- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
»Pentas Tari Tradisi Dolalak Putri
12 Apr 2010 11:21:00Pentas Seni Tradisi
TARI DOLALAK PUTRI
Kelompok Rukun Sidolancar dari Purworejo
Senin, 12 April 2010. Pukul 19.00.
Pendapa Yudhonegaran Tembi Rumah Budaya
Jl. Parangtritis Km 8,4 Sewon Bantul.
Acara ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut bayaran
Sekilas tentang Dolalak
Kesenian tari Dolalak merupakan sabuah tarian rakyat yang menjadi primadona tari tradisional di Purworejo. Tarian yang sudah eksis sejak sekitar 85 tahunan ini telah merebak hampir di setiap desa di wilayah Purworejo.
Sejarah terciptanya tarian Dolalak yang menjadikan tarian khas dari Purworejo ini konon bermula dari peniruan oleh beberapa pengembala terhadap gerakan tarian dansa serdadu Belanda. Penamaan Dolalak diambil dari dari dominannya notasi nada do – la – la yang dinyanyikan serdadu Belanda untuk tarian dansa mereka.
Ketika pertama kali tercipta, tarian Dolalak tidak diiringi dengan peralatan instrumen musik, namun menggunakan nyanyian yang dilagukan oleh para pengiringnya. Lagu-lagu yang dicipta biasanya bernuansa romantis bahkan ada yang erotis. Nyanyian tersebut dinyanyikan silih berganti atau terkadang secara koor bersama. Dalam perkembangannya, iringan musik tarian Dolalak menggunakan instrumen musik jidur, terbang, kecer, dan kendang. Sedang untuk iringan nyanyian menggunakan syair-syair dan pantun berisi tuntunan dan nasehat. Isi syair dan pantun yang diciptakan, campuran dari Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia sederhana.
Untuk kostum penari Dolalak, mengenakan layaknya pakaian serdadu Belanda, pakaian lengan panjang hitam dengan pangkat di pundaknya, mengenakan topi pet, dan berkacamata hitam.
Yang unik dan paling menarik dari tari Dolalak adalah ketika penari memasuki tahap tarian trance ( kemasukan roh halus ). Saat penari mengalami trance yang ditandai dengan mengenakannya kaca mata hitam, penari akan mampu menari berjam-jam tanpa henti. Selain itu gerak tariannya pun berubah menjadi lebih energik dan mempesona. Kesadaran penari akan pulih kembali setelah sang dukun “ mencabut “ roh dari tubuh sang penari.
Tarian Dolalak, semula ditarikan oleh para penari pria. Namun dalam perkembangannya, tahun 1976 Dolalak ditarikan oleh penari wanita. Dan hampir setiap grup Dolalak di Purworejo, kini semua penarinya adalah wanita. Jarang sekali sekarang ini ditemui ada grup Dolalak dengan penari pria. (sumber: www.indonesia.go.id)
Tembi Rumah Budaya
Jl. Parangtritis Km 8,4 Timbulharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta
Telp. (0274) 368000, 368004
Artikel Lainnya :
- PIDATO KEBUDAYAN UTK KOMUNITAS ASEAN(23/06)
- 25 Mei 2010, Bothekan - GALUGA SINALUSUR SARI(25/05)
- Museum Sandi Yogyakarta Menggelar Wayang Kulit(19/05)
- Denmas Bekel(21/01)
- 25 Nopember 2010, Situs - Tembi TIDAK TAHU PROSEDUR(25/11)
- Romusa. Sejarah yang Terlupakan(07/09)
- 1 September 2010, Perpustakaan - Bijdragen 5(01/09)
- JAMURAN WADER IJO DAN JUICE PEPAYA(06/09)
- MANFAAT SABO DI KAKI GUNUNG MERAPI(05/05)
- JUDUL BUKU(23/11)