Judul : Rusman antara Magnit Bung Karno dan Kharisma Gathutkaca Wayang Orang Sriwedari
Penulis : Hersapandi
Penerbit : LP2SPI & Djarum Foundation, 2012, Yogyakarta
Bahasa : Indonesia
Jumlah halaman : xvi + 328

Dengan membaca buku kita akan mengetahui perjalanan Rusman sebagai seniman wayang, mulai dari pemain bala dhupakan sampai terkenal sebagai pemeran Gathutkaca. Hanya sayang sepeninggal Rusman, belum ada pengganti yang kualitasnya sama atau melebihi.

Rusman antara Magnit Bung Karno dan Kharisma Gathutkaca Wayang Orang Sriwedari

Wayang orang adalah salah satu jenis seni pertunjukan yang cukup digemari masyarakat Jawa. Dalam sebuah seni pertunjukan pada umumnya ada pemain yang menjadi rol/bintang panggung. Salah satunya adalah Rusman yang menjadi pemain rol pada perkumpulan Wayang Orang (WO) Sriwedari, Surakarta.

Rusman terkenal sebagai pemeran Gathutkaca, ksatria dari Pringgadani. Pada masanya Rusman adalah penari Gathutkaca yang tiada tanding. Selain andal dan kharismatik, juga ideal pada masa tersebut. Ia sangat menjiwai serta menyatu dengan tokoh fiksi pewayangan tersebut. Bersama dengan Darsi (pemeran Pregiwa), istri dan sekaligus pasangannya, mereka sangat terkenal serta menjadi roh bagi WO Sriwedari dan idola bagi penonton/penggemar.

Tarian Gathutkaca Gandrung kreasi Rusman adalah sebuah keunikan dari ungkapan bentuk estetik dari semangat dan romantisme pada zamannya. Kehadiran Gathutkaca sebagai figur pembangkit generasi muda pemberani ketika itu sangat dibutuhkan. Ia adalah inspirasi bagi banyak orang.

Sebagai penari wayang, Rusman juga menjadi idola dan salah satu penari kesayangan Bung Karno, presiden pertama Republik Indonesia. Rusman sendiri juga sangat mengidolakan Bung Karno. Rusman sering diundang ke Istana Negara Jakarta. Bung Karno tidak hanya sebagai penonton/penikmat saja, tetapi juga memberi kritik dan saran. Hubungan ini menambah kepopuleran nama Rusman sebagai seniman profesional.

Dengan membaca buku kita akan mengetahui perjalanan Rusman sebagai seniman wayang, mulai dari pemain bala dhupakan sampai terkenal sebagai pemeran Gathutkaca. Hanya sayang sepeninggal Rusman, belum ada pengganti yang kualitasnya sama atau melebihi. Hal ini ternyata sangat erat dengan sistem regenerasi yang dilakukan.

Baca yuk ..!

M. Kusalamani



Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net - Rumah Sejarah dan Budaya


Baca Juga Artikel Lainnya :




Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta