SAWAH TUMBUH RUMAH (27/01)
- TAMANSARI 1935 DAN TAMANSARI NOVEMBER 2007(04/12)
- Batara Guru(30/03)
- 23 Agustus 2010, Klangenan - NEGARA KESEJAHTERAAN DI NEGARA (YANG TIDAK) SEJAHTERA(23/08)