Cangik
Diantara abdi raja yang bertugas melayani bendara-bendara putri di keputren, ada dua abdi yang populer, satu diantaranya adalah Cangik. Dinamakan Cangik karena abdi putri yang satu ini mempunyai ciri fisik yang menonjol, yaitu dagunya menjorok ke depan, dalam bahasa Jawa disebut ‘Nyangik.’ Oleh karena ciri fisik inilah, ia kemudian dikenal dengan nama Cangik. Nama ‘paraban’ ini lebih populer ketimbang nama asli pemberian orang tua.
Selain dagunya yang nyangik, ciri fisik lainnya adalah: dahinya nonong, matanya pecicilan, hidung sunthi, badannya kurus, rambutnya selalu digelung tekuk, kebiasaannya mengenakan ‘kesemekan’ dan memakai jarit motif kawung.
Cangik tergolong abdi yang serba bisa, setia, sabar, periang dan berwawasan luas. Ia sangat dekat dengan bendara putrinya. Pada saat bendara putrinya mengalami kebingungan, Cangik bisa diajak berembug untuk mencari solusi. Ketika bendara putrinya berduka, Cangik tampil bernyanyi dan menari untuk menghiburnya.
Banyak orang beranggapan bahwa Cangik bukanlah abdi biasa, ia dapat berperan ganda sesuai dengan kebutuahan bendara putrinya. Bahkan bagi si bendara putri, Cangik dapat dijadikan pengganti orang tuanya dalam hal nasihat-nasihat yang dibutuhkan.
Peran ganda itulah yang kemudian memposisikan Cangik sebagai juru penerang dan sekaligus juru penghibur kepada bendaranya dan juga kepada masyarakat luas.
herjaka HS
Artikel Lainnya :
- UPACARA REBO PUNGKASAN WONOKROMO, PLERET, BANTUL, YOGYAKARTA(01/01)
- Kemanusiaan Soegija(12/06)
- 21 Februari 2011, Kolom - BERBAGI KEMERIAHAN DI HARI MERAH(21/02)
- 23 Februari 2011, Yogya-mu - MONUMEN DI JOGJA RIWAYATMU KINI(23/02)
- DOLANAN SOYANG-1 (PERMAINAN ANAK TRADISIONAL-34)(08/06)
- Situs Sumur Bandung dan Watu Kenong di Bukit Piyungan(01/03)
- KERUMUNAN ORANG PADA PERESMIAN JEMBATAN SUNGAI SERANG, KULON PROGO TAHUN 1925(31/08)
- Semar dan Togog. Yin Yang dalam Budaya Jawa(06/10)
- 7 April 2010, Kabar Anyar - 'LETUPAN ENERGI' DALAM ACTION '01(07/04)
- MASJID AGUNG YOGYAKARTA, DULU DAN KINI(18/06)