Judul : Puisi Lama
Penulis : S. Takdir Alisjahbana
Penerbit : Pustaka Rakjat, 1950, Djakarta
Bahasa : Indonesia
Jumlah halaman : 128

Puisi Lama

Puisi lama adalah sebagian dari kebudayaan masa lalu yang dipancarkan oleh masyarakat di zaman itu. Jadi kalau hendak mengenalinya, terlebih dahulu harus mengenal kebudayaan dan masyarakat lama tersebut. Dalam puisi lama kelihatan sekali “persatuan” perasaan dan pikiran, kekukuhan adat dan model berpikir. Penyair tidak mencari bentuk baru, tetapi melihat dan “meniru” contoh-contoh yang sudah ada.

Kata-kata, kalimat, irama, bahkan perasaan dan pikiran yang diwujudkan, sebuah pantun misalnya, hampir sama atau serupa dengan pantun yang lain. Berabad-abad orang seakan tidak perlu untuk merubah (atau tidak mempunyai keberanian untuk merubah). Bahkan nama si pembuat pun tidak diketahui. Mungkin karena ia tidak perlu mencantumkan namanya.

Puisi Lama

Hal ini berlaku pula untuk bentuk-bentuk yang lain seperti syair, gurindam dan bahasa berirama. Pilihan kata, susunan kalimat, jalan irama, dan semangat seperti sudah terikat dalam bentuk tertentu. Si penyair yang hendak mencurahkan perasaan atau pikirannya tinggal memakai atau mencontoh ikatan puisi, kata-kata, cara menyusun bahkan isinya yang sudah turun-temurun tersedia.

Dalam buku ini sastrawan Sutan Takdir Alisyahbana menuliskan beberapa contoh tentang pantun, syair, gurindam dan bahasa berirama dengan penjelasannya. Seperti Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji.

Baca yuk ..!

M. Kusalamani




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta